Rektor Unud Prof Gde Antara: Saya akan Hapus 3 ‘Dosa’ Unud
Denpasar | barometerbali – Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara, M.Eng. IPU., dengan paradigma barunya, menegaskan akan menghapuskan 3 “dosa” lama kampusnya yakni dianggap jadul (zaman dulu), pelit informasi kepada wartawan dan kalaupun diladeni oleh pihak kampus maka jawabannya pasti lama. “Entah bagaimana birokrasinya setelah ditunggu sekian lama oleh wartawan, baru ada informasi. Bahkan sudah 3 hari baru dijawab sehingga beritanya menjadi kadaluarsa. Di era kepemimpinan saya hal itu tak akan ada lagi. Tak ada yang kita tutup-tutupi, semua akan kita buka seluas-luasnya. Saya akan hapus 3 dosa Unud itu. Silakan teman media mengonfirmasi hal yang baik dan buruk sekalipun tentang Unud, akan saya ladeni,” tegasnya disambut tepuk tangan wartawan mengapresiasi pernyataan Rektor.
Hal itu disampaikan Rektor Unud saat kegiatan media gathering dalam rangka Dies Natalis ke-59 Unud, dihadiri para wakil rektor dan puluhan wartawan di La Prissa Kitchen, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Sabtu (25/09/2021) malam.
Tak lupa juga di acara tersebut Rektor Unud memperkenalkan Juru Bicara (Jubir) yang telah ditunjuk untuk memfasilitasi media dalam memperoleh keterbukaan informasi yang berkaitan dengan Unud yaitu Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, Ph.D, Dosen FIB Unud atau yang akrab dipanggil Senja Pratiwi.
“Senja Pratiwi yang baru datang usai pendidikan doktornya di Jepang ini, kita tunjuk sebagai Jubir Unud. Silakan kawan media nanti yang membutuhkan informasi dan konfirmasi terkait Unud berhubungan dengan beliau,” terang Rektor.
Sebagai Universitas ternama dan tertua di Bali, Universitas Udayana (Unud) tentu menjadi kampus yang favorit, selalu diidamkan calon mahasiswa baru dan menjadi kebanggaan masyarakat Bali. Dengan jumlah mahasiswa yang ribuan tersebut akan membutuhkan fasilitas perkuliahan dan asrama untuk menampung mereka. Tujuannya demi kenyamanan mahasiswa dalam aktivitas-belajar mengajar di ‘Kampus Bukit’ khususnya. Untuk itu Unud melalui rektornya yang baru, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara, M.Eng. IPU., membuat terobosan yang patut diacungi jempol yakni memberdayakan aset Unud dengan membangun asrama mahasiswa sebanyak 6000 kamar.
“Ke depan kita tidak akan mengutak-atik UKT (Uang Kuliah Tungga, dulu SPP, red). Namun, akan mempermudah masyarakat, sepanjang itu memungkinkan. Yang menjadi target salah-satunya adalah pemberdayaan aset. Untuk itu kami sudah merancang membuat 6000 kamar untuk asrama mahasiswa,” ujar Prof Antara.
Melalui pembangunan 6000 kamar dengan 20 tower yang rencana lokasi lahan di sebelah timur Gedung Rusunawa ini, karena perkuliahan di dekat asrama, mahasiswa baru diharapkan tidak mengalami kesulitan pada semester awal kuliah di Unud. Dengan demikian kondisi ini juga akan sangat membantu orang tua, karena setelah diterima di Unud, mereka bisa langsung ditampung di asrama dan tidak bingung lagi mau tinggal di mana.
“Aset yang ada di Kampus Unud Bukit Jimbaran dengan total lahan seluas 157 hektar, saat ini baru beberapa hektar saja yang terisi bangunan. Sisanya masih semak belantara. Untuk itu kita ingin memberdayakannya, sehingga pemberdayaan aset itu, dapat memberikan nilai tambah bagi Unud mengembangkan kelembagaan. Karena ke depannya, tidak favorit lagi mendapatkan dana tambahan untuk menyelenggarakan pendidikan dengan menarget UKT mahasiswa. Bagaimana sebaliknya, kami ingin meringankan masyarakat melalui UKT dengan memberikan beasiswa, apalagi di masa pandemi ini,” sambung Rektor Unud, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara, M.Eng. IPU., didampingi Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP (Wakil Rektor Bidang Akademik), Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, SE.,MS (Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan), Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT.,Ph.D.,IPU (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan), dan Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes (Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi).
Turut hadir pula Kepala Biro, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unud, Ketua Media Unud beserta staf, jajaran Humas Unud, serta Ketua Panitia Dies Natalis Unud ke-59.
Saat ditanya wartawan mengenai sumber pembiayaan proyek asrama tersebut, Rektor menyebutkan sumber pendanaannya tidak akan mengeluarkan dana sepersenpun dari Unud, namun melalui kerja sama pemberdayaan aset. Dengan demikian, nantinya ini akan saling menguntungkan secara ekonomi bagi kedua belah pihak.
“Ini yang akan kita segera tangkap, mudah mudahan 6000 kamar bisa segera diwujudkan, yang saat ini masih dalam proses, regulasi, kelayakan, dan seterusnya. Pembangunan asrama ini, dipatok rampung bulan Agustus 2022. Karena mahasiswa baru itu kuliahnya 1 September 2022,” ujarnya.
Terkait faktor fasilitas kenyamanan dalam perkuliahan, selain membangun asrama, pihaknya juga akan membangun gedung perkuliahan di kampus Bukit Jimbaran. Karena saat ini kondisi ruang kelas di masing-masing fakultas yakni di 13 fakultas dan 1 Pasca Sarjana, tidak seragam. Untuk itu, ke depan pihaknya tidak ingin lagi terdapat perbedaan fasilitas kelas namun semuanya akan dididik dalam ruang kelas dengan fasilitas yang sama.
Diharapkan di masa mendatang, tidak lagi ada diskriminasi, sehingga mahasiswa akan bisa lebih nyaman dalam perkuliahan. “Kami ingin seluruh mahasiswa yang pertahunnya sebanyak 7500-9000 orang, akan dididik di ruang kelas dengan fasilitas sama. Ini sangat penting, terutama dalam rangka standarisasi pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” papar Prof Gde Antara.
Sebelumnya kegiatan Media Gathering ini diawali dengan ucapan selamat datang dari Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Informasi, Prof. I Putu Gede Adiatmika., yang dilanjutkan dengan pemaparan rangkaian kegiatan Dies Natalis Universitas Udayana ke-59, Dr.dr. I Putu Eka Widyadharma.
“Secara umum rangkaian kegiatan Dies Natalis Unud ke-59 meliputi Napak Tilas, Bakti Sosial, Donor Darah dan Plasma Konvalesen, Webinar Nasional, dan berbagai perlombaan. Puncak kegiatan akan dilaksanakan tanggal 29 September 2021 yang akan berlangsung secara hybrid, dimana titik lokasi utama berlokasi di Gedung Agrokompleks Kampus Denpasar,” terang dr. Eka.
Acara puncak Dies Natalis ke-59 Universitas Udayana diawali dengan Sidang Terbuka Senat Universitas Udayana, Laporan Rektor, Orasi Ilmiah oleh Menko Polhukam RI, Prof. Dr. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P, penyerahan Udayana Award, dan dilanjutkan dengan acara Kekeluargaan yang antara lain diisi dengan pengumuman pemenang lomba dan penyerahan penghargaan.
Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara juga memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan diskusi dengan media yang hadir terkait berbagai isu, program kerja, dan masukan-masukan untuk pengembangan Universitas Udayana ke depannya. Berbagai pertanyaan dan masukan dari media pun muncul, diantaranya pertanyaan tentang demo mahasiswa yang menuntut keringanan dan pembebasan uang kuliah tunggal (UKT) di masa pandemi.
Pertanyaan ini direspon langsung oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Wiksuana. “Unud pasti akan memperjuangkan kebijakan terbaik bagi mahasiswa berkaitan dengan UKT di masa pandemi. Namun, sebagai institusi negara, Unud pun harus mengikuti peraturan yang ditetapkan pemerintah dalam hal penggunaan anggaran negara,” ujar Prof Wiksuana.
Pertanyaan lain yang muncul dari media, adalah tentang kesiapan Unud dalam menyelenggarakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang ditanggapi sekaligus oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Rai Maya Temaja, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Ngakan Suardana. Pertanyaan menarik muncul dari media, tentang banyaknya aset Unud yang diklaim oleh oknum masyarakat, dan Unud mengalami kekalahan pada proses hukum dari gugatan tersebut. Media mengkhawatirkan ke depannya Unud akan semakin banyak kehilangan aset, jika kondisi ini terus terjadi.
Pertanyaan ini ditanggapi oleh Rektor Unud, Prof. I Nyoman Gde Antara, dengan menyampaikan bahwa seluruh aset Unud adalah milik negara. “Kekalahan Unud pada proses gugatan hukum, ditindaklanjuti oleh negara melalui proses hukum bersama Kementerian Keuangan, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Kementerian Keuangan selaku pemilik sah aset Unud,” pungkasnya.
Acara Media Gathering ini di tutup dengan makan malam dan foto bersama, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (BB/501)