Bus Tabrak Kendaraan Beruntun di Pacung, Satu Meninggal
Kolase foto: Kendaraan yang alami kerusakan setelah ditabrak bus pariwisata yang diduga remnya “blong”, di jalan raya Singaraja – Denpasar, wilayah Br. Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Sabtu (18/6/2022). Foto: sc/ist/net
Tabanan | barometerbali – Diduga akibat rem “blong” alias tak berfungsi normal di jalan turunan menjadi penyebab sebuah bus pariwisata oranye nomor polisi B 7134 WGA menabrak beberapa kendaraan secara beruntun yang menimbulkan kepanikan warga di TKP. Akibat kejadian ini disebutkan 10 (sepuluh ) mobil, 2 (dua) sepeda motor mengalami rusak berat maupun ringan, seorang pejalan kaki meninggal dunia, dan 8 (delapan) orang luka-luka.
Kecelakaan maut yang menimbulkan kamacetan ini terjadi di KM 39,9 pada jalur Denpasar- Singaraja, termasuk wilayah Br. Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (18/6/2022) sekitar pukul 11.30 Wita.
Dikonfirmasi awak media, Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra menjelaskan peristiwa yang menegangkan tersebut berawal ketika bus pariwisata yang dikemudikan AS (38) datang dari arah Singaraja, Kabupaten Buleleng menuju arah selatan yakni ke Denpasar.
Saat tiba di TKP bus pariwisata yang membawa penumpang sebanyak 45 orang terdiri dari guru dan murid salah satu SMP Labschool Unesa 2 Surabaya, tidak bisa dikendalikan dan oleng. Tak ayal bus yang melaju zig-zag tersebut menyeruduk mobil Toyota Avanza yang datang dari arah berlawanan, selanjutnya menabrak kendaraan Suzuki APV sampai jatuh dan terbalik di saluran air sebelah timur jalan. Kemudian berlanjut menabrak 4 (empat) lagi kendaraan roda empat lainnya termasuk menabrak salah satunya sepeda motor rombong bakso.
Tak hanya itu, bus juga menyeruduk seorang wanita pejalan kaki warga setempat yang sedang mebanten (menghaturkan sesajen, red) untuk Hari Raya Kuningan.
Hingga akhirnya bus tersebut berhenti karena terjun bebas ke perkebunan warga di kedalaman sekitar 5 meter.
“Satu orang meninggal dunia yakni pejalan kaki atas nama Ni Wayan Wandani (Bu Okta, usia 30 tahun) warga Banjar Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Korban meninggal di tempat saat jalan kaki dari sembahyang,” terang AKBP Ranefli.
Sedangkan sopir bus pariwisata dalam hal ini menurutnya masih sebagai terlapor dalam kecelakaan tersebut.
“Penanganan dan Olah TKP terhadap kecelakaan bus pariwisata yang sedang mengangkut guru dan murid asal Surabaya study tour di Bali ini, di-back up dari Tim TAA (Traffic Accident Analisys) Ditlantas Polda Bali,” tandas Kapolres.
Sementara itu petugas dari Polsek Baturiti maupun Satlantas Polres Tabanan masih melakukan evakuasi dan olah TKP terhadap peristiwa kecelakaan yang mengenaskan tersebut.
Lebih lanjut Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Kanisius Franata SIK, saat dihubungi wartawan membenarkan mengenai adanya kecelakaan beruntun yang diakibatkan bus wisata “blong” tersebut.
Ia memaparkan dari data sementara bus tersebut menabrak 12 kendaraan, yakni 10 mobil dan 2 sepeda motor.
“Ada 12 kendaraan 10 mobil dan 2 motor (yang ditabrak). Kemudian satu orang yang meninggal dunia itu warga yang jalan kaki,” jelasnya.
Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak 8 orang dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Ada 8 orang yang luka-luka, tapi orang sudah pulang. Korban lainnya saat ini masih di RSUD Tabanan,” imbuhnya.
Kasat Lantas menyampaikan, anggota kepolisian saat ini tengah mengumpulkan data mengenai kecelakaan beruntun itu.
“Untuk informasi lengkapnya nanti akan kami sampaikan,” tutup AKP Kanisius.
Di sisi lain Kasi Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia ketika dikonfirmasi perkembangan kejadian kecelakaan beruntun tersebut mengatakan belum menerima data.
“Sampai saat ini tiang (saya, red) belum terima data. Banyak rekan juga menanyakan,” cetusnya. (BB/501)