Polisi Tangkap Terduga Pelaku Utama Pembunuh De Budi, Kasatreskrim: Ini Bukan Perang Ormas
Denpasar | barometerbali – Sempat berembus isu dan asumsi beragam terkait siapa pelaku utama peristiwa pembunuhan sadis di barat Pasar Monang Maning yang menewaskan Gd Bud (34) alias De Budi. Selain berhasil mengamankan 5 pelaku lain dari kelompok ME, Tim Satreskrim Polresta Denpasar berhasil pula menangkap terduga pelaku utama pembunuhan De Budi yakni Wayan S.
Ditegaskan Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Mikael Hutabarat, Jumat (23/7), kasus ini murni karena urusan penarikan sepeda motor yang cicilannya sempat macet.
“Untuk sementara, supaya nggak beredar berita yang negatif di luar. Ini pelakunya orang Bali. Pelaku penebasannya orang Bali. Bukan orang Ambon. Sudah kita tangkap dan sudah ada di kantor (Polresta Denpasar, red) sekarang. Dia yang megang parang, dia yang nebas orangnya. Potong, nebas kepalanya, nebas tangannya (De Budi), terang Kasatreskrim.
Ia menegaskan kejadian ini bukan terkait perang antarormas tetapi murni permasalahan pribadi terkait tarik-menarik kendaraan perusahaan finance (lembaga pembiayaan, red) dengan debitur (pihak peminjam kredit, red)
“Jadi di berita tolong jangan dibilang ini antara Ambon dengan Bali. Nggak. Pelakunya orang Bali. Wayan S namanya. Ini bukan antara ormas tapi ini antara pribadi masing-masing. Nggak ada hubungannya antara Laskar Bali dengan ormas apa. Bukan masalah perang apa,” tandas Kompol Mikael kepada awak media yang menghubungi.
Saat ditanya terkait berapa saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, Kasatreskrim menyebutkan jumlahnya banyak.
“Ini masih banyak, masih penuh. Pokoknya yang kita amankan ini, pelaku utamanya satu orang, orang Bali,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan di media ini, tak butuh waktu lama, hanya dalam hitungan jam tim gabungan Polsek Denpasar Barat dan Polresta Denpasar langsung menangkap 5 orang anggota kelompok ME pimpinan Bn di markasnya Jl. Gunung Patuha, Denpasar Barat yang diduga terlibat pembacokan sadis terhadap Gede Bu alias De Budi (34) hingga tewas.
Lima orang diamankan anggota kelompok debt collector ini, bertugas menarik kendaraan cicilan macet ini, salah satunya berinisial Jo. Pria asal Ambon, Maluku ini yang pertama kali cekcok dengan korban. “Lima orang tersebut masih diperiksa di Polsek Denpasar Barat. Polisi masih memburu otak penebasan itu,” ungkap sumber petugas.
Awalnya warga gempar menyaksikan Gede Bu alias De Budi terkapar penuh luka tebas bersimbah darah di simpang Jalan Subur menuju Jalan Kalimutu, barat Pasar Monang Maning, Denpasar Barat, Jumat (23/7/2021), sekitar pukul 15.00 Wita. Pria asal Kubutambahan Buleleng yang mengenakan rompi itu tewas mengenaskan dengan sejumlah luka tebasan di kepala, leher dan tangannya putus usai ribut dengan anggota ME yang hendak menarik motor cicilannya.
Dari data yang berhasil dikumpulkan menyebutkan korban De Budi bersama DH yang belakangan disebutkan sebagai kakaknya sendiri diminta datang ke markas ormas ME di Jalan Gunung Patuha Denpasar terkait penarikan sepeda motor milik DH. Tiba di lokasi, De Budi langsung menanyakan unit motor yang sempat ditarik anggota ME.
Akibatnya kedua kelompok ini terlibat cekcok mulut hingga akhirnya terjadi saling pukul antara korban dengan anggota ME berinisial Jo. Keributan tersebut juga menyebabkan kaca markas ME pecah.
Atas kejadian ini sekitar 7 orang anggota ME bersama pentolannya, Bn tak terima, kemudian melakukan perlawanan. Kedua korban ini lari ke Jalan Gunung Rinjani untuk menyelamatkan diri. De Budi naik ke sebuah mobil pick up yang sedang lewat, sementara DH berhasil kabur naik Gojek yang kebetulan ada di tempat kejadian.
Tak disangka, keributan tersebut membuat anggota kelompok ME lainnya yang sedang duduk di warung sontak ikut mengejar kedua anggota ormas ini dengan menggunakan senjata tajam dan batu.
Nahas tak dapat dielakkan, tepat di simpang Jalan Subur-Jalan Kalimutu, De Budi ditebas membabi buta hingga roboh. “Tadi masih sempat minta tolong. Tapi karena warga juga takut akhirnya tewas di lokasi. Tangannya putus,” kata salah seorang saksi yang berada di lokasi kepada awak media.
Hingga kini seluruh saksi dan terduga pelaku sedang dimintai keterangan intensif oleh polisi. (BB/501)