Beraban Festival Ajang Berkreasi dan Lestarikan Seni Budaya
Wawali Kota Denpasar Arya Wibawa (pakaian adat putih berkacamata) didampingi pemilik Krisna Oleh-Oleh, I Gusti Ngurah Anom (Ajik Krisna, kanan baju biru) membuka Beraban Festival Beraban Festival yang pertama mengusung tema “Cestakaraning Sangara” (Sigap dalam Menyikapi Wabah) di Banjar Beraban Denpasar, Minggu (26/3/2023). (Foto: Hms Pemkot Dps/Ayu)
Denpasar | barometerbali – Serangkaian memeringati Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Çaka 1945 & HUT Sekeha Teruna Dharma Putra ke-59 digelar Beraban Festival (Branfest) dengan mengusung tema “Cestekaraning Sangara”.
Beraban Festival ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ditandai pengguntingan pita bunga, Minggu (26/3) di Banjar Beraban Denpasar, yang pada kesempatan ini di dampingi pemilik Krisna Oleh-Oleh Bali, I Gusti Ngurah Anom (Ajik Krisna), Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Camat Denpasar Barat, IB. Made Purwanasara, serta tokoh masyarakat setempat.
Pemkot Denpasar mengucapkan apresiasi kepada Sekeha Teruna Dharma Putra Banjar Beraban, karena untuk kali pertama mengadakan Beraban Festival dalam pelestarian budaya dengan lomba ogoh-ogoh mininya, kreasi anak muda dengan lomba otomotif modifikasi, olahraga dengan lomba tenis meja dan sesuatu hal yang baru ini, yakni lomba gayor mini. “Saya yakin nantinya lomba gayor mini ini akan membuming ke depannya,” ungkap Wawali Arya Wibawa saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa awal adanya lomba ogoh-ogoh mini saat di Denpasar sebenarnya berawal dari Banjar Beraban. Hal ini terbukti dari Sekeha Teruna Dharma Putra Br. Beraban sudah tujuh kali piala Walikota Denpasar diserahkan di Banjar Beraban dan nantinya diberikan kepada pemenang lomba ogoh-ogoh mini.
“Saya harapkan seperti ogoh-ogoh mini ini, nantinya untuk lomba gayor mini akan bisa juga terus dikembangkan dan dilombakan, di mana ke depannya ini bisa menambah nilai ekonomis untuk masyarakat Denpasar di dalam meningkatkan penghasilan di bidang ini selain untuk pelestarian budaya”, tambahnya.
Sementara Ketua Panitia Beraban Festival, Yoga Diputra mengatakan,
Beraban Festival yang pertama ini mengusung tema “Cestakaraning Sangara” (Sigap dalam Menyikapi Wabah). Karena sebelumnya pada pandemi Covid-19 tidak bisa mengadakan kegiatan apa pun, dan setelah mereda seperti saat ini baru bisa melaksanakan kegiatan pelestarian budaya seperti ini kembali, agar para generasi muda tidak lupa akan budaya tradisi Bali.
“Selain itu dalam event Branfest ini terdapat 4 jenis lomba, salah satunya lomba ogoh-ogoh mini yang akan memperebutkan piala bergilir dari Walikota Denpasar. Selain ada juga lomba tenis meja yang sudah dilaksanakan pada tanggal 11-12 Maret lalu dan lomba gayor mini dan otomotif modification dengan jumlah total peserta lomba sebanyak 294 orang dari 4 jenis keseluruhan lomba,” tutup Yoga. (BB/501/Ayu).