Gempabumi M4,6 Guncang Bali
Gempabumi tektonik berkekuatan M4,6 mengguncang wilayah selatan Bali dirasakan juga di beberapa kabupaten/kota di Bali, namun tidak berpotensi tsunami, Selasa, (4/4/2023) pukul 02.26.48 Wita. (Grafis: BMKG)
Denpasar | barometerbali – Gempabumi tektonik berkekuatan M4,6 mengguncang wilayah selatan Bali Selasa, (4/4/2023) pukul 02.26.48 Wita.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho dalam keterangan tertulisnya menyatakan hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,6.
“Episenter terletak pada koordinat 8,87° LS; 115,69° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 km Tenggara Klungkung, Bali pada kedalaman 74 km,” sebut Cahyo.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia pada zona intraslab.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya.
Cahyo menambahkan dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Karangasem, Kuta, Denpasar III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Namun masyarakat juga menyebutkan gempa dirasakan di wilayah Tabanan, Bangli, dan Klungkung.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga hari Selasa, (4/4/2023) pukul 02.39 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat Cahyo mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tandas Cahyo.
Ia juga menyampaikan agar memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (BB/501)