Sambut G20, Bandara Internasional Ngurah Rai Beautifikasi Fasilitas

Badung | barometerbali – Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang menjadi isu strategis dan salah satu momen penentu bagi citra pariwisata Indonesia di mata dunia. Kesan positif dan apresiatif yang diperoleh para anggota delegasi dan kepala negara G20 akan membantu pemulihan pariwisata Bali.
Guna mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melakukan beberapa penyesuaian.
“Di antaranya Beautifikasi (percantik) Terminal International, Pembangunan Fasilitas Gedung VVIP, Pemasangan Media Promosi G20 di Area Bandara, Pemasangan Solar Cell pada Multi Level Car Park (MLCP) dan Penyediaan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” ungkap General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan saat media gathering bersama wartawan di Gedung Wisti Sabha, Angkasa Pura I, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Senin (13/6/2022).
Handy menambahkan selain pembangunan terminal VVIP yang baru, Angkasa Pura I juga melakukan revitalisasi terminal VIP existing beserta bangunan penunjangnya. Di samping itu juga akan dilakukan pembangunan bangunan ekspedisi muatan pesawat udara (EMPU) untuk mendukung kegiatan KTT G20.
“Terkait temuan empat kasus varian baru Omicron, yakni BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi di Bali membuat pihak PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ikut siaga,” sambungnya didampingi CO GM Operasional Angkasa Pura I Rully Artha, dan Aidil P. Julian selaku Co GM Komersial.

Angkasa Pura I juga terus mengintensifkan pengawasan dan penerapan prosedur cegah Covid-19 di lapangan. Sekaligus terus mengintensifkan koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) selaku garda terdepan dalam hal penanganan, termasuk dengan pihak Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV.
”Penanganan Covid-19, khususnya varian baru Omicron, yakni BA.4 dan BA.5 pada umumnya dilakukan oleh pihak KKP. Pihaknya selaku mitra selalu berkoordinasi dan berkolaborasi guna memastikan agar penanganan Covid-19 di Indonesia yang sudah bagus dan terkendali tidak kembali merebak lagi,” jelas Handy.
Lanjutnya, pihaknya selalu berkoordinasi dengan KKP dan Otban, apa yang dianjurkan kami selalu lakukan. Seperti ketika diperlukan penambahan area, kelanjutan pemeriksaan random, itu kami lakukan. Kami masih berkordinasi lanjutan dengan KKP.

Disebutkan pula alat pemindai suhu tubuh atau thermal scanner terus dipasang untuk memantau kondisi suhu tubuh penumpang, baik di kedatangan maupun keberangkatan. Kalau ada suhu tubuh penumpang yang terdeteksi mencapai 37 drajat celcius, mereka akan dilakukan observasi. Profiling penumpang juga dilakukan dengan menempatkan personel yang lebih banyak di lapangan.
“Kampanye prokes juga terus dilakukan kepada penumpang, baik meminta untuk menjaga jarak, memakai masker dan menerapkan aturan yang dihimbau oleh pemerintah. Penyemprotan disinfektan juga rutin dilakukan,” imbuhnya.
Ditanya soal target penumpang, Bandara Ngurah Rai menargetkan 9 juta penumpang pesawat di akhir tahun 2022.
Angka ini adalah perhitungan dari pihak Bandara agar bisa menutupi biaya operasional yang tinggi pasca pandemi melanda.

Menurutnya pihaknya tetap optimis untuk dapat meraih target tersebut.
“Target 9 juta itu sebenarnya hitung-hitungan kami. Kami ada pesimis, moderat dan optimis. Di situlah kami melihat sebenarnya kalau pesimis angka di bawah 1 juta kalau optimis di atas 9 juta kami ambil tengahnya aja deh,” pungkas Handy.
Selanjutnya CO GM Operasional Angkasa Pura I, Rully Artha, mengatakan penanganan Covid-19 varian baru pada intinya sama seperti yang sudah dilakukan selama ini. Seperti rutin menyemprot disinfektan, penempatan hand sanitizer yang disiapkan di sejumlah titik khususnya di area touch point. Selain itu penanganan bagasi yang bersentuhan dengan penumpang telah siapkan ada kompartemen sinar ultraviolet yang bisa membunuh kuman.
“Kami senantiasa berkoordinasi dengan KKP dan Otban dalam menerapkan aturan yang berlaku. Kami mengotimalkan produk yang disiapkan pemerintah, seperti penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk bisa mengetahui penumpang itu sudah vaksin,” tandasnya.

Aturan menyangkut preflight, lanjut Rully Artha, juga diupayakan terus diperketat agar bagaimana mereka datang sudah mematuhi aturan yang diterapkan. Pihaknya juga selalu menyesuaikan aturan yang diberlakukan Kemenkes terkait penanganan Covid-19. Program vaksinasi juga selalu disediakan, karena pengadaan vaksin selalu di-support pemerintah.
“Kami siaga untuk pemeriksaan lab PCR. Kalau perkembangan kasus meningkat dan ada aturan baru lagi dari pemerintah, kami sudah siap. Kami bisa lakukan tes dengan asumsi hasil pemeriksaan sudah didapatkan satu jam setelah pengambilan sampel,” tutup Rully. (BB/501)