Monday, 09-09-2024
Peristiwa

Sastrawan Bali: KTT G20 Ajang Komunikasikan Karya Sastra Indonesia

Ket foto: Sastrawan Bali asal Banjar Ole, Desa Marga, Tabanan Made Adnyana (Ole) yang kini menetap di Singaraja, Buleleng. (ist/sn)

Denpasar | barometerbali – Pertemuan KTT G20 tahun 2022 di Bali menghadirkan pemimpin tertinggi dari 19 negara dan satu kawasan yaitu Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok atau China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Menurut sastrawan Bali Made Adnyana Ole event ini harus juga dipahami bahwa Indonesia sedang berkomunikasi tentang berbagai bidang dengan negara-negara besar dan berpengaruh saat ini.

Saat ditemui di The Ambengan Tenten (TAT) Denpasar, Selasa, (18/10/2022), usai jumpa pers rencana penyelenggaraan event Internasional Ubud Writers and Readers Festival (UWRF), Ole panggilan akrabnya berharap agar pemimpin negara Indonesia dapat mengomunikasikan tentang berbagai karya sastra Indonesia pada para pemimpin negara dan delegasi yang hadir dari berbagai negara tersebut.

“Harus disampaikan, bahwa Indonesia punya kehidupan sastra, juga di Bali,” tandas Ole yang juga seorang cerpenis ini.

Karena itu, harus dimunculkan skema penerbitan karya sastra Indonesia, tentunya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, dan kemudian negara-negara G20 punya pengertian yang sudah dipahami dan dikomunikasikan untuk menyerap karya sastra Indonesia tersebut.

“Tentu hal sebaliknya juga bisa diterapkan pada negara G20 lainnya,” imbuh Ole yang pernah menjadi wartawan sebuah media cetak besar di Bali ini.

Sebagai sastrawan, Ole berharap karya sastra juga menjadi alat diplomasi negara karena karya sastra Indonesia tentunya memiliki pencapaian yang menonjol.

“Disini negara tentu hadir dalam hal mekanisme penerbitan dan distribusi, serta membantu men-support lahirnya karya-karya sastra. Sedangkan teknis penulisan dikembalikan sepenuhnya pada para sastrawan,” ulas pria asal Br. Ole, Desa Marga, Tabanan yang kini menetap di Singaraja.

Adnyana Ole sangat berharap dalam sebuah event besar seperti KTT G20, Bali sebagai hosting, selain masyarakatnya optimal menyukseskan gelaran KTT G20 ini juga mendapatkan benefitnya.

“Bali dari berbagai arah harus mendukung dan menyukseskan gelaran ini dan masyarakatnya juga memperoleh manfaat, baik langsung maupun tidak langsung,” pesannya menutup pembicaraan. (BB/501/sn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button