Usai Cerita Motor Digadai, Kadek Budi Gantung Diri
Singaraja | barometerbali – Belum ada yang tahu pasti mengapa Kadek Budi Suryawan (32) nekat memilih jalan pintas mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di jendela kamar tidurnya, di Banjar Tegal, Singaraja. Peristiwa menghebohkan warga itu terjadi pada Kamis (21/10).
Informasi dari Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya memyatakan, berdasarkan keterangan saksi, yaitu istri korban yang bernama Yuliawati Sri Ekasari dan paman korban yang bernama Gede Budiasa, korban Kadek Budi Suryawan dan istrinya sempat berkomunikasi di dalam kamar tidur pada Kamis (21/10) sekitar pukul 06.00 wita. Korban dan istri berkomunikasi seputaran sepeda motor yang biasa digunakan oleh korban telah digadaikan.
Dituturkan pukul 08.00 Wita korban sempat mendorong istrinya untuk keluar dari dalam kamar tidur. Selanjutnya korban mengunci kamar tersebut dari dalam. Setelah itu, istri korban pergi ke dapur menghampiri ibu kandung korban dan iparnya yang berada di dapur. Sekitar pukul 09.00 Wita, istri korban pergi menuju Jalan Sudirman Gg 1 Kelurahan Banyuasri untuk bertemu dengan temannya. Istri korban menitipkan anaknya yang berumur 4 tahun kepada temannya. Sekitar pukul 10.30 wita, istri korban kembali ke rumahnya dan menuju dapur.
Selanjutnya sekitar pukul 11.00 wita, anak korban berteriak melihat ayahnya dalam posisi bergantung di jendela kamar tidur. Istri korban dan paman korban langsung menuju kamar tidur korban. Karena pintu kamar terkunci dari dalam, istri dan paman korban membuka paksa kamar dengan mendobrak pintu kamar. Pintu kamar dan gembok kamar menjadi rusak. Istri dan paman korban melihat korban bergantung dengan selendang berwarna hijau dan biru di jendela kamar tidur rumah korban.
Dijelaskan Iptu Sumarjaya, atas peristiwa tersebut, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi pada jenazah dengan membuat surat pernyataan ikhlas serta tidak mau dilakukan proses lebih lanjut. Pihak keluarga menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat murni gantung diri.
Berdasarkan hasil sementara pemeriksaan medis yang dilakukan Luh Arnasih, Amd.Keb, bidan Puskesmas Buleleng, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Terdapat bekas jeratan akibat ikatan pada leher. Dari mulut korban mengeluarkan liur, dan dari kelamin korban mengeluarkan air seni.
“Peristiwa gantung diri ini masih dalam proses penyelidikan Polsek Singaraja,” tandas Iptu Sumarjaya. (BB/509).