Peradah Bali: Pemuda harus Meneladani Kepemimpinan Presidensi Jokowi di G20
Ketua DPP Peradah Indonesia Provinsi Bali, I Putu Eka Mahardhika (kiri) dan banner Presidensi G20 (kanan). Kolase foto: Ig@eka_bandesa/bpip
Denpasar | barometerbali – Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang mengemban tugas sebagai Presidensi G20 patut dijadikan teladan oleh pemuda Indonesia, hal ini dijelaskan Ketua DPP Peradah (Perhimpunan Pemuda Hindu) Indonesia Provinsi Bali, I Putu Eka Mahardhika S.IP., M.AP di Denpasar, Kamis (27/10/2022).
Selama bertugas, menurut pengamatan dosen politik Universitas Warmadewa Denpasar ini, Presiden Jokowi berani datang langsung ke medan perang untuk mengupayakan perdamaian dua negara yang sedang berselisih, yaitu Rusia dan Ukraina.
Selanjutnya pada pertengahan bulan November Presiden Jokowi merapatkan anggota G20 di Bali. Mereka para pemimpin tertinggi datang dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, serta sejumlah undangan dari negara dan lembaga lainnya.
Kepemimpinan Presiden Jokowi harus diteladani oleh pemuda Indonesia.
“Semangat ini bisa dijadikan momentum untuk menuju generasi emas-nya Indonesia di tahun 2045. Maju terus Pemuda Indonesia,” tegasnya.
Menurut Mahardhika, dijadikannya Bali sebagai tempat penyelenggaraan sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) adalah pembuktian bagi Bali sebagai destinasi berkelas dunia dan ini hendaknya disambut disambut oleh masyarakat Bali.
“Sebagai momentum untuk memberikan warna pascapandemi. Karena kita tahu betul Bali saat ini sangat butuh perhatian dunia internasional,” jelasnya.
Kata Mahardika yang juga seorang seniman ini menghimbau masyarakat Bali, khususnya kaum muda jangan sampai lupa bahwa Bali punya asetnya. “Bali juga punya sumber daya manusia yang harus menggarap aset-aset ini, tanpa melupakan jati diri manusia Bali yang harus menjaga Bali dan segala bentuk warisannya,” imbaunya.
Jika kita ingin bangkit dan eksis di tengah perhelatan G20, Mahardika mengajak bersama-sama memberikan warna di dalamnya.
“Berikan kontribusi yang pasti dan ambil momentum ini sebagai bagian bangkitnya Bali. Mari kita saling isi, saling gisi (berpegangan tangan-red) saling menguatkan saling men-support. Sehingga Bali betul-betul kembali menjadi Bali yang dirindukan oleh semua orang. Semua orang dapat hidup nyaman dan bahagia di Bali,” lanjut Mahardika.
Ajakan Mahardika untuk dunia agar melaksanakan konsep Tri Hita Karana, (hubungan harmonis manusia dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan alam-red)
“Mari kita buktikan Bali sebagai rumah yang luar biasa yang siap untuk menyambut dunia yang lebih besar, serta tantangan global yang lebih besar. Mari kita dukung pada perhelatan besar ini, tapi jangan lupa bahwa kita harus tetap kuat dengan akar dan kebudayaan Bali,” ungkap Mahardika.
Sekali lagi ia menandaskan Peradah Indonesia Bali dengan segenap anggota dan jaringan kerjanya mendukung suksesnya penyelenggaraan KTT G20.
“Semoga ini menjadikan momentum rekondisi, rekonsiliasi, dan konsolidasi bagi seluruh masyarakat Bali. Rahayu, Om Shanti Shanti Shanti Om,” pungkas Mahardika dengan salam penutup. (BB/501)