Sunday, 09-02-2025
Peristiwa

Ketua PWI Bali: Sukseskan G20, Hindari Berita Kontraproduktif

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali IGMB Dwikora Putra (kiri) dan logo KTT G20 (kanan). Foto: istimewa/dp/fb

Denpasar | barometerbali – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali IGMB Dwikora Putra menegaskan agar pers mendukung dan menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) dengan berita-berita yang produktif, kondusif, dan menghindari berita yang kontraproduktif.

“Saya menekankan agar teman-teman wartawan turut serta mendukung dan menyukseskan perhelatan besar para kepala negara dunia ini dengan menyajikan informasi dan berita-berita yang kondusif, produktif dan hindari yang kontraproduktif. Ini tanggung jawab kita bersama menyukseskan G20,” tandas Dwikora sapaan akrabnya saat dihubungi media ini di Denpasar, Jumat (11/11/2022).

Bagi masyarakat Bali KTT G20 patut disyukuri, alasannya, sekarang inilah pascapandemi Covid-19 ada kegiatan yang bersifat internasional yang melibatkan 20 kepala negara. Menurutnya hal ini bukan main-main, karena itu sebagai masyarakat Bali, siapapun itu, harus mendukung dan ikut menyukseskan kegiatan KTT G20 ini.

“Karena apa? Karena selama dua tahun pandemi pariwisata kita terpuruk. Nah dengan adanya momentum KTT G20 ini, saya kira akan sangat berarti untuk memacu perkembangan dan pertumbuhan kepariwisataan kita,” saran Dwikora.

Dalam masa Presidensi G20 Indonesia yang udah berlangsung hampir setahun sebelumnya dengan kegiatan-kegiatan tingkat menteri sangat bermanfaat bagi Bali.

“Bali mendapat banyak hikmah serta memetik keuntungan dari kegiatan-kegiatan itu,” ungkapnya.

Selain itu, menurut wartawan senior asal Ubud, Gianyar ini, dalam persiapan KTT G20 banyak infrastruktur diperbaiki di Bali, dan itu artinya roda perekonomian tumbuh dan berputar.

“Sehingga bagi kita, bagi masyarakat tidak ada alasan untuk tidak ikut menyukseskan KTT G20,” pintanya.

Sementara untuk wartawan, Dwikora kembali mengimbau, pertama bagaimana menginformasikan seluas-luasnya KTT G20 ini. Kedua membuat atau memproduksi informasi yang produktif, yang bertujuan untuk menyukseskan KTT G20.

“Terakhir, tentu saya sangat berharap, kita sebagai orang pers, meminimalisir informasi-informasi yang ditayangkan bersifat kontraproduktif terhadap upaya untuk menyukseskan KTT G20. Bangun pemberitaan yang menumbuhkan optimisme bagi masyarakat,” harapnya.

Pendapat Dwikora ini penting artinya bagi kemajuan pariwisata Bali ke depan dan tentu saja nama baik Bali, citra Bali di mata internasional dan tentu saja citra Indonesia.

Ditanya soal pandemi, yang diketahui Dwikora, pertumbuhan ekonomi minus 9 koma saat itu.

“Masyarakat pers juga merasakan hantaman dari Covid-19 itu, banyak perusahaan pers melakukan efisiensi dengan penghematan di sana-sini,” singgungnya.

Namun demikian, Dwikora merasa takjub melihat perekonomian rakyat karena masih bisa bertahan, dan tentu harus diakui bagaimana terpuruknya sektor pariwisata.

“Saya sendiri sempat ke Kuta, kita melihat Kuta sebagai kota mati. Dan itu sangat mengerikan. Tapi dengan segala keyakinan, dan segala kedisiplinan masyarakat Bali yang luar biasa terhadap prokes (protokol kesehatan), akhirnya bisa menikmati kondisinya seperti saat ini,” tambahnya.

Untuk menjaga kondisi lebih baik setelah pandemi ini, menurut Dwikora adalah dengan disiplin, karena masih menghadapi pandemi, apalagi pandemi sudah bermutasi.

“Kita harus tetap disiplin prokes, kenapa saya katakan penting, karena pandemi tidak melihat orang, siapa saja bisa kena dampaknya. Kedua harus diadakan kegiatan-kegiatan kreatif, kegiatan yang lebih luas, supaya masyarakat bisa melakukan kegiatan ekonomi lebih luas. Tentu saja bagi pemerintah harus ikut mendukung kegiatan-kegiatan kreatif masyarakatnya,” tutup Dwikora Putra yang juga Pemimpin Redaksi Warta Bali ini. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button