Jaya Negara, Ketum PW Arya Wang Bang Pinatih
Ket foto: Ida Rsi Agung Yoga Sidhi Bang Pinatih memotong tumpeng HUT ke-13 Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih disaksikan Ketua Umum I Gusti Ngurah Jaya Negara (tengah) dan Panglingsir Puri Pinatih, I Gusti Ngurah Gede Punia Negara (kanan)
Terbentuk Dewan Pakar “Sabha Maha Widya” dalam Mahasabha IV PW-AWBP Bali/Pusat
Denpasar – Selain berhasil membentuk Dewan Pakar, Tokoh Puri Pinatih I Gusti Ngurah Jaya Negara, SE terpilih kembali dan dikukuhkan menjadi Ketua Umum Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih (PW-AWBP) Bali/Pusat masa bhakti 2021-2026 dalam Mahasabha IV PW-AWBP Bali/Pusat tahun 2021. Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan pula pengukuhan pengurus kabupaten/kota se-Bali yang berlangsung di Golden Tulip Essential Hotel, Denpasar, Minggu, (31/10/2021).
Hadir dalam acara yang diselenggarakan secara tatap muka dan virtual ini, Angga Sabha Pandita, Panglingsir Puri Sulang, Panglingsir Puri Pinatih, Sabha Walaka, Ketua Harian Mahakertawarga Danghyang Bang Manik Angkeran Siddhimantra yang terdiri dari pratisentana Catur Warga Arya Wang Bang Pinatih, Arya Wang Bang Sidemen, Arya Wang Bang Wayabya dan Sira Bang Agra Manikan, Pengurus PW-AWBP kabupaten/kota se-Bali, NTB dan Lampung, Dharma Patni PW-AWBP, Sabha Yowana PW-AWBP dan undangan lainnya dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Menurut Ketua Harian PW-AWBP Provinsi Bali/Pusat masa bhakti 2016-2021 I Gusti Mangku Ketut Adi Kertiyasa, Pertanggungjawaban Pengurus PW-AWBP masa bhakti 2016-2021 sebelumnya semua keputusan terkait perubahan AD/ART, program kerja, struktur organisasi dan lain-lain telah diterima secara aklamasi oleh peserta dan perwakilan Ketua PW-AWBP kabupaten/kota se-Bali tanpa ada catatan. “Sidang-sidang komisi berjalan dengan lancar tanpa hambatan sesuai dengan spirit dan bhisama leluhur, ala ayu tunggal kabeh,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Mahasabha Drs Wayan Sudiarta, MM menyatakan pengukuhan sosok IGN Jaya Negara sebagai ketua umum paiketan tak terlepas dari dorongan dan aspirasi kuat dari segenap pasemetonan (persaudaraan, red) dan para pengurus PW-AWBP kabupaten/kota se-Bali yang telah disampaikan dalam Pra-Mahasabha tanggal 24 Oktober 2021 lalu. “Turah Jaya Negara awalnya sempat menolak secara halus karena beliau merasa sudah pernah menjadi ketua umum, tapi saking kuatnya aspirasi pasemetonan akhirnya beliau bersedia dipilih kembali,” ungkap Sudiarta yang juga terpilih kembali menjadi Sekretaris Umum PW-AWBP Bali/Pusat masa bhakti 2021-2026.
Terkait program ke depan yang akan dilakukan pengurus baru adalah tindaklanjut pembentukan Dewan Pakar atau Sabha Maha Widya yang merupakan think tank paiketan. Di dalamnya terdiri dari para cendekiawan, intelektual, akademisi, birokrat, teknokrat, usahawan yang selanjutnya kepengurusannya dibentuk oleh Prof Nyoman Sucipta. “Semoga lembaga yang baru kita bentuk ini dapat memberikan kontribusi positif meningkatan kualitas SDM dan peran serta kita demi paiketan, daerah, bangsa dan negara kita,” harapnya.
Selain itu program kerja dalam jangka pendek adalah meningkatkan bhakti kepada leluhur dan memberikan perhatian pada palinggih-palinggih leluhur baik yang ada di Puri Sulang, Puri Pinatih, baik yang berada di Pura Batu Madeg di Pura Besakih. “Termasuk palinggih yang berada di Pura Payogan dan Penataran Segara Rupek,” ujarnya.
Solidaritas dan kepedulian panitia Mahasabha diwujudkan dengan memberikan bantuan sosial berupa puluhan paket sembako kepada warga yang terdampak Covid-19, sakit dan tertimpa bencana di Kabupaten Gianyar, Bangli dan Bandung. Yang kedua pihaknya mengadakan kegiatan upacara yadnya yang bersifat massal guna mengurangi beban warga. “Targetnya dimulai tahun 2022 atau setidak-tidaknya tahun 2023 karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, menghimpun semeton dan pendanaan yang terbatas. Yang paling mendesak adalah perlunya pendataan warga dan palinggih warga seluruh Bali dan di luar Bali,” pungkas Sudiarta.
Selanjutnya Ketua Paiketan PW-AWBP IGN Jaya Negara menggantikan Ketut Sudikerta yang telah habis masa jabatannya menegaskan tujuan membuat paiketan adalah agar kita tetap ingat dan bhakti kepada Ida Bhatara Lelangit (leluhur yang suci). “Yang kedua bagaimana agar kita semua benar-benar kompak, solid , ikhlas dan rukun dalam pasemetonan. Saya sangat menyambut gembira tema Mahasabha kali ini, gotong-royong ala ayu tunggal kabeh. Kalimat yang sederhana namun penuh makna. Spirit kebersamaan leluhur kita saat Ida Bang Banyak Wide jatuh cinta dengan putri Arya Buleteng (Di Jawa Timur, red) yang bernama I Gusti Ayu Pinatih, di mana karena saking cintanya beliau dengan wanita kesayangannya, leluhur kita mau melepas kebrahmanannya menjadi Arya. Dan spirit kebersaman leluhur kita ala ayu tunggal kabeh ini saya terapkan jelang maju sebagai calon Walikota Denpasar dengan jargon Vasudhaiva Kutumbakam (Seluruh dunia ini adalah satu keluarga tunggal, red), semangat menyamabraya (kekeluargaan, red). Ternyata Vasudhaiva Kutumbakam itu sangat diterima oleh umat lain di luar Hindu. Dia merasa dilibatkan dan diberikan berpartisipasi di dalam membangun Kota Denpasar,” tutur Jaya Negara.
Tak lupa Jaya Negara juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan jasa mantan Ketua Umum sebelumnya I Ketut Sudikerta yang telah menggelar Upacara Anta Sapa dan Pegat Sot yang diikuti puluhan ribu Maha Warga Arya Wang Bang Pinatih tanggal 24 Agustus 2015 lalu.
Karya Anta Sapa Lan Pegat Sot Maha Warga Arya Wang Bang Pinatih Provinsi Bali ini merupakan suatu upacara yang dilakukan untuk memutuskan, menghilangkan, menyelesaikan sumpah, kutukan, kualat yang terjadi sejak abad ke-17 tepatnya tahun 1615 saat Raja Kyai Anglurah Agung Mantra memimpin Badung di Puri Kertalangu, demikian disampaikan Ketua Harian Pangurus Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih Provinsi Bali I Ketut Sudikerta yang juga selaku Wakil Gubernur Bali saat itu.
Mengenai program kerja, Jaya Negara selaku ketua umum baru menyebutkan dalam waktu dekat ini berencana membangun kantor sekretariat yang sangat dibutuhkan pasemetonan untuk melaksanakan kegiatan sosio religius. “Bapak Gubernur Bali sudah memberikan lahan di eks Balitex (Kesiman Kertalangu Denpasar Timur, red) yang dulunya adalah Kerajaan Kertalangu. Kerajaan pertama di Badung dari trah Arya Wang Bang Pinatih yang berdiri sekitar tahun 1350. Gambarnya sudah ada dari Pak Made Suartana dan di sana nanti dapat dipergunakan untuk sekretariat dan menggelar kegiatan bersama sesuai program paiketan seperti Mepandes Massal, Ngaben Massal, Nyekah Massal dan lain-lain,” paparnya.
Di sisi lain Ajik Krisna salah satu anggota Sabha Maha Widya, pengusaha sukses Krisna Oleh Oleh Bali menyambut baik dan antusias untuk bergabung dalam wadah tersebut. “Tyang (saya, red) baru pertama kali ini, di kawitan tyang sudah sering. Tyang merasa bersyukur didaulatlah tyang ikut sebagai pengurus, semoga dengan ini ke depannya bisa lebih baik,” ucap pria yang kerap disapa Pak Cok ini.
Ia menandaskan memang selama ini kegiatan sosial yang dilakukannya lebih banyak di luar. “Nah sekarang kita punya Paiketan Arya Wang Bang Pinatih, pasti nanti kita utamakan untuk kegiatan yang isinya sosial, punia. Makanya untuk tanggal 5 November ini (Mulang Dasar di Pura Segara Rupek, red) kita siap menjamu semeton Arya Wang Bang Pinatih di Segara Rupek itu,” pungkas Ajik Krisna yang bernama asli I Gusti Ngurah Anom ini.
Sekretaris Panitia I Gusti Ngurah Murthana, ST mengatakan rangkaian akhir Mahasabha ditutup dengan pemotongan tumpeng HUT ke-13 Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih. “Nama-nama pengurus kabupaten/kota yang telah dikukuhkan juga sudah kita bacakan tadi di Mahasabha,” cetusnya di sela-sela acara.
Adapun Susunan Pengurus Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih masa bhakti 2021-2026 antara lain, Ketua Umum I Gusti Ngurah Jaya Negara, SE, Ketua Harian Ir. I Nyoman Swastika, MT, Sekretaris Umum, Drs Wayan Sudiarta, MM, Bendahara Umum Drs I Wayan Sumarna. Untuk posisi Ketua 1, 2, 3, dan 4, Sekretaris 1, 2, 3, dan 4, Bendahara 1, 2, 3, dan 4. Seksi-seksi akan dilengkapi kemudian. (BB/501)