Peringati HUT ke-14, Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih Sembahyang Bersama
Ket foto: Persembahyangan bersama segenap Pengurus Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih se-Bali di Pura Dalem Mutering Jagat, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Rabu (26/10/2022) sore. (yowana/awbp)
Denpasar | barometerbali – Dalam rangka HUT ke-14 Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih (PW-AWBP) Provinsi Bali/Pusat, segenap pengurus menggelar persembahyangan bersama di Pura Dalem Mutering Jagat, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Rabu (26/10/2022) sore.
Acara persembahyangan guna memohon kelancaran dan kerahayuan (keselamatan) pelaksanaan rangkaian kegiatan HUT ke-14 PW-AWBP Bali/Pusat ini dilaksanakan bertepatan dengan hari raya Pagerwesi. Nampak hadir Ketua Umum PW-AWBP Bali/Pusat I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua Harian Nyoman Swastika, Sekretaris Umum Wayan Sudiarta, Ketua Sabha Walaka I Gusti Ngurah Punia Negara, Maha Widya PW-AWBP Bali/Pusat serta pengurus lainnya, Paiketan Yowana AWBP, dan Ibu-ibu AWBP, Camat Denpasar Timur, Kepala Desa Kesiman dan Bandesa Adat Kesiman JM Kt. Wisna.
Usai acara persembahyangan bersama, Ketua Umum PW-AWBP Bali/Pusat I Gusti Ngurah Jaya Negara menyampaikan tujuan dari kegiatan kali ini adalah untuk memohon doa restu agar rangkaian kegiatan HUT ke-14 PW-AWBP Bali/Pusat dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
“Kita semua pedek tangkil (menghadap-red) ke pura ini, bertepatan dengan tegak kelahiran paiketan, guna memohon sinar suci, keselamatan dan anugerah dari Ida Bhatara Dalem Mutering Jagat yang berstana di sini, agar keluarga besar AWBP diberikan kerahayuan dan kasukertan dan semakin erat persaudaraannya. Selain itu memohon doa restu agar tahapan pelaksanaan kegiatan ulang tahun ke-14 paiketan dan rencana membangun patilasan Ida Bhatara Lelangit (Di bekas Kerajaan Kerthalangu dalam wujud monumen dan wantilan di eks Balitex-red) berjalan lancar dan sukses,” ungkapnya.
Lebih lanjut dalam arahannya Jaya Negara menekankan sekretaris paiketan mendata ulang kepastian jumlah dadia (kelompok warga-red) Arya Wang Bang Pinatih yang ada di seluruh Bali dan Nusantara walaupun pihak Yowana AWBP sudah sempat sebelumnya melakukan pendataan namun hingga saat ini ia mengaku belum mendapatkan laporan finalnya.
“Bersama ini saya meminta kepada sekretaris agar masing-masing kabupaten mendata betul melakukan pendataan ulang guna mengetahui kepastian jumlah dadia AWBP yang ada di Denpasar, Badung, Gianyar, dan lain-lain. Pada saat puncak perayaan HUT nanti (Di gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang-red) masing-masing Dadia ada yang mewakili dari pemangku atau pemucuknya. Gedung itu mampu menampung sebanyak 500 orang,” tegas Jaya Negara yang juga menjabat Walikota Denpasar ini.
Menanggapi permintaan ketua umumnya, Ketua Harian PW-AWBP Bali/Pusat Nyoman Swastika menyatakan siap untuk meneruskan imbauan tersebut kepada para ketua paiketan di kabupaten/kota seluruh Indonesia dalam hal pendataan jumlah dadia.
“Kepada semua ketua paiketan Arya Wang Bang Pinatih di kabupaten/kota dan di luar Bali segera melakukan pendataan di dadia masing-masing agar perwakilannya dapat hadir nanti di puncak acara ulang tahun pada tanggal 6 November ini kita gunakan sebagai momentum untuk bangkit, berkumpul dan matemu wirasa,” tandas Swastika.
Sementara itu Bandesa Adat Kesiman yang juga merupakan wargi/warih Arya Wang Bang Pinatih, Jro Mangku Ketut Wisna lebih banyak menceritakan tentang perjalanan sejarah kawitan Arya Wang Bang Pinatih yakni Kyai Anglurah Agung Pinatih Mantra yang mendirikan Kerajaan Kerthalangu pada tahun 1350 Masehi di wilayah Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur sekarang. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peninggalan situs-situs yang masih bisa ditemukan hingga saat ini termasuk berkaitan erat dengan keberadaan Pura Dalem Mutering Jagat di Kesiman Kertalangu, Pura Bangun Sakti hingga Pura Pangrebongan di Kesiman Petilan.
“Oleh Ida Dalem Samprangan beliau (Kyai Anglurah Agung Pinatih Mantra-red) dimandatkan menjadi Raja Badung pertama yakni Raja Kerthalangu pada tahun 1350 Masehi dengan wilayah kekuasaannya di seputar Bali Selatan. Berdasarkan situs-situs, wacakan, babad, dan purana-purana, kekuasaan Dinasti Kerajaan Kerthalangu selama rentang waktu 265 tahun dan berakhir pada tahun 1615 Masehi dengan Raja terakhir Kyai Anglurah Agung Pinatih Resi. Batas-batas wilayah kekuasaan leluhur kita, kalau di sebelah timur Sukawati, di sebelah selatan Uluwatu, di sebelah utara Pelaga dan di sebelah barat Pererenan,” tuturnya.
Sebelumnya tak jauh dari lokasi pura (sebelah utara-red) juga telah digelar kegiatan gotong-royong atau bersih-bersih di lahan bekas Kerajaan atau Puri Kerthalangu (tahun 1350 – 1615 M yang didirikan oleh Raja Kyai Anglurah Agung Pinatih Mantra) di eks Balitex Jl. WR Supratman, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Minggu (23/10/2022) lalu.
“Pemilihan tempat di lahan seluas 16 are ini dimaksudkan untuk melakukan napak tilas situs Kerajaan Kerthalangu. Napak Tilas yang dimaksud yaitu untuk mengenang situs kerajaan (AWBP) di masa lalu,” lanjut Jaya Negara yang juga menjabat Wali Kota Denpasar saat itu.
Ia juga menandaskan melalui perayaan hari ulang tahun dengan acara bersih- bersih, juga dimaksudkan untuk meningkatkan kebersamaan dan menjaga spirit gotong royong dan ikatan pasemetonan (kekeluargaan) agar semakin erat. Pada saat bersamaan pengurus juga membagikan puluhan paket sembako kepada petugas kebersihan DLHK Kota Denpasar di lokasi kerja bakti.
“Di sini ada tonggak sejarah Kerajaan Kerthalangu yang ingin kita hidupkan lagi. Mengingat lahan ini merupakan milik Pemprov maka kami berharap Pak Gubernur mau membangun di sini, yang nantinya juga bisa dijadikan sebagai destinasi wisata budaya. Kami siap untuk merawatnya,” tandas Jaya Negara yang juga Panglingsir Puri Penatih ini.
Di tempat yang sama, Ketua Harian PW-AWBP Bali/Pusat Nyoman Swastika merasa bersyukur karena pada saat itu bisa berkumpul dan bergotong-royong sebagai bentuk kebersamaan, yang diwakili oleh pengurus dan panglingsir, termasuk ibu-ibu setempat.
“Astungkara dan kami sampaikan terima kasih atas kehadiran para semeton Pinatih di acara gotong royong ini yang bertujuan meningkatkan rasa kebersamaan, persatuan, dan motivasi semua elemen. Sebagaimana dikatakan Pak Ketua, kami berharap pak Gubernur mau membangun di sini sehingga seluruh kegiatan warga Bang Pinatih nantinya terpusat di sini,” tambahnya didampingi Sekretaris Umum Wayan Sudiarta.
Nyoman Swastika juga menjelaskan di kawasan eks Kerajaan Kerthalangu yang di sebelahnya kini juga berdiri SMP 14 Denpasar, SMA Negeri 9 Denpasar dan SMK ini rencananya akan dibangun monumen dan wantilan untuk kegiatan paiketan, aktivitas sosial kemasyarakatan, seni dan budaya dari keluarga besar Arya Wang Bang Pinatih se-Bali/Indonesia.
“Kami juga melakukan penanaman pohon langka tadi secara simbolis dan sebanyak 50 buah seperti Majegau dan Nagasari. Selanjutnya kita serahkan kepada Jro Bandesa Adat Kesiman untuk ditanam di lingkungan sendiri yang akan bermanfaat untuk generasi kita di masa depan,” imbuh Sudiarta menimpali.
Rangkaian acara HUT ke-14 Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih Bali/Pusat sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan Penyegaran Kepemangkuan Sasana Sangkul Putih yang diakhiri dengan pembagian paket sembako kepada sebanyak 115 Jro Mangku di Hotel Golden Tulip, Jl. Gatsu Barat, Denpasar, Jumat (14/10/2022) lalu.
Setelah kegiatan persembahyangan bersama di Pura Dalem Mutering Jagat Kesiman Kertalangu ini, rangkaian kegiatan ulang tahun dilanjutkan dengan aksi sosial kemanusiaan donor darah sekaligus merayakan puncak acara HUT ke-14 PW-AWBP Bali/Pusat di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang Denpasar, pada Minggu, 6 November 2022 mendatang.
Seperti diwartakan sebelumnya juga, Mahasabha IV Tahun 2021 Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih Provinsi Bali/Pusat telah rampung digelar di Hotel Golden Tulip, Denpasar Barat pada Minggu 31 Oktober 2021 lalu yang kembali mengukuhkan IGN Jaya Negara sebagai Ketua Umum PW-AWBP Bali/Pusat masa bhakti tahun 2021 – 2026. (BB/501)