Menteri Lingkungan Republik Kongo Puji Teknologi Pengolahan Residu di TOSS Center Klungkung
Direktur CTBL Putu Ivan Yunatana (kiri menggunakan destar) menjelaskan proses kerja mesin pengolah sampah residu kepada Menteri Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo, Arlette Soudan Nonault (kanan) di TOSS Center Klungkung, Minggu (26/3/2023). (Foto: J2PS/Kst)
Klungkung | barometerbali – Mesin pengolah sampah residu rekayasa teknologi anak bangsa yang dioperatori PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung dilirik dunia.
Menteri Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo, Arlette Soudan Nonault datang ke Klungkung menyaksikan operasional mesin yang mengolah sampah organik dan anorganik yang ada di (TOSS) Center Gema Santi di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali Minggu (26/3/2023).
Setelah tiba di TOSS Center Arlette Soudan Nonault langsung diajak menuju ke mesin pengolah sampah residu. Ia ditemani Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta dan rombongan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Pusat. Setelah melihat mekanisme pengolahan sampah pada mesin residu, Menteri Arlete mendapat penjelasan seputar operasional mesin dari Direktur PT. Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) Putu Ivan Yunatana.
Arlette Soudan Nonault terlihat begitu tertarik dengan mesin yang masih dalam masa uji coba tersebut, sehingga dirinya berkali-kali melihat secara detail bagian-bagian dari mesin yang merupakan inovasi anak bangsa ini.
Dalam keterangannya, Arlette Soudan mengaku sangat tertarik dengan inovasi pengolahan sampah di TOSS Center Klungkung.
“Saya sangat tertarik dengan operasional mesin yang ada di TOSS Center. Ini teknologi inovasi pengelolaan sampah yang sangat baik di Indonesia. Bagaimana memproduksi sampah anorganik menjadi program pertanian dan lain-lain,” ungkap Menteri Arlete yang sebelumnya sebagai jurnalis.
Oleh karena itu Menteri Arlete berterima kasih kepada KLHK RI yang telah mengajak dirinya dan rombongan berkunjung ke tempat pengolahan sampah yang menerima penghargaan Adipura dan masuk dalam TOP 5 Inovasi Pelayanan Publik Sangat Terpuji 2022 ini.
Pihaknya juga tertarik dengan hasil pengolahan sampah yang langsung dimanfaatkan sebagai kompos dan pelet.
“Ini betul-betul pengolahan sampah yang sangat efektif. Dari kunjungan ini akan kami terapkan di Negeri kami,” ucapnya.
Sementara Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta mengatakan kedatangan Menteri Arlette ke Klungkung karena daerah yang dijuluki Bumi Serombotan itu menerima penghargaan Adipura dari KLHK di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2023 di Jakarta dan masuk Top 5 Terpuji Nasional Inovasi Pelayanan Publik.
Menurut Bupati Suwirta penghargaan itu untuk kategori Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recyle (TPS3R) terbaik.
“Klungkung masuk Top 5 Terpuji Nasional Inovasi Pelayanan Publik dan penghargaan Adipura,” kata Bupati Suwirta sembari menjelaskan penghargaan Adipura diraih berkat keberhasilan dan komitmen Pemkab Klungkung dalam mengolah sampah organik dan anorganik di TOSS Center Karangdadi Kusamba.
Dalam sambutannya, Bupati Suwirta mengatakan TOSS Gema Santi merupakan inovasi yang diciptakan tahun 2017.
TOSS Gema Santi dibangun di lahan Provinsi Bali seluas 1,9 hektare. Salah satu inovasi yang diaplikasikan dalam pengolahan sampah yang terbaru adalah dengan adanya mesin pengolah sampah residu refuse derived fuel (RDF).
Mesin ini kata Suwirta mampu mengurangi residu sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebelum adanya mesin tersebut, sampah residu yang dibuang ke TPA sekitar 5-8 truk, namun setelah adanya mesin RDF ini menjadi jauh berkurang.
“Saat ini TOSS masuk TOP 5 kategori Outstanding Achievement of Public Service Innovation pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2022,” sebut Bupati Suwirta.
Kepada Menteri Arlete dan rombongan, Bupati Suwirta menjelaskan proses pengolahan sampah dari hulu hingga hilir. Menurut Bupati, TOSS ini sudah diyakini secara sistem dengan tetap mempertahankan dan mengembangkan metode pengolahan sampah seperti ini.
“Pemilahan dari rumah tangga adalah kunci utama keberhasilan pengolahan sampah,” tandasnya.
Sementara Direktur Pengurangan Sampah KLHK RI Sinta Saptarina Soemarno, mengatakan, memilih TOSS Center ini untuk dikunjungi dari Kementerian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo tersebut karena TOSS konsisten dalam pengelolaan sampah.
“Bagus sekali karena ada partnership (kerja sama) dengan asosiasi, koperasi, produsen, tetapi juga pembelajaran yang baik sekali kepada masyarakat. Kami melihat inisiatif yang baik dibandingkan di tempat-tampat yang lain, semoga terus berinovasi,” puji Sinta Saptarina.
Dalam kunjungannya, Arlette Soudan Nonault didampingi rombongan dari KLHK RI, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Sekretaris Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, serta Direktur Pengurangan Sampah. (BB/501)