Sunday, 19-01-2025
Peristiwa

Panglingsir Puri Agung Ubud Resmikan Museum Marketing 3.0 – Metaverse, Phase 1 di World Marketing Forum 2022

Ket foto: Peresmian Museum Marketing 3.0 – Metaverse, Phase 1 oleh Panglingsir Puri Agung Ubud Cok Putra (kiri) didampingi Hermawan Kartajaya di World Marketing Forum 2022, Kamis (6/10/2022) (wmf/wlm)

Ubud | barometerbali – World Marketing Forum (WMF) 2022 kembali hadir di Ubud Bali untuk para profesional pemasaran di seluruh dunia yang secara resmi dibuka oleh Hermawan Kartajaya selaku Founder of Asia Marketing Federation (AMF) dan Co-founder of the World Marketing Forum dengan menyambut Keluarga Besar Kerajaan Ubud (Ubud Royal Family) pada Kamis (6/10/2022 di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali.

WMF 2022 dimeriahkan dengan diluncurkannya Museum Marketing 3.0 – Metaverse, Phase 1 oleh Tjokorda Gde Putra Sukawati (Cok Putra) selaku Panglingsir Puri Agung Ubud dan Pemilik Museum Puri Lukisan.

Peluncuran museum ini merupakan kolaborasi antara Marketeers, media bisnis, marketing, dan entrepreneurship dengan Soca AI, startup baru asal Bandung yang fokus pada pengembangan teknologi Artificial Intelligence.

”Kini kami meresmikan Museum Marketing 3.0 – Metaverse, Phase 1 yang ditempatkan di Museum Puri Lukisan, Ubud, dengan tujuan untuk memberikan pendidikan dan menginspirasi pemasar di seluruh dunia agar mampu menerapkan praktik pemasaran manusiawi yang disertakan dengan dukungan industri pariwisata,“ tandas Cok Putra dalam rilis yang diterima media ini.

Iwan Setiawan selaku CEO Marketeers juga menyambut para pengunjung secara virtual dengan beberapa fakta menarik mengenai museum ini, antara lain pertama, Museum Marketing 3.0 – Metaverse, Phase 1 ini didirikan berdasarkan ide dari Hermawan Kartajaya selaku inisiator sekaligus Co-Author Buku Global Best Selling “Marketing 3.0: From Product to Customers to The Human Spirit” yang telah diterjemahkan ke 27 bahasa yang ditulisnya bersama Prof. Philip Kotler.

“Kedua, museum ini terletak di dalam kompleks Museum Puri Lukisan sebagai
penghormatan terhadap Tjokorda Gde Agung Sukawati, pelopor industri turisme
budaya lokal di Bali, khususnya Ubud,” tandasnya.

Ketiga lanjutnya, museum ini telah berdiri sejak tanggal 27 Mei 2011. Usianya yang telah menginjak sebelas tahun menyediakan momentum yang tepat untuk membangun sarana kunjungan virtual yang menyediakan akses terhadap siapapun melalui internet.

Konsep ‘Marketing 3.0’ menunjukkan kecanggihan teknologi dan aspirasi konsumen yang menjadi ujung tombak aktivitas profesional para pemasar dalam membangun bisnis yang lebih berguna bagi siapapun. Khususnya bagi konsumen sebagai komunitas yang semakin proaktif.

“Nilai-nilai yang diwujudkan dari orientasi konsep ‘Marketing 3.0’ dituangkan secara konkrit pada desain museum ini, yang menggambarkan atmosfer dunia yang semakin interaktif,” tambah Iwan.

Sengaja didirikan di Bali, tepatnya di Ubud sebagai poros spiritual yang terkenal akan
keindahan alam dan tradisinya yang kaya akan keunikan budaya lokal.

Cok Putra menyampaikan Ubud adalah tempat turisme dan Bali adalah destinasi ternama.

“Maka itulah, museum ini juga diharapkan menjadi titik pertemuan bagi khalayak untuk berkumpul dan membahas berbagai isu yang sedang beredar di dunia dan sumbangsih apa yang para pemasar dapat berikan untuk menanganinya,” tandas Cok Putra.

Untuk merasakan pengalaman Virtual Reality Museum 3.0 – Metaverse, Phase 1, pengunjung dapat mengakses link berikut
https://museum.marketeers.com/
THE 2nd WORLD MARKETING FORUM
World Marketing Forum (WMF) adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Indonesia Marketing Association (IMA) dan Sadayoshi Fujishige Japan Marketing Association (JMA) dan didukung AMF Asia Marketing Federation) dan ACSB (Asia Council for Small Business).

Acara ini ditujukan untuk para profesional pemasaran di seluruh dunia. Forum Pemasaran Dunia perdana diadakan pada tahun 2021 di Kuil Kenchoji di Kamakura, Jepang. Untuk melanjutkan penyebaran ilmu pemasaran, WMF-2 kedua akan berlangsung di Museum Puri Lukisan di Ubud, Bali. Pembicara dan peserta sama-sama akan mengeksplorasi bagaimana menggabungkan pemasaran dengan pendekatan kewirausahaan holistik.

Sebagai bagian inti dari tema tahun ini, AMF menampilkan buku baru, Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism for Good, ditulis bersama oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Hooi Den Huan, dan Jacky Mussry. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button