Friday, 14-02-2025
Kesehatan

Mengapa Nasi Bungkus Membuat Keracunan?

Denpasar | barometerbali – Keracunan makanan umumnya adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Kontaminasi tersebut dapat disebabkan oleh kuman, bakteri atau racun yang masuk ke dalam makanan.

Menanggapi insiden keracunan yang menimpa siswa-siswi SMPN Satu Atap II Kubutambahan, Sabtu (4/6/2022) lalu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng mengimbau seluruh jajaran satuan pendidikan senantiasa berhati-hati dalam memberikan konsumsi untuk anak didiknya.

”Kita mengimbau kepada pihak sekolah, diberikan kepada sekolah-sekolah berupa surat imbauan mengingatkan agar lebih hati-hati sehingga musibah ini tidak terulang kembali,” tegas Sekretaris Disdikpora Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata seizin Kepala Disdikpora Buleleng, dikonfirmasi media pada Minggu, (5/6).

Ia berharap satuan pendidikan bisa menyeleksi lebih ketat lagi penyedia makanan agar memenuhi standar kualitas dan kebersihan yang layak untuk dikonsumsi para siswa.

Bukan hanya itu, pihaknya juga melakukan tindakan  berupa pendampingan kepada para siswa keracunan yang tengah dirawat inap di rumah sakit.

“Hal itu dilakukan bersama jajaran SMPN Satu Atap II Kubutambahan dan Pemerintah Desa Kubutambahan,” sambung Surya Bharata.

Secara keseluruhan ia menyebutkan jumlah siswa yang menjalani rawat inap yaitu di RSUD 2 orang, RS Pratama GIri Emas 2 orang, dan di Parama Sidhi 12 orang.

“Sekitar 100 siswa yang lainnya sudah dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang,” tutup Surya Bharata.

Di sisi lain, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra turut menjenguk para siswa keracunan yang ditangani di Instalasi Gawat Darurat RSUD Buleleng seketika setelah menerima laporan.

Tentang Keracunan Makanan

Menurut catatan di laman alodokter.com, gejala keracunan makanan dapat terlihat setelah beberapa menit, jam, atau hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Kecepatannya tergantung dari jenis makanan dan penyebabnya.

“Umumnya, keracunan makanan bukanlah kondisi yang serius dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, kondisi ini terkadang juga dapat membahayakan dan membutuhkan penanganan khusus oleh dokter,” ungkap tulisan yang ditinjau dr. Pittara ini.

Ciri-Ciri Keracunan Makanan

Gejala yang muncul akibat keracunan makanan bervariasi, tergantung pada zat yang mengkontaminasi makanan yang dikonsumsi. Gejala yang sering muncul antara lain diare, mual, muntah, kram perut, dan sakit kepala.

Penyebab Keracunan Makanan

Penyebab terjadinya keracunan adalah makanan yang telah terkontaminasi kuman, seperti bakteri Salmonella, atau racun, misalnya telur atau seafood mentah. Kontaminasi tersebut dapat terjadi saat makanan melalui proses awal produksi, seperti saat penanaman hingga pengiriman, atau saat sedang diproses untuk dikonsumsi.

Keracunan makanan juga bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi buah dan sayuran yang kotor atau tidak dicuci dengan baik atau tanaman beracun. Pengolahan makanan beku yang tidak benar, misalnya sembarangan mencairkan daging sapi atau ayam, juga bisa menyebabkan keracunan makanan.

Cara Mengatasi Keracunan Makanan

Mencegah dehidrasi adalah pertolongan pertama untuk mengatasi keracunan makanan. Untuk mencegah dehidrasi penderita dapat minum air putih sedikit demi sedikit, serta menghindari makanan yang merangsang, seperti makanan pedas atau terlalu manis untuk mencegah muntah.

Jangan minum obat antimuntah maupun antidiare tanpa anjuran dari dokter.

Efek Keracunan Makanan

Keracunan makanan dapat menyebabkan beberapa komplikasi, dari yang ringan hingga yang lebih serius. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah dehidrasi. Sedangkan komplikasi yang lebih serius salah satunya adalah sindrom hemolitik uremik.

Pencegahan Keracunan Makanan

Membuat dan mengkonsumsi makanan dengan bersih dan sehat menjadi cara mencegah keracunan makanan yang paling efektif. Selain itu, jenis makanan tertentu yang belum dipastikan keamanannya juga sebaiknya dihindari.

Bakteri Lain Penyebab Keracunan Makanan

Menilik kembali kasus keracunan makanan massal dan hasil pemeriksaan Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu yang terjadi pada tanggal 15 Februari 2020 lalu, di mana sebanyak 62 warga Kecamatan Arma Jaya dan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mengalami keracunan massal setelah membeli nasi bungkus online dengan harga murah, ditemukan 2 jenis bakteri sebagai penyebabnya.

Berdasarkan hasil laboratorium nomor R-PP 01.02.99.992.02.20.525 tanggal 27 Februari 2020, tentang hasil pemeriksaan sampel makanan nasi bungkus, ditemukan positif bakteri. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten BU Syamsul Maarief SKM MKes saat dikonfrimasi awak media.

Arief begitu panggilan akrabnya menambahkan, 2 jenis bakteri yang ditemukan dalam makanan tersebut yakni bakteri Staphylococcus Aureus dan Bacillus Cereus yang menyebabkan diare, nyeri dan keram perut, mual dan muntah.

“Bakteri ini bisa ada di makanan melalui tangan pengolah atau penjamah yang kotor, kuku tangan yang kotor, penjamah dalam kondisi flu. Dan kedua, bakteri Bacillus Cereus, yang menyebabkan muntah dan diare, ujar Arief.

Bakteri ini biasanya ada di olahan daging, susu, sayur yang disimpan pada suhu yang salah. Jika bakteri ini masuk ke pencernaan akan menyebabkan gejala keracunan pertama akan dirasakan penderita kurang dari 24 jam.

Terkait dengan hasil tersebut, Arief mengimbau kepada pengelola makanan yang ada di Kabupaten BU agar selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun, memotong dan membersihkan kuku. Jika sedang flu harus menggunakan masker, mencuci bahan makan di air bersih dan mengalir, menyimpan bahan makanan dan makanan jadi pada suhu yang benar. Tidak memasak atau memanaskan makanan jadi yang sudah basi.

“Ya kita imbau kepada seluruh pengelola makanan dan minuman baik rumah makan dan jual makan online yang ada di Kabupaten BU untuk membiasakan selalu menjaga kebersihan dan agar bisa ikut penyuluhan atau konsultasi tentang Hygiene Sanitasi Makanan ke Dinas Kesehatan atau Puskesmas terdekat. Agar hal serupa tidak terjadi lagi, hal ini demi kepentingan kita semua,” pungkasnya.

Sementara itu dalam peristiwa keracunan makanan yang menyebabkan pelajar dari SMP Negeri Satu Atap II Kubutambahan yang berlokasi di Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan, saat ini dirawat di rumah sakit Giri Mas Desa Giri Mas Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng sebanyak 12 orang.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kasi Humas AKP Gede Sumarjaya menyebutkan siswa yang dirawat di RSUD Buleleng sebanyak 45 orang. Sedangkan siswa yang dirawat di RS Bali Med Singaraja sebanyak 5 orang.

“Saat ini para pasien menjalani rawat inap dan belum diizinkan pulang,” ujarnya.

Para siswa diduga keracunan dari nasi bungkus yang dipesan Gede Eka Yasa di warung milik Komang Cening dengan menu diantaranya berisi ayam goreng, ayam goreng kecap, mie hun, telur rebus, sambal tomat, tum babi dan sayur kacang panjang.

“Yang diperiksa di kantor polisi hari ini ada 6 siswa, Kepsek Komang Rupada, pemesan nasi dan olah TKP kembali dengan Dinas Kesehatan. Kasus ini masih didalami Polsek Kubutambahan,” tutup Sumarjaya. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button