Beragam pementasan seni budaya kreativitas dari siswa tampil di atas panggung menyemarakkan acara HUT ke-49 SMAN 5 (Smanela) Denpasar, Jumat (10/2/2023). (Foto: BB/db)
Denpasar | barometerbali – Semarak acara perayaan HUT ke-49 SMAN 5 (Smanela) Denpasar, memukau para undangan dan seluruh siswa yang hadir menyaksikan rangkaian acara di halaman sekolah setempat, Jumat (10/2/2023).
Puncak HUT ditandai dengan pemotongan tumpeng dan dihadiri sejumlah pejabat, juga dilakukan pengukuhan Ikatan Alumni SMA 5 Denpasar yakni IKA Smanela dengan Ketua I Wayan Suadi Putra yang juga Ketua Komisi 2 DPRD Kota Denpasar. Menariknya lagi, Kepala Sekolah SMAN 5 Denpasar Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati mengajak para undangan untuk melepaskan burung merpati ke angkasa.
Kepala sekolah yang akrab disapa Cok Mirah ini memaparkan momentum HUT ke-49 ini juga digunakan untuk menjalin silaturahmi dengan siswa dan warga sekolah.
“Kegiatan ini sudah dilakukan sejak tanggal 6-8 Februari, anak-anak sudah melakukan Pensi. Anak-anak bisa mengeksplor kemampuannya untuk berkreativitas di panggung,” kata Cok Mirah kepada media di sela-sela HUT.
Pentas seni itu diikuti oleh seluruh siswa dari setiap kelas yang ada. Penampilan mereka cukup spektakuler dengan sentuhan kreasi seni kontemporer yang ditampilkan. Cok Mirah Kusuma Widiawati menyebut, kegiatan kali ini benar-benar menunjukkan keterlibatan dan gotong royong banyak pihak.
“Penampilan mereka luar biasa dengan sentuhan kreasi seni kontemporer. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak secara gotong royong,” lanjut Cok Mirah.
Orangtua siswa sangat mengapresiasi serta ikut memberikan sumbangsih dari kegiatan anak-anak.
“Ternyata selama ini orang tua siswa benar-benar mengapresiasi, mereka juga ikut memberikan sumbangsih biaya dari kegiatan anak-anak. Ini saya katakan sesuatu yang luar biasa, karena ini baru pertama kali lho,” tandas Cok Mirah.
Dipaparkan pula, pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar di SMA Negeri 5 Denpasar diaplikasikan melalui perayaan 49 tahun Smanela. Pihak sekolah memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengeksplorasi kemampuan siswa.
Cok Mirah kembali menegaskan, Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pada project dan Profil Pelajar Pancasila (P3). Sehingga dalam prakteknya kepercayaan diri siswa akan muncul saat melakukan kerja tim. Bagaimana mereka berkolaborasi, memimpin teman-temannya, dan juga mengundang setiap orangtua siswa dalam tiap pementasan anak-anak. Dan ternyata responsnya sangat positif.
Di masa mendatang potensi yang ada di sekolah akan dibangkitkan. Hal itu menurut Cok Mirah dilakukan untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Potensi yang ada di sekolah akan dibangkitkan untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka Belajar. Satu-satunya sekolah yang bisa membuat pupuk adalah sekolah kita. Itu yang menjadi kebanggaan kita semua,” pungkas Cok Mirah. (BB/501)
