Monday, 09-09-2024
Peristiwa

Ngeri, 127 Tewas Pascalaga Persebaya vs Arema di Stadion Kanjuruhan

Ket foto: Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico menyampaikan keterangan pers terkait tragedi kerusuhan pertandingan Persebaya vs Arema FC di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. (tangkapan layar/kompas tv)

Malang | barometerbali – Sebanyak 127 orang tewas termasuk 2 orang polisi diduga akibat sesak nafas dalam tragedi kerusuhan pertandingan sepak bola Persebaya Surabaya vs Arema FC (Arema Malang) yang disaksikan 40 ribu penonton di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

Dari informasi yang berhasil dihimpun kerusuhan terjadi setelah para suporter Aremania turun ke lapangan, karena tak terima atas kekalahan Tim Singo Edan, Arema Malang dalam menjamu Tim Bajul Ijo, Persebaya yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya.

Akibatnya kerusuhan pun semakin memanas hingga petugas keamanan kewalahan dan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan suporter.

Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan, 127 orang meninggal dunia. Korban tersebut mayoritas berasal dari Aremania (suporter fanatik klub Arema FC) dan 2 petugas kepolisian.

“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal di stadion ada 34 (orang),” ungkap Nico Afinta saat memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolres Malang, pada Minggu pagi (2/10/22).

Dua personel kepolisian menjadi korban meninggal dunia akibat insiden pascapertandingan tersebut yakni Brigadir Andik serta Briptu Fajar.

Sebagian besar korban meninggal dunia karena mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan sehingga terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.

“Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion,” tuturnya.

Para korban rusuh dievakuasi ke rumah sakit terdekat mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang.

Pada pertandingan yang berakhir untuk kemenangan pertama Persebaya dengan skor, 3-2 di markas Arema selama 23 tahun terakhir itu para suporter Arema merangsek maju ke lapangan usai tim kesayangannya takluk dari Bajul Ijo.

Hingga saat ini ratusan orang masih menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang serta RS Wava Husada.

Selain korban jiwa, sebanyak 13 kendaraan dilaporkan rusak, 10 di antaranya mobil dinas milik polisi, serta tiga di antaranya mobil pribadi.

“Ada 13 mobil yang rusak, 10 di antaranya mobil dinas milik Polri antara lain mobil patroli, mobil truk Brimob, mobil patwal, mobil Brimob, mobil K9 dan juga ada mobil pribadi,” pungkas Nico. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button