Friday, 19-04-2024
Pertanian

Jembrana Garap Budidaya Tanaman Alpukat 

Jembrana | barometerbali – Bupati Jembrana I Nengah Tamba menanam tanaman alpukat Cuba, Sabtu (7/5) di LPHD Wana Agung Yatma, Banjar Sumbersari, Desa Melaya. 

Bersama Wakil Bupati Jembrana I GN Patriana Krisna, serta Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Kori dirinya ingin budidaya tanaman alpukat ini ditekuni masyarakat Jembrana mengingat jenis tanaman ini dikenal memiliki  buah dengan kualitas baik .

Penanaman buah alpukat yang dirangkai dengan peresmian demplot alpukat jenis cuba sebagai wujud keseriusan pemerintah kabupaten Jembrana dalam upaya pengembangan komoditas holtikultura utamanya buah alpukat.

Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antara PT Radja Manggis Sejati dengan LPHD Wana Agung Yatma. Selaku Dirut PT Radja Manggis Sejati, Jro Tesan menjelaskan, khusus di LPHD Wana Agung Yatma yang dikelola KTH disini telah dilakukan penanaman alpukat seluas 20 hektar dari total 50 hektar lahan yang ada.

“Kita bersama kelompok tani hutan disini sudah tanam sebanyak 15.000 pohon alpukat Cuba, termasuk hari ini dilakukan penanaman sebanyak 400 bibit untuk demplot. Ke depan tentu akan terus kita tambah untuk memenuhi lahan yang masih tersisa disini,” papar Jro Tesan.

Keunggulan lainnya, buah alpukat cuba ini memiliki  ukuran buahnya yang lebih besar dari alpukat jenis lain yang bisa mencapai 500-1000 gram. Selain itu tekstur buahnya yang lembut dan pulen, termasuk kemampuan adaptasinya yang tinggi sehingga kemungkinan untuk tumbuh lebih besar.

Jro Tesan menjelaskan, sebelumnya juga telah dilakukan penanaman pohon alpukat jenis Cuba di beberapa titik di kabupaten Jembrana. “Jadi tidak hanya di LPHD Sumbersari saja. Kami sebelumnya juga telah melakukan penanaman di tempat – tempat lainnya di Kabupaten Jembrana. Total kita sudah menanam sebanyak 45 hektar dengan rincian 300 bibit per hektarnya,” lanjutnya.

Sementara, Bupati I Nengah Tamba menyambut baik dilaksanakannya penanaman alpukat jenis Cuba. Menurutnya dalam pengembangannya sebagai salah satu tanaman holtikultura akan berdampak besar terhadap kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Jembrana.

“Dalam menyongsong tahun emas Jembrana 2026, kebutuhan akan bahan pokok seperti sayur-mayur, buah-buahan. Alpukat sebagai buah dengan pangsa pasar prospektif tentu akan banyak dibutuhkan,” ujarnya.

Pihaknya juga dengan tegas menyampaikan kepada PT Radja Manggis Sejati selaku pembina petani alpukat agar selalu mendampingi para petani dalam proses budidaya alpukat ini.

“Dengan begitu hasil panen pasti akan maksimal, terutama pada saat pasca panen, agar perjanjian yang telah disepakati bisa berjalan sesuai aturan sehingga harga yang dibeli sesuai kesepakatan dan petani tidak merugi,” tegasnya.

Kepada para petani khususnya pembudidaya alpukat, Bupati Tamba minta setelah ditanam agar bisa dirawat dan dikelola dengan baik secara berkesinambungan. Sehingga ke depan akan lebih banyak lagi produksi alpukat yang bisa dipasarkan baik untuk pasar domestik maupun luar negeri.

“Setelah ditanam saya minta agar seken-seken (bersungguh-sungguh). Jangan sampai hanya sebatas seremonial saja, nanti akan rutin saya cek progresnya,” imbuhnya.

Sependapat dengan Bupati, Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Kori mengatakan dengan penanaman besar-besaran alpukat ini adalah salah satu solusi untuk Bali ke depan. Dikatakannya, dulu Bali merupakan unggulan dalam sektor pertanian.

“Kita tahu sektor pariwisata sangat riskan. Jadi kita harus membuat keseimbangan baru antara sektor pariwisata dengan pertanian. Di samping pariwisata kita juga harus perkuat sektor pertanian dengan tanaman yang berkualitas yang mempunyai pangsa pasar luas,” pungkasnya. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button