Ex-Siklon Tropis Ellie Timbulkan Angin Kencang di Bali
Sebelumnya Citra Satelit Himawari-8 kanal Enhanced-IR dalam 6 jam terakhir Ex-Siklon Tropis Ellie, menunjukkan aktivitas konvektif yang cukup signifikan terutama di bagian barat dan utara sistem, pada Senin (2/1/2023) pukul 07.00 WIB. (BB/bmkg)
Jakarta | barometerbali – Angin kencang yang menumbangkan banyak dan genting rumah beterbangan di Bali ternyata disebabkan oleh Ex- Siklon Tropis di wilayah Monitoring (AoM) TCWC Jakarta
Ex-TC Ellie. 17.8 LS 127.1 BT. 25 knot. Menurut laporan BMKG 998 mb
Ex- Siklon Tropis Ellie masih terpantau berada di daratan Australia bagian barat, tepatnya di sekitar 17.8°LS 127.1°BT, dengan kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan terendah 998 mb, Senin (2/1/2023).
Sebelum angin kencang tiba, Citra satelit Himawari-8 kanal Enhanced-IR dalam 6 jam terakhir menunjukkan aktivitas konvektif yang cukup signifikan terutama di bagian barat dan utara sistem. Sirkulasi siklonik terpantau di lapisan bawah hingga menengah. Sistem ini tumbuh di lingkungan dengan shear vertikal kuat 30-40 knots, kelembaban udara di sekitar sistem yang tinggi (70-90%), vortisitas kuat di lapisan bawah hingga menengah (850-500 mb), konvergensi lapisan bawah lemah (10-15 s-1), divergensi lapisan atas sedang (10-20 s-1). Model NWP skala global menunjukkan bahwa sistem cenderung persisten di sekitar area tersebut dan bergerak perlahan ke arah Barat-Barat Daya. Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.
Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan Ex-TC Ellie terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah hujan dengan intensitas sedang – lebat di wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian angin kencang di Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Sementara tinggi gelombang 1.25 – 2.5 meter di Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Tengah, perairan utara Bali hingga Lombok, Selat Lombok bagian utara, Selat Wetar, dan perairan selatan P. Flores.
Lebih lanjut tinggi gelombang 2.5 – 4.0 meter di perairan selatan Jawa, perairan utara Jawa Timur hingga Kep. Kangean, Laut Jawa bagian tengah hingga timur, perairan utara P. Sumbawa hingga Flores, Selat Bali – Lombok – Alas – Sape bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Sumba, Selat Ombai, Laut Sawu, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar – Sabalana, Laut Banda, Perairan Kep. Sermata – Tanimbar, Laut Arafuru Bagian Tengah Dan Timur.
Terakhir BMKG melaporkan tinggi gelombang 4.0 – 6.0 meter di perairan selatan Bali hingga P. Sumba, perairan Kupang – P. Rote, perairan P. Sabu, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah Hingga NTT, Laut Timor, dan Laut Arafuru bagian barat. (BB/501)