Hilang 3 Hari di Pantai Nyanyi, Jenazah Suja Ditemukan di Perairan Batu Bolong
Relawan Balawista Batu Bolong (kiri) menarik jenazah Ketut Suja usia 65 tahun (inzet) dengan perahu karet dari tengah laut dievakuasi menuju Pantai Batu Bolong, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Tabanan, Minggu (26/3/2023) pagi (Kolase: BB/Potensi SAR)
Tabanan | barometerbali – Sesosok jenazah laki-laki ditemukan mengapung dengan kondisi membengkak di tengah laut perbatasan perairan Pantai Batu Bolong dengan Pantai Batu Mejan. Jenazah akhirnya berhasil ditarik dan dievakuasi Tim Balawista ke pinggir pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Badung, Minggu (26/3/2023).
Setelah dicek ciri-cirinya oleh pihak keluarga, korban diketahui sebagai seorang petani atas nama Ketut Suja (65) asal Banjar Beraban, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya, Kamis (23/3/2023) sekitar pukul 19.00 Wita, namun Polsek Kediri menerima informasi melalui Bhabinsa Desa Beraban Jumat (24/3/2023) pukul 24.30 Wita.
Dalam proses pencarian korban hilang tersebut dipimpin oleh Kapolsek Kediri Polres Tabanan Kompol I Kadek Ardika pada Minggu (26/3/2023) dimulai pukul 08.00 Wita hingga 13.15 Wita.
“Pukul 10.00 Wita diperoleh informasi dari masyarakat atas nama Made Sukadana bahwa telah ditemukan mayat di seputaran Pantai Batu Mejan, Desa Canggu yang dimungkinkan bahwa mayat tersebut merupakan orang hilang di Pantai Nyanyi selanjutnya dilakukan evakuasi oleh petugas ke pantai,” terang Ardika.
Lebih lanjut dituturkan pukul 13.00 Wita jenazah tersebut telah dapat dievakuasi oleh petugas di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Jenazah merupakan orang hilang di seputaran Pantai Nyanyi dan keluarga korban juga mengakuinya berdasarkan dari ciri-ciri jenazah
“Pukul 13.15 Wita mayat tersebut dibawa langsung menggunakan ambulance menuju rumah duka, di Banjar Beraban, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan,” pungkas Kapolsek Ardika.
Dikonfirmasi atas penemuan jenazah ini, Anggota Potensi SAR Bhuana Bali Rescue yang akrab disapa Bang Phillip yang selama ini siang malam terlibat dalam proses pencarian korban, membenarkan kejadian ini.
“Ya benar, jenazah ditemukan di perairan perbatasan Tabanan dengan Badung yakni Pantai Batu Bolong dengan Pantai Batu Mejan. Sudah dievakuasi dengan ambulans kami Bhuana Bali Rescue di kamar jenazah RSUD Tabanan,” tandas Phillip kepada barometerbali.com melalui sambungan telepon WhatsApp.
Adapun saksi-saksi terkait kejadian ini antara lain Ni Wayan Metri selaku istri korban beralamat di Banjar Beraban, Desa Beraban, Kediri, Tabanan selanjutnya Ni Wayan Suani selaku anak korban, alamat sama, dan I Nyoman Okaputra dengan alamat yang sama.
Menurut keterangan Kepala Wilayah (Kawil) Banjar Beraban I Wayan Hariono dikutip dari laporan polisi sebelumnya menerangkan yang bersangkutan rencana hendak menjemput istrinya Ni Wayan Metri sedang memetik padi (dalam bahasa Bali, munuh-red) di area persawahan Banjar Nyanyi. Karena melihat istrinya masih memetik padi, diduga korban menuju arah areal Pura Boma karena di sana oleh saksi dilihat ada sepeda motor korban berada pinggir pantai dekat tangga turunan menuju pantai di bawah pohon waru.
“Karena sudah sore sampai menjelang malam belum juga datang menjemput istrinya, istrinya merasa gelisah dan bingung. Selanjutnya ada orang yang lewat, istrinya ikut bonceng untuk diantar pulang ke rumahnya,” terang Hariono.
Selanjutnya sampai di rumah, istrinya bercerita kepada anak-anaknya bahwa ayahnya tidak menjemputnya. Kemudian anaknya berusaha mencari keberadaan orangtuanya.
“Ditemukanlah sepeda motor korban berada pinggir pantai dekat tangga turunan menuju pantai di bawah pohon waru. Anaknya sudah berupaya mencari korban namun tidak ditemukan. Akhirnya mendapat informasi dari masyarakat yang sedang memasang jaring bahwa sekitar pukul 18.00 Wita korban dilihat masih ada jalan-jalan di pantai di sebelah barat dari tangga turunan menuju Pantai Nyanyi (sekitar 200-300 meter). Karena menurut keterangan, bahwa orang yang hilang memang sering ke pantai karena mempunyai jukung (menantunya sering melaut menangkap ikan) jalan bolak-balik ke timur lagi ke barat. Namun yang memasang jaring tidak terlalu memperhatikan dan setelah tidak melihatnya,” tutur Hariono.
Kemudian setelah lama berusaha mencari ayahnya sekitar pantai, dan tidak ada ditemukan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada Kawil Banjar Beraban, dan dari Kawil selanjutnya koordinasi dengan Kelihan Adat Banjar Beraban berupaya melakukan pencarian ke lokasi pantai dan sekitarnya dengan melibatkan banjar adat.
“Dan sekitar pukul 02.30 Wita pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan hari ini. Menurut istrinya bahwa korban atau orang yang hilang memakai baju warna hijau lengan panjang, celana panjang warna hitam, tinggi sekitar 172 cm. Dari pihak keluarga sudah berusaha melakukan upaya secara keagamaan (niskala) dengan melakukan persembahyangan (ngaturang pengeleb) di pesisir pantai,” jelas Hariono.
Atas saran pihak kepolisian, jenazah awalnya dievakuasi ke RS Singasana, Desa Nyitdah, Tabanan namun karena di sana tidak ada kamar penitipan jenazah akhirnya dibawa menuju RSUD Tabanan menggunakan ambulans Bhuana Bali Rescue.
Barang bukti yang berhasil diamankan polisi yakni sepeda motor Honda Grand warna hitam DK 3304 GN.
Selama operasi SAR berlangsung turut melibatkan personel Basarnas Bali, Potensi SAR Bhuana Bali Rescue (BBR) Tabanan, SAR, BPBD Tabanan, Satpolair Tabanan, Polsek Kediri, TNI, PMI Badung RAPI, ORARI, Bandesa Adat Beraban, Perbekel Desa Beraban dan masyarakat Beraban. (BB/501)