Hati Hati, Varian Alfa Masuk Badung, Giri Anggarkan Isoter 32 Miliar
Mangupura | barometerbali – Masih merebaknya penyebaran pandemi Covid-19 membuat berbagai pihak bekerja keras dan kewalahan. Hingga saat ini belum diketahui kapan berakhirnya, apalagi varian Alfa (B.1.1.7) kini mulai merambah wilayah Kabupaten Badung. Varian turunan coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang diduga berasal dari Inggris itu memiliki gejala umum yang lebih parah dari varian awal. Untuk itu kegiatan isolasi terpusat (isoter) harus ditingkatkan agar penanganannya lebih efektif. Demikian diungkapkan oleh Bupati Badung Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Jumat (13/8/2021).
“Varian Alfa ini munculnya di Badung Denpasar dan Buleleng. Sehingga yang kita fokuskan sekarang adalah isoter,” ujar Giri Prasta.
Lebih lanjut, Bupati Badung mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung sampai bulan Desember 2021 untuk program isoter sudah menyiapkan anggaran Rp32 miliar.
“Isoter sampai Desember ini itu kita harus mengeluarkan dana 32 milyar untuk isoter dan itu belum mencukupi,” ujarnya.
Bupati Badung pun menerangkan, Pemkab Badung saat ini memiliki tempat untuk isoter yakni di Bakung Beach Hotel, Wisma Bisma I, Wisma Bisma II, Hotel Made Bali dan Bakung Sari Hotel. Menurut Giri, tempat tersebut belum mampu memenuhi kuota dan itu baru maksimal 700 isoter, sedangkan yang lagi 1000 lebih ini pihaknya harus kembali mengondisikan agar semua orang yang diperkirakan terpapar dan terkonfirmasi positif Covid-19 tertampung dan mendapat perawatan maksimal.
“Kami ingin memberikan sebuah fasilitas, kalau dilakukan isolasi terpusat tanpa mendapatkan pelayanan yang memadai saya kira itu akan susah juga karena imun tubuh dari pasien ini akan bakalan naik turun,” terangnya.
Ditanya awak media kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, Bupati Giri menjelaskan, dirinya tidak pernah mengetahui kapan berakhirnya, namun pelaksanaan testing tracing dan treatment di pertengahan bulan Agustus dilakukan berbasis desa dan kelurahan.
“Di situ yang dilibatkan adalah semua perbekel, lurah ini dan bandesa adat sebagai penanggung jawab di daerah. Kita melibatkan linmasnya, kita melibatkan pacalang, kita melibatkan TNI Polri, termasuk fakultas kedokteran baik swasta maupun negeri. Saya kira ini adalah cara yang efektif ditambah isoter,” pungkas Bupati Badung. (BB/502)