Dirut BBN: Listing Perdana Hatten di Bursa Saham, Sejarah Besar Bali
Direktur Bali Business Network (BBN) I Made Abdi Negara (kiri) dan produk Hatten Wines Bali. Kolase: BB/hatten
Denpasar | barometerbali – Setelah resmi melantai di Bursa saham dengan kode WINE, PT Hatten Bali dengan produknya Hatten Wines disebut menjadi sejarah besar bagi pengusaha lokal Bali.
Hal ini disampaikan oleh I Made Abdi Negara, Pendiri sekaligus Direktur Bali Business Network (BBN) pada Jumat (13/1) di Rumah BUMN Denpasar.
Menurut Abdi, PT Hatten Bali yang ownernya Ida Bagus Rai Budiarsa (Gus Rai) menjadi satu-satunya perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha asli Bali dan beroperasional di Bali, yang mampu memecahkan kebuntuan dari upaya perusahaan milik pengusaha lokal asli Bali lainnya, yang selama bertahun-tahun telah berniat untuk listing atau melantai di bursa saham.
Bali Business Network mencatat, sebelumnya ada nama Hardys Grup, Coco Grup dan terakhir sempat santer terdengar perusahaan kontraktor kebanggaan Bali, Tunas Jaya Sanur juga berniat untuk listing di bursa efek.
“Hal ini adalah contoh positif dan inspirasi bagi pengusaha lokal termasuk pengusaha muda untuk bagaimana ke depan mampu membawa perusahaan yang dibangun melantai di bursa saham,” ungkap Abdi.
Lalu apa saja keuntungan setelah perusahaan melantai di Bursa Saham? Pertama, perusahaan akan mendapatkan kucuran dana segar untuk pengembangan perusahaan tanpa harus mengembalikan seperti halnya mendapatkan pendanaan dari lembaga perbankan. Kedua, merek atau brand perusahaan yang listing secara otomatis terangkat sejajar dengan brand besar nasional lainnya.
“Nama-nama pengusaha global dan jajaran orang terkaya di dunia, seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates dll, tiba – tiba masuk ke jajaran orang terkaya dunia, karena memang perusahaan mereka melantai di bursa, yang kemudian nilai sahamnya mengalami fluktuasi positif dan nilainya meningkat drastis,” jelasnya.
Hatten sendiri dengan kode WINE, menurut beberapa media nasional, telah mengalami peningkatan nilai saham lebih dari 34 % dalam 2 hari. Ini tentu saja sebuah rekor positif.
Abdi menjelaskan, merek Hatten yang telah dibangun lama dan mampu menembus global market menjadi salah satu faktor. Selain itu Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia, juga membawa pengaruh positif terhadap kepercayaan investor atas merek merek produk Bali. Terlebih baru saja sukses menggelar event KTT G20 yang otomatis membawa nama Bali lebih terkenal di mata dunia dan investor di bursa.
“Masih banyak brand hebat dan produk – produk hebat di Bali yang bisa diangkat ke pasar nasional maupun global, saya yakin keberhasilan PT Hatten Bali melantai di bursa kali ini, adalah momentum pengusaha Bali untuk bangkit sekaligus percaya diri untuk mengikuti jejak Hatten,” imbuhnya.
Dalam catatan Bali Business Network, saat ini PT Hatten Bali, setidaknya bisa mengantongi lebih dari Rp86 miliar, sebagai dana segar untuk modal pengembangan usaha.
“Mari kita doakan agar semua berjalan lancar, dukung langsung dengan ikut memiliki sahamnya serta yang paling penting mari dorong perusahaan dan merek hebat milik pengusaha Bali lainnya untuk ikut unjuk gigi di kancah nasional dan global,” harap Abdi.
Hatten Wines merupakan salah satu produsen anggur (wine) yang berpusat di Bali, Indonesia. Hatten Wines didirikan pada tahun 1994 oleh Ida Bagus Rai Budiarsa, sebagai the first and only true Balinese winery, dan memperkenalkan cita rasa anggur Bali ke hotel dan restoran di seluruh Indonesia. Hatten Wines berkomitmen akan kualitas dan rasa standar internasional sehingga terpilih sebagai Top-10 Fastest Improving Producers in Asia.
Kantor pusat dari produsen anggur asli Bali ini berada di Sanur, Denpasar. Namun, mereka memiliki kebun anggur sendiri yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Bali, tepatnya di Jalan Raya Seririt Gilimanuk, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Dibangun sejak 2014 lalu, Hatten Wines Vineyard memiliki enam kebun anggur dengan luas 50 hektar dan menggunakan anggur hitam lokal jenis Alphones-Lavalleé, French table grapes, serta anggur putih lokal Belgia dan Probolinggo Biru. Anggur-anggur ini memungkinkan Hatten Wines berproduksi sepanjang tahun karena tidak ada periode “tidur” di iklim tropis seperti halnya di Eropa.
Hatten Wines cocok bagi musim yang ada di Bali dengan memperkenalkan wine dingin yang memiliki cita rasa sempurna bagi penikmatnya. Tujuan utama perusahaan ini adalah untuk menghasilkan wine berkualitas yang cocok untuk pasangan iklim tropis dan makanan pedas yang lezat khas Indonesia. Beberapa produk Hatten Wines antara lain Aga White Wine, Aga Red Wine, Sweet Alexandria Wine, Aga Rosé Wine, Tunjung Brut Sparkling, Jepun Sparkling Rosé dan Pino de Bali. (BB/501)