Kepala Suku Mek dari Yahukimo, Provinsi Papua, Yehuda Wespa (foto: ist/nd)
Jayapura | barometerbali – Gubernur Papua Lukas Enembe telah bersedia menerima Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) datang ke Papua bersama tim dokter independen untuk memeriksa kesehatannya sekaligus memeriksa dugaan korupsi yang dituduhkan kepadanya. Hal ini membuat lega dan disambut baik oleh Kepala Suku Mek dari Yahukimo, Provinsi Papua, Yehuda Wespa.
Yehuda mengapresiasi kemajuan sikap Lukas yang dinilainya akan mempermudah dan mempercepat penyelesaian kasus hukum yang selama ini menjerat Lukas.
“Kalau ada orang Yahukimo bilang Bapa Lukas jangan diproses, itu aneh. Kita ini negara hukum, jadi harus diproses hukum, supaya persoalan cepat selesai,” tegas Yehuda kepada wartawan di Jayapura, Senin (24/10/2022).
Yehuda yang selama dua kali Pilgub mengaku selalu setia memilih Lukas, mengatakan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe oleh KPK agar mengikuti prosedur yang diatur dalam hukum nasional, bukan secara hukum adat di lapangan terbuka dan disaksikan masyarakat.
KPK pintanya agar mengikuti prosedur yang diatur dalam hukum nasional, bukan secara hukum adat di lapangan terbuka dan disaksikan masyarakat.
“Kalau secara hukum adat, itu tidak benar,” cetus Yehuda.
Ayah dua anak yang pernah bekerja sebagai agen tiket penerbangan Mission Aviation Fellowship (MAF) di Yahukimo ini juga meminta KPK juga memeriksa para pejabat Pemkab Yahukimo serta mengaudit pengelolaan dana desa. Ia menyebut, para kepala dinas di wilayah itu sering memotong dana desa dan seenaknya menyunat honor para kepala kampung.
“Saya mau minta KPK perlu masuk ke Yahukimo,” desak Yehuda.
Di tempat terpisah Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan kepada media, kabar kesediaan Lukas itu usai bertemu di kediaman pribadinya yang bersangkutan di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura.
Lukas Enembe menurut Kapolda merupakan sosok negarawan yang memiliki itikad baik terkait proses hukum dari KPK. Salah satunya adalah bersedia diperiksa oleh tim dokter dari KPK. (BB/501)
