Ditjen Bimas Hindu Bantu Pembangunan 153 Rumah Ibadah Umat Hindu
Jakarta | barometerbali – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI memberikan bantuan Pembangunan 153 Rumah Ibadah bagi umat Hindu pada tahun 2021 yang dialokasikan di 29 provinsi di Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 10,2 milyar.
Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa program pembangunan rumah ibadah umat Hindu didistribusikan untuk rehabilitasi dan pembangunan rumah ibadah yang baru.
“Ada yang kita alokasikan untuk pembangunan rumah ibadah yang baru, ada juga yang dialokasikan untuk rehabilitasi rumah ibadah umat Hindu yang sudah tidak memadai,” ungkapnya.
Dari 153 rumah ibadah umat Hindu yang dibangun, Bali merupakan provinsi yang paling banyak mendapatkan alokasi pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah sebanyak 37 pura yang disesuaikan dengan jumlah umat Hindu di Bali.
Tri Handoko Seto juga berharap dengan adanya program ini dapat memberikan kemudahan akses bagi umat Hindu di berbagai daerah dalam melaksanakan aktivitas peribadatan
“Kita ingin menghadirkan kenyamanan dalam beribadah, mengingat sebagian dari umat Hindu tinggal di kampung-kampung pedesaan yang memiliki aksesibilitas terbatas,” sambungnya
Selain mayoritas dalam bentuk pura, Tri Handoko Seto menuturkan bahwa pembangunan rumah ibadah umat Hindu juga dilakukan dalam bentuk lain yang disesuaikan dengan masing-masing kearifan lokal umat Hindu
“Ada yang berbentuk kuil untuk umat Hindu Tamil di Sumatera Utara, Sanggar Pamujan bagi Hindu di Jawa, dan Balai Basarah untuk umat Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah. Kita harapkan ragam etnis ini muncul sebagai bentuk kekayaan dan keberagaman Hindu nusantara,” tuturnya
Dirinya berharap program pembangunan rumah ibadah umat Hindu yang sudah berjalan tersebut dapat memperkuat fungsinya sebagai pusat penyebaran nilai-nilai kedamaian dan toleransi di tengah misi moderasi beragama di Indonesia
“Moderasi beragama menjadi salah satu misi utama program ini, sehingga kita berharap umat Hindu dapat terus menjadi contoh penggerak toleransi di Indonesia. Sesuai dengan ajaran-ajaran luhur dari kitab suci Weda,” pungkasnya.