Wednesday, 11-09-2024
Peristiwa

Bali International Fashion Week 2022 Angin Segar Desainer dan UMKM

Caption: Lenggak-lenggok peragawati yang akan tampil nanti pada Bali International Fashion Week (BIFW) 2022 saat press conference pertama di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar, Sabtu, (17/9/2022). Foto: BB/istimewa.

Denpasar | barometerbali – Bali International Fashion Week (BIFW) 2022 siap diselenggarakan, tanggal 11-15 Oktober 2022 mendatang di Museum Pasifika, Kawasan ITDC, Nusa Dua Bali. BIFW adalah sebuah wadah bagi para pelaku usaha dunia kreatif, fashion dan UMKM bukan hanya Bali dan Indonesia, tetapi semua lapisan masyarakat seluruh dunia turut serta berpartisipasi pada event berskala internasional.

“Bahkan, BIFW 2022 diikuti para fashion desainer dari berbagai negara, seperti Perancis, India, Malaysia dan Indonesia,” ungkap Ketua Panitia BIFW, Putu Agus Prawira Eka Putra, S.KM, saat jumpa pers di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar, Sabtu, (17/9/2022).

Ia menambahkan dengan adanya partisipasi fashion desainer dari luar negeri, diharapkan membawa angin segar bagi desainer Bali. Tidak hanya menambah ilmu di bidang fashion, namun kegiatan ini, juga membantu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, dengan dibukanya stand atau tenant bagi pelaku-pelaku penggiat UMKM Bali.

Kegiatan BIFW 2022 kali ini mengusung tema “Anjali Mahakarya Wastra Bali”, yang memiliki arti sebagai persembahan pagelaran terbaik untuk busana khas Bali, Nusantara dan Internasional dengan modifikasi yang mengikuti perkembangan zaman serta modernisasi.

“Melalui acara BIFW 2022, diharapkan mampu memberikan semangat bagi pengrajin kain tradisional nusantara untuk terus berkarya dan menjaga eksistensi budaya nasional,” harap Agus.

Peragaan busana oleh peragawan dan peragawati saat press conference (Foto: AW)

Persiapan acara BIFW 2022 sudah mencapai 80 persen. Bahkan, semua aspek sudah dipersiapkan secara matang untuk dieksekusi.

Disebutkan, pihaknya sebagai panitia BIFW 2022 memiliki sejumlah rangkaian acara, yang menggabungkan seluruh elemen masyarakat sehingga berjalan beriringan demi mencapai tujuan bersama.

“Sesudah press conference pertama akan dilanjutkan audiensi model, 25 September 2022 di TS Suites Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, lalu 11-15 Oktober 2022 untuk kegiatan utama kita, dimulai Press Conference tahap kedua, kemudian ada seminar dan workshop tentang ekonomi kreatif dan kebudayaan dan 13-15 Oktober itu acara puncaknya untuk Fashion Show, Exhibition UMKM serta segala Fashion,” paparnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Eka Putra berharap, dapat membantu pelaku UMKM dan industri fashion, untuk dapat lebih meningkatkan kualitasnya bersaing di kancah internasional, sehingga perekonomian bangsa, khususnya masyarakat Bali kembali pulih, pasca pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

“Kami harapkan, melalui BIFW dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas hasil karya anak bangsa, untuk mengangkat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat agar mampu bersaing di kancah internasional,” jelasnya.

Ketua Panitia BIFW, Putu Agus Prawira Eka Putra, Dewan Pembina The Sukarno Center/Law Center Marhaen, Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry, bersama narasumber lain saat jumpa pers di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar, Sabtu, (17/9/2022).

Dipilihnya Bali, lanjut Eka Putra, karena Bali diakui sebagai jendelanya Indonesia bahkan sudah terkenal di dunia pariwisata, sekaligus gerbang utama untuk menyelenggarakan event bertaraf internasional.

“Kami anggap Bali itu sebagai motor penggerak kebudayaan dengan lebih gampang untuk nantinya kita akan mempromosikan event ini sehingga lebih gampang membantu UMKM mempromosikan hasil kerajinannya kain tradisional di Nusantara,” beber Agus.

Berbicara presentase model, pihaknya menggunakan model profesional sekitar 60 persen, agar wajah event ini terselenggara juga secara profesional.

“Dimulai dari model berpengalaman, barulah memulai model itu, nanti sekitar 20-40 persen bahkan hanya pemula 10 persen. Itu akan kita seleksi nanti, 25 September 2022,” rincinya.

Sementara itu, Dewan Pembina The Sukarno Center/ Law Center Marhaen, Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry, WS.S.Sos.,S.H.,M.H., atau akrab disapa Gung Wira mengucapkan selamat kepada panitia yang sudah berjuang dan mempersiapkan agenda acara BIFW 2022.

Disebutkan Wira, ide ini sudah lama dirancang, namun terbentur kondisi yang dilanda pandemi Covid-19 selama dua tahun akhirnya barulah kini bisa mempersiapkan press conference tahap kesatu.

Waktu berkoordinasi dengan panitia, pihaknya menitipkan beberapa pesan, agar membantu pelaku UMKM, karena pandemi sangat memukul atau menghantam para pelaku dunia Fashion dan pelaku UMKM, yang menyebabkan Bali mengalami defisit besar.

Dalam persiapannya, juga dibahas tentang fashion, karena diakuinya, dengan fashion bisa menyampaikan pesan-pesan yang baik.

“Kita di Bali, setiap kabupaten/kota memiliki model atau ciri khasnya masing-masing. Kalau di Denpasar dikenal endek dan di Karangasem terkenal dengan tenun gringsing. Nah, itu menjadi poin penting dalam acara ini,” ujar Wira.

Dewan Pembina The Sukarno Center/Law Center Marhaen, Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry, WS. (kemeja putih) Foto: AW

Terkait dengan talent atau calon-calon model yang akan ikut di acara ini, Gung Wira berpesan, agar diusahakan mengambil dari 34 Provinsi di Indonesia, agar semua busana Nusantara bisa berpartisipasi dalam acara ini.

“Kita bisa menampilkan Parade Busana Nusantara dari Sabang hingga Merauke. Memang agak berat, tapi kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi. Tapi poinnya adalah mengenalkan produk-produk lokal,” sebutnya.

Bahkan Wira menilai ajang BIFW 2022 sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap pelaku usaha UMKM yang telah berkontribusi dalam memajukan industri fashion di Indonesia.

Selain itu, ajang BIFW 2022 diakui Wira sebagai sebuah langkah dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya nasional serta menjadikan kain hasil kerajinan daerah sebagai ikon estetika bangsa Indonesia.

“Kami harapkan melalui acara ini, dapat terus berkreasi dan berinovasi mengembangkan hasil karyanya. Dengan kolaborasi apik antara pengrajin kain lokal dengan para desainer kelas dunia dapat meningkatkan nilai hasil karya, sehingga lebih dikenal dan mampu bersaing di kancah global,” tutup Wira.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button