SARKAS, Album Tembang Asik Sarat Pesan Moral
Denpasar | barometerbali – Sejumlah tembang apik sarat pesan sosial dan sumpah serapah kebuntuan situasi tersirat dalam beberapa lantunan tembang. Selain itu akibat terusik dampak pandemi, galau, gelisah, baper berkepanjangan, muak dengan kelakuan ‘kolega’ yang petantang–petenteng tidak jelas membuat Taufik Alkatiri atau OPX berani mengambil ‘pertaruhan’ jalan Solo Karier untuk membesut Album SARKAS.
Dengan landasan gejolak pemikiran tersebut, menetaslah karya-karya apik seperti, Sebelum Mati, SARKAS, Koboi Revolver, Mulut dan Mafia Medis.
“Album SARKAS tercipta dari berbagai ketidakadilan, egoisme penguasa, akutnya jalinan korupsi, dekadensi moral sampai dugaan kuatnya kartel mafia medis,” ungkap OPX di Warung Kubu Kopi Denpasar, Kamis (12/5/2022).
Dirinya menampik dugaan prahara hubungannya dengan The Wheels Group Band sebelumnya, ada yang menduga ‘kepo’ ada sesuatu yang melatarbelakangi keputusannya untuk ‘hengkang’ bersolo.
“Hubungan saya dengan semua personil The Wheels tetap hangat, bahkan CHALI dan VICO punya andil mendorong terbitnya Album SARKAS,” ujar OPX.
Cuma gegara ingin menumpahkan kreativitas karyanya maka OPX merasa harus sejenak ‘berpisah’, baginya apapun alasannya ‘The Show Must Go On’.
Alunan vokal OPX memang terbilang ‘tidak biasa-biasa saja’, hal ini terlihat dalam video clips ‘SARKAS’ yang menunjukkan performa vokal yang prima yang hampir bersentuhan dengan warna vokal Liam Gallagher dari band Oasis itu.
“Uniknya cara pemasaran Album SARKAS ini lewat jalur platform Spotify dan bisa diunggah gratis melalui Free Google Drive,” imbuh Jitro Stephen, Sang Manajer merangkap Produser.
Mungkin biar tahu ‘Crowded’ opini pasarnya dulu baru kemudian gencar untuk melakukan ‘offline’.
“Tapi sesungguhnya ‘live performance’ tetap manjadi prioritas kebutuhan” tandas Jitro.
Kabar baiknya OPX tidak sendirian menggarap Album SARKAS, ada sejumlah nama beken di balik kemunculannya, ada Jukka Svenk, Executive Producer asal Finlandia yang sudah malang melintang di Jagad musik dunia serta kepiawaian Jitro Stephen, Sang Manager serta Rudolf ‘Head Hunter’ Dethu dan Diana Rosa sebagai Nakhoda Humasnya. Album ZARKAS ini juga lahir di bawah label PROTAGONIS MUSIC.
Adapun penjelasan dan makna dari masing-masing tembang tersebut dijabarkan sbb:
- SEBELUM MATI
Pernah dapat kabar kematian, kecelakaan, sakit, yang berakibat kematian secara beriringan dengan berbagai macam penyebabnya “gak hanya karena virus corona”. Termasuk sebagian orang-orang terdekat sahabat atau keluarga tercinta yang tiba-tiba pergi lebih dulu.
Semua orang tahu akan mendapat giliran untuk mati. tapi gak ada yang bisa tau di mana, kapan dan bagaimana. - MAFIA MEDIS
Keserakahan membabi buta di saat pandemi, seolah menjadi kesempatan. Terlebih yang mempunyai kewenangan dalam mengatur kebijakan.
Rentetan kasus korupsi yang marak belakangan ini sesungguhnya sudah pada tingkat mengkhawatirkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai bencana dan krisis belakangan ini seakan-akan tidak menumbuhkan sedikit pun sikap empati kemanusiaan. Apa yang seharusnya haram dan tabu dilakukan malah dianggap sebagai sesuatu yang ‘wajar’ dan biasa-biasa saja.
Ironisnya, kasus korupsi yang menjamak tersebut terjadi di saat kita tengah berjuang meneruskan hidup di tengah pandemi Covid-19
Mungkin, tak ada ungkapan yang lebih tepat berkaitan dengan situasi sekarang. Ini adalah “penjungkirbalikan nilai-nilai”.
Sementara rakyat direpotkan atau mungkin menderita akibat pembatasan sosial, PHK, kelangkaan barang kebutuhan rumah tangga, pusingnya kuliah/sekolah online dengan segala tugas-tugasnya, dan masih banyak lagi, dalam tangis dan cucuran peluh, para pejabat kita justru bersekongkol dengan pelaku korupsi lainnya.
Meminta diprioritaskan tes kesehatan, minta kenaikan gaji dan tunjangan, meminta pengadaan mobil dan fasilitas perkantoran baru bernilai miliaran, hingga asyik berbelanja ke luar negeri.
Tidak ada ungkapan yang pantas bagi manusia seperti mereka selain lebih dari Binatang dan Iblis
- MULUT
Ketakutan dalam berucap dan mengatakan atau menyampaikan hal secara lisan yang mungkin belum tentu benar.
Menjaga lisan bukan sebuah perkara mudah, terutama saat berhadapan dengan orang lain. Pikir sebelum bicara, kekhilafan ucapan bisa merusak hubungan, menggores dan melukai hati seseorang, yang terkadang tak di sadari orang yang mengucapkan terlebih tidak menyampaikannya secara langsung.
Tidak mudah menyembuhkan hati yang tergores karena ucapan. Meski tak berbekas, tapi akan selalu terngiang, bahkan hingga akhir hidupnya.
- KOBOI REVOLVER
Kota besar kadang membuat segelintir orang menjadi aneh, arogan, semi gila, merasa sudah pintar dan paling berpengalaman.
Selalu menganggap kecil manusia yang berada di sebuah daerah atau kota kecil.
Perkenalkan jati diri dengan kelebihan yang di punya dengan segala kemewahan, cerita hidup yang dramatis dan penuh tantangan, jadi topik setiap bersosial. Walaupun semua yang terucap hanya omong kosong.
- SARKAS
Kepalsuan manusia, mendahulukan kepentingan di atas orang lain. Menggiring opini untuk memenangkan pertandingan ego.
Lagu ini merupakan ekspresi ketidakpilihan untuk meredam kekacauan atas ketidakseimbangan sosial yang terjadi akibat fatal pandemic. (BB/501)