Meutya Hafid: Menangkan “Pertempuran” Pemilu 2024, Kerahkan “Pasukan Udara”
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar Meutya Hafid ketika memberikan penggemblengan kepada 300 kader Partai Golkar secara daring di Wantilan DPD Golkar Bali, Jalan Surapati No. 9 Denpasar, Minggu (12/2/2023). (Foto: BB/db)
Denpasar | barometerbali – Medan “pertempuran” Pemilu 2024 nanti dipastikan bakal lebih seru dan berbeda dari Pemilu 2019. Pasalnya untuk kali ini selain mengerahkan kader Golkar sebagai “pasukan darat” juga mesti mengerahkan “pasukan udara” untuk memenangkan “perang udara” melalui penguasaan opini dan isu di media massa serta media sosial (medsos). Demikian ditegaskan Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar Meutya Hafid ketika memberikan pembekalan kepada 300 kader Partai Golkar secara daring di Wantilan DPD Golkar Bali, Jalan Surapati No. 9 Denpasar, Minggu (12/2/2023).
“Pemilu 2024 tidak cukup menguasai ruang wilayah alias basis massa saja. Gerilya ala prajurit infanteri di darat sangat penting. Namun serangan dan pertempuran udara (media massa dan medsos) juga harus dimenangkan,” tandas Meutya Hafid mantan reporter TV berita ini.
Dalam pemaparan materi yang bertajuk “Peran MPO Partai Golkar Memenangkan Pemilu 2024”, menjelaskan kalau melihat semangat dari arahan dan semangat yang disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry saat menyampaikan sambutan di awal acara, ia menilai perolehan kursi legislatif di Bali akan meningkat sesuai target yang telah dipaparkan.
“Target-target yang disampaikan Pak Ketua DPD adalah memang target-target kita semua. Kita ingin Golkar menang sehingga tentu juga tidak hanya kerja di lapangan saja tapi juga dengan penguasaan opini dan isu di media massa dan media sosial,” imbuh Meutya lagi.
Ketua Komisi I DPR RI membidangi telekomunikasi dan pertahanan ini mengingatkan sesuai dengan rencana pemerintah, internetifikasi atau akses internet kini sudah hampir mencapai 100 persen. Karena 190 juta pemilih di Indonesia menggunakan internet.
“Targetnya 100 persen, saat ini baru 77 persen. Artinya 190 juta orang saat ini sudah terkoneksi dengan internet. Jadi pembentukan dan penggalangan opini sangat penting untuk menarik masyarakat agar memilih Partai Golkar di Pemilu 2024. Kerja kerja-kita harus holistik,” imbau Meutya Hafid yang pernah ditawan selama 168 jam oleh kelompok bersenjata Mujahidin di Irak bersama rekannya atau tepatnya dari 18 Februari 2005 hingga 21 Februari 2005, saat bertugas sebagai reporter TV.
Ia kembali berpesan apabila Golkar ingin keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024, cara yang dipakai pada Pemilu 2019 harus diubah dengan menggarap pola-pola baru.
“Untuk di pertempuran udara ada cara-cara yang tidak biasa untuk menang. Komunikasi publik kader harus mumpuni. Kita mau menang, ya penggalangan opini di medsos dimaksimalkan. Kader dari pusat sampai kabupaten dan kota bahkan tingkat desa kompak dalam penggalangan opini di udara. Caranya, ya desain isu dan opini untuk memperkuat citra partai di media sosial,” pungkas Meutya Hafid.
Hadir dalam acara Rakorda sekaligus pembekalan internal unsur pengurus bidang MPO Golkar Bali ini, Ketua DPD Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, Anggota Fraksi Golkar DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, para Ketua DPD Golkar kabupaten/kota se-Bali dan anggota Fraksi Golkar seluruh Bali serta wakil ketua MPO Golkar kabupaten/kota se-Bali. (BB/501)