Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Kunjungi Ida Pandita Mpu Acharyananda
Denpasar | barometerbali – Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Tri Handoko Seto mengunjungi griya Wakil Dharma Adyaksa Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharyananda kemarin Rabu (10/8/2021) di Griya Mumbul Sari, Gianyar
Kunjungan tersebut dilakukan untuk meminta masukan dan arahan Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharyananda berkaitan dengan polemik International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) yang terjadi di kalangan umat Hindu belakangan.
“Segala bentuk masukan dan pertimbangan dari Ida Ratu Pandita akan kami jadikan salah satu acuan dalam merumuskan solusi terbaik terhadap permasalahan yang sedang terjadi saat ini” ungkap Tri Handoko Seto
Termasuk keikutsertaan beberapa unsur lembaga pemerintah dalam rombongan seperti Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Utusan Kantor Staf Presiden (KSP), dan Staf Khusus Menteri Agama RI merupakan bentuk keseriusan Dirjen Bimas Hindu dalam merumuskan solusi yang komprehensif.
“Selain soal aspek keagamaan, kami juga mempertimbangkan aspek hukum, HAM, dan juga tatanan sosial kemasyarakatan agar kiranya konflik ini tidak berdampak jauh lebih luas bagi umat Hindu kita“ sambungnya
Menanggapi hal tersebut Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharyananda berpesan agar negara benar-benar hadir secara serius menjadi penuntun dalam penyelesaian konflik horizontal ISKCON di tengah-tengah umat Hindu Indonesia
“Negara harus hadir untuk melindungi warga negaranya, jangan mendiamkan terlalu lama konflik ini, agar tidak sampai terjadinya konflik yang berkepanjangan” ungkapnya
Selain itu, Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharyananda juga berpesan khusus kepada Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI agar memberikan perhatian kepada para Pandita umat Hindu di seluruh Indonesia, khususnya menyoal wawasan keagamaan dan spritualitas.
“Harapan kita, Dirjen Bimas Hindu bisa menjadi pelopor membuat semacam sekolah Pandita untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para Pandita kita. Karena pada situasi seperti saat ini, tokoh agama mempunyai peran yang sangat krusial sebagai mediator pemahaman ke Hindu-an kepada umatnya” tutupnya. (BB/511)