Kala Pandemi Melanda, Dimana Kita?
Oleh: Made Pria Dharsana, SH., M.Hum.
Ya, dimanakan kita berada? Kita semua dapat menjaga soliditas kemanusiaan dalam arti sesungguhnya, baik di daerah dimanapun kita berada.
Ujian bagi kita semua di kala pandemi Covid-19 melanda dunia, merobohkan keangkuhan kita, meluluhlantakkan perekonomian dunia. Berjuta orang terpapar, rekan, saudara kita meninggal, ribuan orang kehilangan keluarga yang mereka cintai. Anak-anak kehilangan orang tua dan sanak keluarga. Termasuk banyak dokter dan tenaga kesehatan meninggal dunia yang berjuang di garda depan mengatasi tsunami pandemi. mereka pahlawan kemanusiaan.
Kesedihan, air mata, dan rasa kehilangan ini harus menyadarkan kita bahwa kita harus bersatu. Karena di saat yang bersamaan nilai kemanusiaan menggedor kita untuk tetap berkarya dan bergerak, berbagi atas rezeki yang kita punya atau diam di masa sulit?
TIDAK. Kita mesti terus melangkah, di sinilah kemanusiaan kita disentuh dan menemukan bentuknya. Keterpanggilan ini sangat bermakna dan berarti bagi saudara kita yang terpuruk, saudara kita yang kurang beruntung. Mereka kehilangan mata pencaharian, dirumahkan dan kehilangan harapan hari esok. Entah kapan pandemi ini berlalu.
Oleh karenanya, tak ada kata merdu yang cukup untuk dibagi, tak ada waktu untuk kita menunggu, ketika nyala kehidupan meredup dan nyaris sirna, mereka memerlukan uluran tangan kita. Mereka membutuhkan segenggam beras, sesendok garam, daging untuk mereka masak, menjadi vitamin yang menguatkan harapan hidup hari ini dan esok.
Mari menyalakan api semangat bagi kehidupan dan menerangi cahaya di remang pandemi mendera semesta.
Tak cukup doa bagi mereka, tak sekadar bersapa dan basa-basi tanpa makna tapi uluran tangan kedermawanan kita semua, berbagi pangan untuk saling menguatkan.
Semoga ini menjadi energi dan vibrasi bagi kita semua, dengan semangat kebersamaan kita dapat melewati masa- masa sulit ini.
Semoga kita menjadi bagian yang berkontribusi bagi Indonesia Maju, Indonesia Tumbuh 🙏🙏🙏