Budidaya Lebah Madu Apis Melifera Jembrana Tembus Pasar Ekspor
Bupati Jembrana Nengah Tamba mengecek kualitas madu yang dipanen kelompok tani lebah madu Buana Sari Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Pekutatan, dengan budidaya Madu Pak Ngah sudah mulai diekspor ke Tiongkok, Singapura, Eropa dan ke Rusia, Jumat (3/2/2023). (Foto: Hms/Pemkab Jmb/Wsw)
Jembrana | barometerbali – Budidaya lebah madu jenis (apis melifera) dari kelompok tani lebah madu Buana Sari mampu merambah pasar yang lebih luas.
Kini kelompok tani lebah madu Buana Sari asal Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Pekutatan, dengan budidaya Madu Pak Ngah sudah mulai diekspor ke Tiongkok, Singapura, Eropa dan kita juga pernah ekspor ke Rusia.
Hal ini kata pengelolanya tak lepas dari dukungan dari pemerintah daerah dengan visi bupati untuk meningkatkan investasi serta perluasan pemasaran hingga ekspor.
Saat panen madu ketiga di Banjar Munduk Anggrek, dihadiri langsung Bupati Jembrana bersama Dandim 1617 Jembrana, Jum’at (3/2) sore, Made Dwi Sumadi Putra (Dek Ong) selaku perwakilan dari Kelompok Tani Lebah Madu Buana Sari menyampaikan mendapat dukungan penuh dari pemerintah Kabupaten Jembrana untuk sosialisasi produk madunya.
“Berkat dukungan dari pemerintah kita selalu dilibatkan dalam pameran-pameran, pameran lokal bahkan di provinsi dan juga nasional, kita terpilih menjadi UMKM Brelianpreneur tingkat nasional tahun 2022, berkat capaian tersebut kita diberi akses pameran di Jakarta Convention Center,” ucapnya.
Untuk pemasaran produk, ia mengatakan berkat dukungan pemerintah telah memasarkan sampai ke mancanegara.
“Produk Madu Pak Ngah sudah mulai diekspor ke Tiongkok, Singapura, Eropa dan kita juga pernah ekspor ke Rusia. Sekali lagi terima kasih kepada Bapak Bupati bisa hadir ditengah-tengah kita untuk ikut bersama-sama dalam panen madu ini,” tandasnya.
Keberadaan budidaya lebah madu unggulan asal benua Australia ini di Banjar Munduk Anggrek sudah berjalan 5 bulan. Sedangkan untuk panen madu sendiri adalah yang ketiga.
“Awal pandemi kemarin kita coba kembangkan lebah jenis apis melifera asal Australia ini di Yeh Sumbul dan cukup berhasil berkat dukungan Bapak Bupati I Nengah Tamba, Dinas Peternakan dan Perbekel Yeh Sumbul, dan hari ini di Munduk Anggrek merupakan panen yang ketiga setelah berjalan lima bulan,” papar Dek Ong.
Lanjut pihaknya mengungkapkan setelah berhasil di Yeh Sumbul mulai mengembangkan di beberapa desa, diantaranya Yehembang dan Yehembang Kauh yang hari ini panen.
“Dari 172 kotak lebah panen madu hari ini kita dapatkan empat kwintal lebih dengan masa waktu panen 1-2 bulan,” ungkapnya.
Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba menjelaskan untuk kualitas Pak Madu Pak Ngah sudah tidak perlu diragukan lagi. Madu Pak Ngah merupakan madu murni yang berkualitas dan asli.
“Ini adalah madu murni, hari ini kita saksikan sendiri hasil panen madu Pak Ngah, madunya bagus warnanya merah seperti tuak. Ini mungkin dipengaruhi karena di sini banyak pohon kelapa, warnanya terbentuk karena serbuk sari kelapa yang menjadi sumber makanan di sekitar lingkungan budidaya,” jelas Bupati Tamba saat menyaksikan panen madu.
Bupati Tamba mengaku telah lihat sendiri bagaimana proses panennya itu menjaga keaslian dan kemurnian madu. Ia berharap produk UMKM ini bisa didukung sekaligus mendapat ditempat di hati masyarakat.
“Produk ini sudah bisa didapatkan di Sentra Tenun Kabupaten Jembrana harganya terjangkau, untuk kesehatan tidak ada yang mahal,” tegasnya. (BB/501)