Friday, 29-09-2023
Profil

Tantowi Yahya: Dewa Gde Oka “The Living Legend of Golkar”

Ket foto: Tantowi Yahya (tengah) dalam acara peluncuran dan bedah buku biografi berjudul “I Dewa Gde Oka Sang Jenderal Merakyat”, ditulis wartawan Syam Kelilauw di Wantilan DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Selasa (27/9/2022). (BB/db)

Denpasar | barometerbali – Tokoh Nasional Golkar Tantowi Yahya menyebutkan sosok mantan Ketua Golkar Tingkat I Bali periode 1988 -1993, Brigjen TNI (Purn) I Dewa Gde Oka adalah “The Living Legend of Golkar“. Ia juga berharap di usianya yang ke-58 Partai Golkar memiliki museum di tiap kantor DPP dan DPD-nya. Demikian terungkap dalam acara peluncuran dan bedah buku biografi berjudul “I Dewa Gde Oka Sang Jenderal Merakyat”, ditulis wartawan Syam Kelilauw di Wantilan DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Selasa (27/9/2022).

Dalam peluncuran buku yang dirangkai dengan Diskusi Politik bersama pengamat politik Nyoman Subanda dan dipandu Tokoh Golkar Bali Komang Suarsana (Kos), Tantowi menuturkan dirinya telah membaca habis buku tersebut selama 5 jam dan mengibaratkannya seperti menonton film yang bagus.

“Saya menyantap halaman demi halaman. Ibarat film bagus, penulis bagus, script dan sutradaranya keren. Cerita penuh dimensi yang ditumpahkan dengan baik oleh Syam, mengalir, mudah dibaca tidak menggurui. Ini buku wajib kader Golkar Bali dan Indonesia,” imbau Duta Besar untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga ini.

Banyak hal yang bisa dan karakter yang bisa diteladani dari figur I Dewa Gde Oka ini, diantaranya memiliki dedikasi tinggi dan berprestasi selama memimpin partai dan kontribusinya selaku kepala daerah.

“Pertama tegas, terutama mengawal kebenaran dan garis perjuangan Golkar. Di sisi lain, dia menangis terharu karena dia meyakini betul apa yang dia lakukan benar. Jika tak terwujud dia akan bersedih dan menangis. Ketegasan didapat dari latar belakang militer, apalagi zaman itu demokrasi belum terbuka. Harus terpimpin. Memang intinya demokrasi itu harus bebas dan liberal tapi di Indonesia saat itu harus guided. Kedua humanis, terjawab karena beliau seniman. Bisa merasakan perasaan orang atau berempati. Ketiga, visionaris memiliki visi membangun kabupaten dan Bali. Politisi selalu melihat jauh ke depan, visinya lebih besar dari orang biasa. Politik itu ilmu kemungkinan dengan cara tertentu. ‘We can not sing the same song to everybody or audiens’. Tergantung kepentingan,” kupas Tantowi yang kini Komisaris Utama PT Kura Kura (Bali Turtle Island Development) ini.

Suasana bedah buku “I Dewa Gde Oka, Sang Jenderal Merakyat”, dan diskusi politik di wantilan DPD Golkar Bali (BB/db)

Tak lupa Tantowi mengingatkan sudah saatnya Golkar di usia 58 tahun ini harus mempunyai museum guna mengingat kontribusi dan jasa partai berlambang pohon beringin ini kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Ini partai besar. Partai yang menyelamatkan NKRI dan Pancasila dan membumikan Indonesia. Partai yang didirikan untuk menghancurkan komunis adalah Partai Golkar. Akhirnya ada Indonesia saat ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Harus ada museum di DPP dan DPD Partai Golkar. Tokoh dan figur seperti Bapak I Dewa Gde Oka juga nanti harus ditampilkan,” tandas Tantowi yang juga Anggota Dewan Penasehat DPP Partai Golkar ini.

Acara peluncuran dan bedah buku ini dihadiri langsung Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry didampingi pengurus, para Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, para senior Golkar se-Bali, Anggota Fraksi Golkar DPRD Bali dan DPRD kabupaten/kota se-Bali serta perwakilan sejumlah organisasi sayap dan badan Partai Golkar Bali.

Buku biografi ini mengisahkan perjalanan hidup I Dewa Gde Oka, karier di TNI, karier politik dan pemerintahan serta banyak kisah menarik dan inspiratif yang bisa diteladani dari sosok “Jenderal Merakyat” I Dewa Gde Oka.

Dia merupakan putra Bali pertama yang menjabat Dandim 1611/Garnisum Denpasar atau Dandim Badung. Karirnya makin cemerlang den gan pernah menjabat Bupati Badung dua periode (1975-1985), Wakil Gubernur Bali periode 1985-1989 mendampingi Gubernur Bali Ida Bagus Mantra, serta juga menjadi Ketua DPD Tingkat I Golkar Provinsi Bali Periode 1988-1993. Di era kepemimpinannya sebagai Ketua Golkar Bali, dirinya berhasil mendapatkan lahan untuk gedung DPD Golkar Bali saat ini dan membangun gedung kantor Golkar Bali di Jl. Surapati Denpasar.

Tantowi Yahya (kiri) bersama Sugawa Korry (kanan)

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry mengapresiasi dan mengaku bangga dengan kehadiran buku yang mengangkat kisah perjalanan sesepuh Golkar I Dewa Gde Oka ini. Buku ini tentunya menjadi sumber inspirasi, sumber untuk menimba ilmu dari para kader-kader Golkar di Bali.

Bahkan buku ini sudah dibagikan kepada pengurus dan kader-kader inti Golkar, para Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, juga dibagikan kepada Anggota Fraksi Golkar DPRD Bali dan DPRD kabupaten/kota se-Bali.

“Kita di sini mendapatkan karunia khusus, Bapak I Dewa Gde Oka adalah tokoh Golkar yang berjasa besar. Beliau pimpinan Golkar tanpa pamrih, tidak tuntut apapun. Dan sekarang kisah beliau bisa kita baca di buku ini. Isinya sangat berguna, jadi saya minta kader Golkar baca dengan baik bab per bab, telaah isinya dan manfaatkan untuk motivasi diri dan juga berkontribusi untuk membesarkan Partai Golkar,” papar Sugawa Korry.

Sugawa Korry mengaku sosok I Dewa Gde Oka juga punya jasa besar dalam awal karirnya sebagai Anggota DPRD Bali yang pertama kali di tahun 1992.

“Seorang SGK tidak akan jadi apa apa tanpa sentuhan I Dewa Gde Oka. Saat itu umur saya 34 tahun dan saya diberikan kesempatan menjadi Anggota DPRD Bali yang pertama kali karena peran Bapak I Dewa Gde Oka,” kenang Sugawa Korry yang kini juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Sementara itu I Dewa Gde Oka mengaku terharu dan sangat tersentuh dengan sambutan hangat dan apresiasi yang diberikan para pengurus dan kader Golkar Bali. Berbicara di hadapan pengurus dan kader Golkar Bali, I Dewa Gde Oka juga banyak berkisah momen-momen penting saat dirinya memimpin Golkar Bali termasuk bagaimana mendapatkan lahan tempat berdirinya kantor DPD Golkar Bali saat ini.

Brigjen TNI (Purn) I Dewa Gde Oka menuturkan kisah hidupnya di hadapan tokoh dan kader Golkar se-Bali (BB/db)

Dia pun mengaku senang saat ini kantor Golkar Bali sudah semakin bagus, infrastrukturnya semakin lengkap dan wantilannya juga sudah bagus.

“Sebelumnya saya pernah lihat wantilan ini rusak tapi sekarang sudah diperbaiki dan sudah bagus. Jadi saya harap warisan ini terus dipelihara, jadikan pusat kegiatan Golkar,” pungkas Dewa Gde Oka sembari menutup ceritanya. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button