Tuai Benefit Publikasi, ITB STIKOM Bali dan Media Teken PKS
TEKEN: Pemred media online barometerbali.com I Gusti Ngurah Dibia (kiri) dan Direktur Kerja Sama, Pemasaran dan Humas dalam hal ini mewakili Rektor ITB STIKOM Bali Dra. Ni Made Astiti, MM.Kom, (kanan) usai menandatangani kelanjutan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan ITB STIKOM Bali disaksikan Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti, Prof. Made Bandem, Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Wakil Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Made Marlowe Makaradhwaja Bandem di Duta Orchid Garden, Tohpati, Senin (30/1/2023). Foto: BB/db
Denpasar | barometerbali – Manfaat kerja sama publikasi yang selama ini telah terjalin baik dengan insan pers amat dirasakan manfaatnya oleh Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali sehingga diwujudkan kembali dengan acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 40 media cetak dan online saat media gathering dibalut acara diskusi aplikasi artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan “Stikomverse” di Duta Orchid Garden, Tohpati, Senin (30/1/2023).
Acara yang bertajuk Persembahan ITB STIKOM Bali untuk Jurnalis Keren “Maju Bersama di Era Digital” tersebut dihadiri oleh Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti, Prof. Made Bandem, Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Wakil Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Made Marlowe Makaradhwaja Bandem.
Mengawali sambutannya, Direktur Kerja Sama, Pemasaran dan Humas dalam hal ini mewakili Rektor ITB STIKOM Bali Dra. Ni Made Astiti, MM.Kom, menyampaikan sangat mengapresiasi atas kerja sama yang telah berjalan antara media dengan ITB STIKOM Bali kini sudah memiliki 3 kampus yang terletak di Renon, Jimbaran dan yang terbaru di Abiansemal dengan jumlah mahasiswa hingga saat ini lebih dari 7000 orang.
“Pada tahun 2022 kemarin ITB STIKOM Bali mendapatkan 1600 mahasiswa, saat ini sebanyak 7000 lebih mahasiswa sedang menempuh pendidikan di ITB STIKOM Bali. ITB STIKOM Bali besar karena dukungan dari teman-teman media yang membantu menyebarluaskan,” papar Astiti.
Dalam sejarahnya, ITB STIKOM Bali telah berdiri sejak tahun 2002 yang berada di Pulau Kawe, untuk pertama kalinya pada saat itu hanya memiiki 40 mahasiswa.
“Setelah berkampus di Jalan Pulau Kawe, kemudian kami meneruskan ke Jalan Teuku Umar dan sampai akhirnya ke Jalan Puputan Renon. ITB STIKOM Bali memiliki 5 (lima) bidang studi dan 2 program kerja sama dengan pihak luar negeri,” tandasnya.
Tampil memberikan sambutan selanjutnya, Prof Bandem mengatakan maksud diadakannya acara ini untuk membantu ITB STIKOM Bali dalam menyosialisasikan segala macam kegiatan yang dilakukan oleh stakeholder. Ia juga menjelaskan pada tanggal 23 – 24 Januari 2023 ITB STIKOM Group mengadakan Rakor (Rapat Koordinasi) untuk melakukan evaluasi kinerja dan capaian selama tahun 2022.
“Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar menetapkan bahwa tahun 2023 ini menetapkan sebagai tahun keunggulan baik itu stakeholder ITB STIKOM Bali maupun yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan,” ungkap Prof Bandem.
ITB STIKOM Bali berdiri pada awal 2002 menurut Prof Bandem merupakan perguruan tinggi yang otonom karena tidak mendapatkan bantuan, kecuali hibah-hibah dari pemerintah. Berbagai prestasi yang diraih ITB STIKOM Bali sebagai bukti kesungguhan dan profesionalisme dalam mengelola perguruan tinggi.
“Saya ingat sekali waktu mendirikan ITB STIKOM Bali atau STIMIK STIKOM Bali pada waktu itu Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) memberikan izin terkait program studi yang mau dikembangkan, yakni Jaringan Komputer, dan Jaringan Informasi,” kenang Prof Bandem.
Usai acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan media cetak dan online yang selama ini mendukung publikasi informasi dan kegiatan ITB STIKOM Bali ditutup dengan acara pengundian doorprize berupa uang tunai untuk awak media. (BB/501)