Pentas Seni Virtual Karya 23 Sanggar
Sebelah kiri, Kurator Ida Bagus Martinaya (Gus Martin) bersama Kadisbud Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha (kanan)
Denpasar | barometerbali – Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menggandeng unit pelaksana teknis (UPT) Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Bajra Sandhi memprakarsai program pentas seni virtual. Menurut keterangan salah satu kuratornya Ida Bagus Martinaya, ada 23 sanggar serta komunitas seni dari berbagai kabupaten/kota di Bali yang dilibatkan dan karya-karyanya akan ditayang di kanal Youtube mulai Agustus 2021 mendatang.
“Ke-23 sanggar atau komunitas seni terpilih tersebut adalah Bantas Art Community, Sanggar Madu Lingga, Sanggar Visual Amarasi, Sanggar Musik Candra Metu, Sanggar Pinda Sari, Komunitas Manubadra, Yayasan Bumi Bajra Sandhi, Sanggar Batulebo, Sanggar Karawitan Bali Ning, dan Merdu Kumala,” papar pria yang akrab disapa Gus Martin ini di Denpasar.
Suasana rapat dengan para petampil
Lebih lanjut disampaikan peserta lainnya adalah Sanggar Pelangi Budaya Nusantara, Sanggar Semarandana, Sanggar Seni Sana Sini, Sanggar Kukuruyuk, Sanggar Kelanguan, Sanggar Bungsil Gading, Ubud Performing Art, Studio Titik Dua, Bali Eksperimental Teater, Sanggar Teater Agustus, Sanggar Violete of Community, Sanggar Teater Mini, dan Sanggar Ceraken.
Untuk program ini, telah digelar rapat dengan mengundang seluruh petampil pada Jumat (2/7/2021) bertempat di MPRB Bajra Sandhi, Renon, Denpasar. Rapat dipimpin langsung Kadisbud Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, Kepala UPT MPRB Bajra Sandhi I Made Artana Yasa, dan didampingi kurator program.
Gus Martin (kiri) bersama Kepala UPT MPRB Bajra Sandhi I Made Artana Yasa (kanan)
Dalam karya-karya virtual multi-seni berdurasi (masing-masing) sekitar 30-45 menit nanti, para petampil diwajibkan untuk mengangkat tema berdasarkan (salah satu dari) 33 diorama yang ada di MPRB Bajra Sandhi.
“Saya sebagai kurator (bersama Komang Sudirga, Wakil Rektor III ISI Denpasar-red) tentu berharap akan lahir beragam variasi sajian apresiatif dari program ini. Betapa ragam diorama yang ada akan direfleksikan petampil lewat seni tari, tabuh, senirupa/lukis, musik, instalasi hingga drama/teater, tentu akan memunculkan kreasi-kreasi yang menarik lewat kemasan medium virtual. Semoga,” pungkasnya. (BB/501/GM)