Wednesday, 06-11-2024
Peristiwa

Ekonom CORE Indonesia: Presidensi G20 Peluang Besar Prospek Ekonomi Indonesia

Kolase foto: Ekonom CORE Indonesia Hendri Saparini, S.E, M.Phil, (kiri) dan logo Presidensi G20 (net/sn)

Jakarta | barometerbali – Indonesia secara resmi memegang mandat sebagai Presidensi G20 tahun 2022 untuk pertama kalinya. Sejak penetapan tersebut, Indonesia langsung mempercepat persiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-21 yang akan dihelat di Nusa Dua Bali pada 15-16 November mendatang.

Menurut Hendri Saparini, S.E, M.Phil, yang merupakan Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia saat dihubungi media di Jakarta baru-baru ini, menyatakan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah atau Presidensi G20 merupakan sebuah peluang besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia, bahkan dapat memberikan pengaruh positif pada sektor lainnya.

“Terdapat kesempatan Indonesia untuk mengenalkan tidak hanya ekonomi dan kemajuan Indonesia, tetapi juga pandangan Indonesia terhadap ketidakpastian ekonomi dunia dalam memasuki fase recovery atau pemulihan,” kata Hendri.

Tidak hanya mendorong negara-negara G20 memiliki pemahaman yang sama dalam pemulihan ekonomi, Hendri menambahkan semestinya perhelatan ini dapat mendorong negara-negara maju untuk memberikan keleluasaan bagi setiap negara untuk memilih kebijakan yang terbaik, baik secara global ataupun untuk kepentingan dalam negeri.

“Sebagai contoh kesepakatan untuk memasuki ekonomi dunia yang lebih hijau, bukan berarti harus menyepakati kebijakan, roadmap atau pilihan teknologi. Sebab, setiap negara G20 memiliki perbedaan struktur ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain,” ungkap Hendri.

Maka dari itu, mendorong pemahaman negara-negara dalam KTT G20 menurutnya merupakan salah satu hal yang sangat penting.

Dirinya pun berharap penyelenggaraan yang telah dilakukan pemerintah dalam setahun terakhir berjalan lancar dan dapat menutup mandat sebagai Presidensi G20 dengan memberikan kesan yang positif sebagai tuan rumah pertemuan puncak KTT G20.

“Selain itu juga mampu mempromosikan potensi ekonomi untuk industri dan perdagangan di Indonesia, sehingga negara maju mau berinvestasi di Indonesia,” harapnya.

Hendri pun berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melihat sisi positif dari penyelenggaraan KTT G20 tersebut. Masyarakat bisa ikut menyumbangkan pemikiran dan dukungan, serta yang terpenting memberikan masukkan kepada pemerintah.

“Sebab, pada dasarnya pekerjaan rumah yang ditinggalkan dari pertemuan nanti jauh lebih penting agar Indonesia mendapatkan manfaat yang lebih besar dan jangka panjang untuk kemajuan yang lebih inklusif,” tutup Hendri.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun sebelumnya turut menyampaikan hal yang sama. Ia meyakini bahwa forum G20 yang dilaksanakan nantinya dapat membawa harapan sekaligus navigasi ketika terjadi krisis.

“Kami percaya G20 bisa menjadi sinyal harapan yang sangat positif, khususnya ketika terjadi krisis. Kepercayaan itu berdasarkan kenyataan sejarah ketika G20 bisa mengatasi krisis keuangan global,” ungkap Sri Mulyani.

Dia juga mengatakan bahwa sebagai tuan rumah Indonesia akan terus berupaya terus menularkan semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus bersama yang bermanfaat.

“Hal ini kami lakukan guna mencari solusi untuk mengatasi isu global dalam konteks semangat multilateral,” tutup Hendri. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button