Monday, 02-12-2024
Peristiwa

Cegah Polarisasi Politik Identitas Pemilu 2024, Polri Bentuk Satgas

Jakarta | barometerbali – Polarisasi akibat politik identitas saat pesta demokrasi tidak boleh terulang lagi. Karena itu, Polri membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nusantara untuk mencegah hal tersebut terulang kembali pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan, Satgas Nusantara dibentuk untuk menghalau pelbagai ancaman yang mengganggu jalannya Pemilu 2024.

“Berangkat dari pengalaman Pemilu 2019, tentunya kita tidak bisa menghindari polarisasi, politik identitas, hoaks, ujaran kebencian, itu tidak bisa kita hindari. Oleh karena itu Polri sudah menyiapkan Satgas Nusantara,” ungkap Dedi kepada media di Mabes Polri Jakarta, Minggu (19/6/2022).

Lebih lanjut Dedi menjelaskan, tugas dari Satgas Nusantara adalah cooling system. Artinya, mereka akan memberikan pemahaman melalui sosialisasi dan peringatan terhadap masyarakat yang terindikasi melakukan polarisasi termasuk menyebarkan hoaks.

“Satgas kemudian berkolaborasi juga melakukan kegiatan literasi, sosialisasi, dan pengingat apabila ada masyarakat atau kelompok tertentu yang menyebarkan, memviralkan konten-konten yang bersifat polarisasi, politik identitas, hoaks, akan kita ingatkan,” tandas mantan Kapolda Kalimantan Tengah ini.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (twitter/divisihumas)

Ia menambahkan apabila mereka yang sudah diingatkan masih membandel dan kembali mengulangi perbuatan senada, maka Polri akan memberikan peringatan kedua sebelum dilakukan upaya penegakan hukum.

“Penegakan hukum harus dilakukan. agar tidak terjadi lagi kegiatan seperti itu. Pak Kapolri selalu mengingatkan mari kita menjaga persatuan dan kesatuan, merawat Kebhinekaan dalam bingkai NKRI,” ujarnya.

Untuk diketahui, Dedi memastikan Satgas Nusantara akan diberlakukan ketika tahapan Pemilu 2024 sudah mulai berjalan. Polri akan senantiasa menyampaikan kepada seluruh jajaran untuk memberlakukan Operasi Mantap Brata. 

“Jadi kapannya, ini masih kita godok terus, berapa kekuatan, kemudian ancaman apa saja yang dimungkinkan akan terjadi, berapa sarpras (sarana prasarana) yang digunakan, ini semua masih digodok,” pungkas Kadiv Humas. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button