NasDem Deklarasi Capres Anies, Dua Kader Fenomenal Hengkang
Ket foto: AA Ngurah Panji Astika (kiri) dan Niluh Djelantik putuskan hengkang dari NasDem setelah Ketum Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres RI untuk Pemilu 2024. (Ist)
Denpasar | barometerbali – Keputusan bulat Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh mendeklarasikan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon Presiden (Capres) RI pada Pemilu 2024 mendatang menuai penolakan bahkan pengunduran diri dari kadernya yang fenomenal dan potensial.
Dua kader Partai NasDem AA Ngurah Panji Astika yang baru belum lama ini bergabung di DPW NasDem Provinsi Bali dan Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik yang kerap dipanggil Niluh Djelantik bukan hanya menolak, bahkan tiba-tiba memutuskan hengkang alias mundur dari partai ber-tagline “Gerakan Restorasi Indonesia” itu.
AA Ngurah Ngurah Panji Astika (Turah Panji) yang pernah maju sebagai Calon Bupati Tabanan berpasangan dengan I Dewa Nyoman Budiasa ini pada Pilkada tahun 2020 lalu ini mengaku alasannya keluar dari Partai NasDem lantaran keputusan Partai NasDem mengusung Anies sebagai bakal Capres tidak sesuai dengan idealismenya.
“Sejak awal saya bergabung ke NasDem karena melihat NasDem demokratis dan nasionalis. Saya juga melihat kesungguhan ketua umumnya dalam membangun partai, menyiapkan infrastruktur,” ungkap Turah Panji yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem Bali.
“Tapi melihat NasDem mencalonkan Anies sebagai calon presiden, jelas-jelas kita tahu Anies adalah figur politisi yang memainkan politik identitas, itu tidak sesuai dengan idealisme saya. Sehingga memutuskan untuk keluar dari Partai NasDem,” tandas tokoh muda Puri Anom Tabanan ini.
Di sisi lain keputusan cukup mengejutkan juga dilontarkan tokoh perempuan sekaligus kader vokal Partai NasDem Niluh Djelantik yang menyatakan kecewa dan memutuskan hengkang dari partai besutan orator ulung Surya Paloh itu dalam unggahannya di media sosial (medsos).
Saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, Selasa (4/10/2022) terkait statemen menyatakan keluar dari Partai NasDem, ia belum sepenuhnya memberikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan awak media.
Diketahui melalui akun Instagram pribadinya @niluhdjelantik, Senin (3/10/2022) ia mengumumkan hengkang dari Partai NasDem.
Dalam unggahannya, Niluh Djelantik mengucapkan selamat tinggal kepada partai besutan Surya Paloh itu. Ucapan selamat tinggal kepada NasDem seolah menjadi protes atau ketidaksetujuan akan dipilihnya Anies Baswedan sebagai capres yang diusung oleh partainya itu.
Pada postingannya, Niluh mengunggah kata-kata bahwa Niluh Djelantik konsisten tegak lurus pada perjuangan untuk rakyat bersama rakyat, dengan atau tanpa partai politik. “Sikapku tegas. Integritasku jelas. Terimaksih atas support kesayangan yang setia menemaniku. Ketjup sayang,” tambahnya.
Unggahan tersebut juga dibarengi dengan caption, “Selamat tinggal Nasdem, pengumuman resmi menyusul. Rapatkan barisan kesayangan, berjuang dengan integritas dan hati nurani untuk rakyat terimakasih,” tulisnya.
Menanggapi pernyataan pengunduran diri kadernya ini Wasekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menanggapi dingin posting-an Niluh Djelantik yang menyatakan keluar dari Partai NasDem. Niluh dinilai selama ini tak berbuat apa-apa untuk NasDem.
“Saya pikir lebih baik begitu ya, karena Niluh selama ini juga kan tidak berbuat apa-apa untuk partai, tidak ada aktivitas apapun,” kata Hermawi Taslim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/10/2022).
Menurut penjelasan Taslim, Niluh sudah hampir tiga tahun menjabat sebagai salah satu Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem belum ada kinerjanya. Sampai saat ini, bidang UMKM disebut masih kosong dan belum terbentuk, belum ada personel sama sekali.
“Jadi, mundur pilihan yang paling pas buat Niluh,” tegasnya.
Taslim mengaku sudah berkali-kali mengeluh kepada DPP NasDem akibat kepincangan gerakan DPP karena kekosongan departemen UMKM. Keluhan ini sudah diungkapkan Taslim jauh sebelum deklarasi Anies sebagai capres.
“Keputusan Niluh mundur seperti gayung bersambut,” cetusnya.
Selanjutnya, Taslim menambahkan, mundurnya Niluh tidak akan berdampak apapun bagi NasDem. Justru, dengan sikap Partai NasDem yang memberikan dukungan kepada Anies memberikan dampak positif bagi partai.
Di sisi lain Ketua DPD NasDem Kota Denpasar I Dewa Nyoman Budiasa (DNB) saat ditanyakan mekanisme partai dalam memilih capres, menurutnya berdasarkan hasil keputusan Rakernas.
“Rakernas NasDem bulan Juni lalu memberikan hak sepenuhnya kepada Ketua Umum tentunya dengan mekanisme yang diatur dalam Peraturan Organisasi dan Rekomendasi Rakernas,” terang Budiasa yang juga pendiri komunitas Duwe Nyama Bali (DNB) ini melalui pesan WA, Selasa (4/10/2022). (BB/501/ady)