Saturday, 14-09-2024
Peristiwa

Ajak Berpikir Jernih, Gus Adhi Sebut Kasus SPI Unud Ujian Naik Kelas

Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) menanggapi kasus dugaan korupsi dana SPI Unud di kediamannya di kediamannya di Jro Kawan, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, pada Sabtu (25/3/2023). (Foto: BB/Db)

Badung | barometerbali – Menyikapi kasus dugaan korupsi dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) Universitas Udayana (Unud), anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra memberikan support moral kepada Universitas Udayana (Unud) dan juga khususnya kepada Rektor Universitas Udayana Prof I Nyoman Gde Antara yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Bali beberapa waktu lalu sebagai ujian kenaikan kelas.

“Karena nilai suatu kebenaran itu merupakan nilai kemenangan. Jadi mudah-mudahan, Prof Antara bisa segera terlepas dari proses kenaikan kelas ini dan mudah-mudahan Prof Antara bisa naik kelas, bisa mendulang prestasi yang lebih mantap lagi bagi Universitas Udayana,” ungkap politisi Golkar yang kerap disapa Gus Adhi di kediamannya di Jro Kawan, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, pada Sabtu (25/3/2023).

Sebagai alumni Universitas Udayana, AA Bagus Adhi Mahendra Putra yang juga sering disebut Amatra ini mendukung penuh Unud untuk bisa segera menyelesaikan kasus dugaan korupsi dana SPI ini di mana SPI tersebut merupakan dana dari mahasiswa baru Unud jalur mandiri tahun akademik 2018 – 2022. Seperti yang saya bilang, ini suatu proses kenaikan kelas saja bagi Udayana. Jadi saya yakin, insan-insan pendidikan di Udayana, insan-insan alumni, mahasiswa, saya yakin Kampus Universitas Udayana sebagai kampus anugerah yang harus kita jaga bersama-sama kebesaran dan nama baik kampus Udayana,” pesan Gus Adhi.

Dalam pusaran kasus yang mendera Unud kali ini Gus Adhi yang saat Pemilu 2014 lalu meraup perolehan suara 71.964 ini mengajak semua pihak dalam melihat ujian yang sedang dihadapi Rektor Prof Nyoman Gde Antara dengan tetap berpegang teguh kepada asas praduga tak bersalah (presumption of innocense).

“Kita jangan melebihi hakim, jangan melebihi aparat hukum lainnya. Kepada semua pihak mari kita jaga Universitas Udayana karena Udayana tidak hanya milik perorangan, ini merupakan kelembagaan pendidikan kebanggaan Provinsi Bali. Dan mari kita ikut jaga adik-adik mahasiswa. Saya berkeyakinan proses ini suatu hal yang harus kita selesaikan secepatnya dengan dasar-dasar pemikiran dan hati yang jernih,” papar Gus Adhi yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Unud dengan menempuh pendidikan program Doktor Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Unud.

Selanjutnya dalam proses hukum ini, Gus Adhi berharap segala bentuk proses pelayanan pendidikan di kampus Unud agar telah berjalan dengan baik sebagaimana mestinya seperti sebelum kasus SPI ini mencuat. Jangan sampai proses hukum ini sampai menghambat proses belajar mengajar dan mengganggu kondusivitas pembelajaran.

“Biarkan mengalir seperti biasanya sampai pada akhirnya sampai pada titik penyelesaian kasus ini secepatnya. Lembaga hukum dan lembaga pemeriksa yang ada harapan saya mudah-mudahan bisa duduk bareng, tidak melihat personal namun melihat kelembagaan dari Udayana ini sebagai kampus anugerah dan kebanggan Bali serta kampus pencetak kader bangsa,” harap Anggota DPR RI dua periode yang saat ini sedang mengawal pengesahan Rancangan Undang-Undang Provinsi Bali.

Saat ditanya mengenai pandangannya mengenai seperti apa sosok Rektor Universitas Udayana Prof I Nyoman Gde Antara yang saat ini sedang menghadapi ujian dalam kasus SPI ini, Gus Adhi mengaku mengenal Prof Antara secara pribadi dan dirinya pun berkeyakinan sang rektor bisa menghadapi persoalan ini dengan tabah dan tenang, dengan hati dan pikiran yang jernih dan bisa menyelesaikannya dengan baik.

“Pesan saya kepada Bapak Rektor, tetaplah yakin akan nilai suatu kebenaran. Sudah tentunya stakeholder di bawahnya juga harus mendukung beliau dengan memberikan data yang akurat. Mudah-mudahan dengan adanya data akurat di Udayana, bisa melepaskan Udayana ini dari hal-hal polemik yang ada,” tandas politisi Senayan kelahiran 14 Februari 1970 ini.

Saat ditanya adanya indikasi-indikasi lain yang bersifat personal atau konspirasi yang membuat kasus SPI ini mencuat, Gus Adhi berharap kasus ini harus diletakkan secara proporsional kepada murni kelembagaan dan juga mencermati seperti apa proses administrasi dari SPI ini.

“Untuk indikasi-indikasi yang bersifat personal, mari kita menarik diri sedikit. Mari melihat kampus Udayana ini sebagai kampus anugerah, kita lihat nama besar Udayana yang saat ini sangat kita banggakan,” tandas tokoh politik dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.

Untuk diketahui, Gus Adhi selaku anggota DPR RI di Komisi II membidangi Perindustrian, Perdagangan, Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan, Pengadaan Pangan, Logistik, Koperasi, Pariwisata, Ketenagakerjaan, Pekerjaan Umum, Tata Kota Pertamanan, Kebersihan, Perhubungan, Pertambangan dan Energi, Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup. (BB/501)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button