Ganggu Wisatawan, Sepeda Listrik Dilarang Beroperasi di Pedestrian Pantai Sanur Mulai 1 April
Tim gabungan yang di antaranya terdiri dari Bandesa Adat Intaran, Bandesa Desa Adat Sanur dan pacalang melakukan sosialisasi pengalihan penggunaan sepeda listrik ke kawasan Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Sabtu (25/3/2023). (Foto: Hms Pemkot Dps/AGs)
Denpasar | barometerbali – Mulai tanggal 1 April 2023 penggunaan sepeda listrik di kawasan pedestrian Pantai Sanur akan dilarang. Di mana, operasionalnya akan dialihkan menuju Jalan Danau Tamblingan yang merupakan satu kesatuan dengan kawasan pariwisata Sanur.
Hal tersebut diungkapkan Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani saat sosialisasi Perwali Nomor 51 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan Daya Tarik Wisata di Kawasan Pesisir Sanur di Kawasan Pantai Sanur, Sabtu (25/3/2023) bersama Desa Adat Intaran, Desa Adat Sanur, pacalang dan Satpol PP Denpasar serta Dinas Pariwisata.
“Penataan Pantai Sanur memang menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat, baik lokal maupun wisatawan mancanegara untuk berekreasi. Sehingga guna menjaga keamanan dan kenyamanan kawasan pariwisata ikonik Kota Denpasar ini telah diterbitkan Perwali Nomor 51 Tahun 2022. Hal inilah yang nantinya menjadi pedoman bagi masyarakat, pengunjung, pelaku UMKM dan seluruh stakeholder dalam berkegiatan di kawasan Pantai Sanur,” terang Dezire.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pariwisata bersama dengan desa adat melakukan sosialisasi dan memberikan imbauan kepada pengusaha penyewaan sepeda atau motor listrik dan pengguna sepeda listrik di sepanjang jalur pedestrian Pantai Sanur. Hal ini mengingat mulai tanggal 1 April 2023 jalur pengguna sepeda motor listrik dialihkan ke Jalan Danau Tamblingan dan sekitarnya.
“Jadi mulai 1 April mendatang, sepeda motor listrik tidak diperkenankan lagi beroperasi di lawasan pedestrian Pantai Sanur. Pedestrian akan dikhususkan untuk pejalan kaki dan sepeda nonmesin, untuk sepeda listrik akan dialihkan ke kawasan Jalan Danau Tamblingan dan sekitarnya yang juga merupakan kawasan pariwisata Sanur,” tandas Dezire.
Sementara itu, Bandesa Adat Intaran, AA Alit Kencana yang juga ikut dalam sosialisasi menekankan pentingnya pengaturan penggunaan sepeda motor listrik di kawasan pedestrian Pantai Sanur ini. Hal ini mengingat Sanur merupakan kawasan pariwisata yang mengedepankan keamanan, kenyamanan serta lingkungan yang ramah bagi wisatawan.
Dikatakan Alit Kencana, sejak adanya sepeda motor listrik di kawasan Pantai Sanur memang banyak wisatawan yang merasa terganggu, khususnya wisatawan yang menginap di kawasan Sanur. Tak hanya itu, pengguna sepeda listrik yang cenderung ngebut juga dikeluhkan pejalan kaki.
“Kita ini kan daerah wisata, tamu yang datang ingin santai, berjalan menikmati kawasan Sanur, ini justru diklakson oleh pengguna sepeda listrik, ada juga yang mengeluhkan kecepatannya, tak jarang beberapa ada yang jatuh akibat menggunakan sepeda listrik. Jangan sampai ini mengubah kesan Sanur, jadi mari kita sikapi dengan bijak bersama-sama,” pungkas Alit Kencana. (BB/501/AGs).