Persiapkan US, SMP Dwijendra Segera Berlakukan Sekolah Penggerak

Denpasar | barometerbali – Terkait pelaksanaan Ujian Sekolah (US) yang akan dilaksanakan mulai tanggal 18 April 2022, Kepala SMP Dwijendra, Denpasar, I Ketut Budayasa, ST. Pihaknya menyampaikan kalau US nanti akan memakai 13 ruang kelas dengan melibatkan seluruh siswa kelas 9 yang jumlah siswa sebanyak 248 siswa.
“Dari 13 ruang kelas yang akan dipakai US nantinya untuk perkelas akan diisi sebanyak 20 siswa. Namun sebelum itu, para diwajibkan mematuhi standar protokol kesehatan (prokes) terlebih dahulu yakni lewat pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan di air mengalir,” ungkap Budayasa, Kamis (15/4/2022).
Dijelaskan, pada saat pelaksanaan US berlangsung para siswa akan diawasi oleh dua orang pengawas. Pelaksanaan US kali ini tidak memakai kertas pada umumnya, namun memakai komputer atau HP.
“Setelah US akan dilanjutkan dengan Ujian Praktek (UP). Karena dari pelaksanaan US dan UP akan menentukan nilai ijazah kelulusan siswa,” tandasnya.
Lebih lanjut Budayasa mengutarakan sebelum akan dilaksanakan US dan UP, pihak sekolah melalui guru pengajarnya terus melakukan bimbingan kepada para siswa terkait seperti apa sistem US dan UP dilaksanakan. Tujuannya agar para siswa tidak merasa kesulitan ketika US dan UP dilaksanakan.
“Kita bimbing terus para siswa agar tidak merasa tertekan pada saat US dan UP yang dikarenakan selama ini para siswa terlalu banyak belajar di rumah (belajar daring) di masa pandemi,” terangnya.
Budayasa juga menyampaikan kalau tahun ajaran 2022/2023 ini akan mulai menerapkan sekolah penggerak sesuai arahan dari Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kemedikbud) Pusat.
Di mana sekolah penggerak ini lebih memprioritaskan para siswa. Artinya para siswa lebih merdeka dalam mengembangkan kemampuan (skill) yang dimiliki.
“Jadi sekolah penggerak di sini nanti tidak akan bisa memilih dan menentukan para siswa mana yang pintar atau tidak pintar. Selain itu, dari sekolah penggerak yang akan diterapkan tersebut para siswa juga bisa menentukan pilihan baik ekstrakulikuler maupun jurusan sesuai keinginan,” paparnya.
Budayasa menambahkan, dari sekolah penggerak ini nantinya lebih memerdekakan para siswa. Sementara para guru sendiri hanya sifatnya pembimbing dan mengedukasi para siswa.
“Semoga dengan akan diberlakukannya penerapan sekolah penggerak ini nantinya lebih bisa memotivasi para siswa lebih mandiri, lebih disiplin dan lebih pandai dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki para siswa. Jikalau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMP Dwijendra sudah berjalan baik,” imbuh Budayasa.
Sementara untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah dibuka mulai awal Januari 2022. Dan besar harapan kami untuk orangtua yang memiliki siswa kelas VI SD segera mendaftar karena SMP Dwijendra sudah mulai bisa menerapkan sekolah penggerak sesuai Kurikulum Merdeka Belajar yang telah sepenuhnya ditunjuk pemerintah.
“Semoga dengan sekolah penggerak ini para siswa lebih mandiri, disiplin dan pandai di semua mata pelajaran (mapel),” tutup Budayasa. (BB/501)