Sebanyak 16 Pasien Covid-19 di Kota Denpasar Sembuh
Ket foto: Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai (kiri) dan ilustrasi Covid-19 (net)
Denpasar | barometerbali – Kasus sembuh Covid-19 di Kota Denpasar terus bertambah. Berdasarkan data resmi harian penanganan Covid-19 Kota Denpasar pada Jumat (4/11/2022) diketahui kasus meninggal dunia nihil penambahan. Kondisi ini dibarengi dengan penambahan kasus sembuh sebanyak 16 orang. Sementara itu, kasus positif bertambah sebanyak 21 orang.
Berdasarkan data, secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 54.783 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 53.487 orang (97,64 persen), meninggal dunia sebanyak 1.129 orang (2,06 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 167 orang (0,30 persen).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi menjelaskan, saat ini penularan virus Covid-19 di Kota Denpasar sudah melandai, namun demikian masyarakat tetap diimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan jangan sampai kendor menerapkan protokol kesehatan.
“Walaupun kasus sudah menurun tetapi harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus covid akan kembali meningkat, sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM,” beber Dewa Rai
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 1 Jawa-Bali. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan sub varian baru yang disebut dengan varian Omicron.
“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.
“Hal ini dilaksanakan dengan sosialisasi dan edukasi berkelanjutan,” tutup Dewa Rai. (BB/501)