HUT XXXI, JNE Gelontor Korban Gempa 200 Zak Semen

Bali | barometerbali – Bencana alam berupa gempabumi bermagnitudo 4,8 yang mengguncang Karangasem, Bali pada Sabtu (16/10/2021) lalu menimbulkan banyak kerusakan hingga korban jiwa. Ribuan warga di dua kabupaten yakni Karangasem dan Bangli terdampak meskipun tidak tergolong besar namun kondisi tanah dan bangunan di wilayah ini membuat banyaknya rumah warga yang mengalami rusak berat.
Terketuk melihat kondisi ini Kepala Cabang JNE Denpasar Alit Septiniwati bersama tim JNE Denpasar tergerak mengulurkan bantuan dengan mengunjungi Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang menjadi lokasi longsor dan lokasi terbanyak kerusakan bangunan akibat gempa di Desa Ban, Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, Rabu (24/11/2021).

Tim JNE menyerahkan bantuan sebanyak 200 zak semen yang diterima langsung oleh kepala desa masing-masing yakni Kepala Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli I Wayan Arjana dan Kepala Desa Ban Gede Tamu Sugiantara.
“Setelah sebelumnya berkoordinasi dengan perangkat desa setempat kami putuskan memberikan semen untuk membantu renovasi kerusakan tempat tinggal warga,” jelas Alit kepada awak media di sela-sela acara.

Kegiatan sosial ini bertepatan dengan ulang tahun ke XXXI JNE pada 26 November 2021 nanti. Sesuai dengan semangat JNE yaitu memberi, berbagi dan menyantuni maka dimanapun JNE berada maka harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Semangat inilah yang dipegang Alit sebagai kepala cabang untuk bersama-sama meringankan beban warga yang terkena musibah. Bantuan dari JNE ini menurut kedua kepala desa nantinya akan diberikan kepada warga yang membutuhkan renovasi rumah pasca gempa yang lalu.

Dari data posko tanggap darurat bencana setempat ada 385 KK di Desa Trunyan terdampak gempa sedangkan 1.039 KK lainnya juga terdampak di Desa Karangasem. Ia juga mengucapkan terimakasih atas kepedulian JNE terhadap warga yang terkena musibah gempa ini.
Alit menambahkan di usia ke XXXI JNE ini ia berharap kegiatan tersebut menjadi salah satu wujud syukur sekaligus berbagi JNE kepada masyarakat sekitar. Terlebih perekonomian Pulau Dewata. “Di mana JNE berada maka lingkungan sekitar juga harus mendapatkan manfaatnya. Begitu harapan kami khususnya di usia yang ke XXXI ini dengan tema Maju Indonesia,” tandas Alit.

Diwawancara di lokasi penyerahan bantuan dan lokasi longsor, Kepala Desa Trunyan, I Wayan Arjana yang mewilayahi 6 banjar menyatakan kondisi terakhir saat ini di beberapa titik masih ada longsoran tanah dan bebatuan dari perbukitan dikarenakan turunnya hujan. “Pas hujan lebat, air bah yang dari bukit nika (itu, red) turun di lokasi bekas longsoran yang menelan 2 korban jiwa di Banjar Cemara Landung dan Banjar Trunyan itu. Ada berupa pasir, material bebatuan yang kecil-kecil hingga batu-batu yang besar. Hal yang sama terjadi di titik longsor lainnya. Di sini terdapat 8 titik rawan longsor. Jadi sewaktu-waktu akses jalan bisa saja ditutupi batu-batu besar,” ungkapnya kepada awak media yang berada di lokasi.

Saat ditanya apa yang dibutuhkan untuk fase rehabilitasi pascabencana, Arjana menjelaskan memerlukan bahan material bangunan untuk membangun rumah yang hancur akibat longsor dan memperbaiki rumah yang rusak. Kades Trunyan sangat bersyukur dan berterima kasih kepada JNE yang datang membawa bantuan 100 zak semen tepat saat dibutuhkan.
“Kami selaku Perbekel (kepala desa, red) Trunyan sangat terima kasih yang sebesar-besarnya kepada JNE, sudah berbagi dan membantu kami. Sumbangan semen ini akan kami gunakan untuk membangun tanggul dari saluran air yang kemarin nika meluber dia,” pungkas Wayan Arjana.
Sementara itu saat penyerahan bantuan di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, wilayah di mana ratusan rumah dan bangunannya porak-poranda akibat gempa berkekuatan 4,8 M tersebut juga digelontor bantuan 100 zak semen dari JNE.
Kepala Desa Ban Gede Tamu Sugiantara sangat mengapresiasi bantuan semen tersebut yang nanti akan diperuntukkan perbaikan terutama rumah-rumah yang rata dengan tanah akibat guncangan gempa 16 Oktober lalu itu.
“Jadi ada yang butuh semen, astungkara JNE langsung membawa ke sini. Kami berterima kasih kepada JNE dengan bantuan 100 zak semen ini sehingga 1 banjar dinas Dundungan itu bisa tercover huniannya dari 9 banjar dinas yang ada,” ujarnya.

Lebih lanjut Gede Tamu menjelaskan ada ratusan rumah yang rusak parah, dan seribu lebih yang rusak ringan akibat gempa yang merenggut 1 korban jiwa tersebut.
“Yang parah 380 unit. Benar-benar rata dengan tanah, ada yang berdiri tapi sudah tidak layak untuk ditempati. Yang sedang dan ringan 1.076 unit. Saya berharap pemerintah segera membangun rumah layak huni dan merelokasi mereka di tempat yang lebih aman,” tutup Kades Ban.

Untuk tahap kedua, JNE Denpasar akan melanjutkan penyerahan bantuan material bahan bangunan berupa besi di kedua desa tersebut. (BB/501)