PPNI Bali Nilai Gubernur Koster Komit Dukung Perawat
Gubernur Bali Wayan Koster mendapat dukungan meneruskan kepemimpinan dari para perawat saat menghadiri HUT ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (9/4/2023). (Foto: Hms Pemprov Bali/Spt)
Denpasar | barometerbali – DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Bali mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster yang terus menunjukkan
sikap komitmennya di dalam mendukung profesi perawat di Bali. Gubernur Koster disebutkan tidak saja memperjuangkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan sejak duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, namun DPW PPNI Bali menilai Wayan Koster hingga menjadi Gubernur Bali masih membuktikan kepemimpinannya untuk men-support perawat di Bali.
Apresiasi tersebut disampaikan Gubernur Koster menghadiri HUT ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (9/4/2023).
Kehadiran Gubernur Bali, turut juga didampingi oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Ketua PMI Bali serta Direktur-direktur rumah sakit di Bali.
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan kehadirannya di HUT ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia karena sejak dulu, saat dirinya menjadi anggota DPR RI sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia, hingga didoakan dan didukung untuk menjadi Gubernur Bali.
“Doa dan dukungannya terkabulkan. Astungkara saya menjadi Gubernur Bali, dan sekarang sudah memasuki tahun ke-5 untuk periode pertama masa jabatan kepemimpinan saya sebagai Gubernur Bali bersama dengan Bapak Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati,” cetus Wayan Koster.
Ia juga menyampaikan kepada para perawat sejak dirinya dilantik sebagai Gubenur Bali langsung “tancap gas” merancang program kebijakan sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Di antara visi ini, salah satu program yang menjadi prioritas adalah kesehatan karena kesehatan itu menurutnya merupakan kebutuhan dasar kehidupan manusia dan program yang dijalankan di bidang kesehatan mencakup dari hulu sampai ke hilir. Pertama, katanya meningkatkan sarana prasarana dan infrastruktur kesehatan.
“Targetnya sampai ke tingkat kecamatan (Puskesmas-red) dan ini menjadi PR untuk periode berikutnya. Tetapi untuk rumah sakit di provinsi dan kabupaten atau kota sudah sangat baik,” jelas Wayan Koster.
Kedua tambahnya, meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan baik dokter maupun juga perawat. Gubernur Koster memaparkan perawat mempunyai peranan yang sangat penting di dalam menjalankan fungsi layanan kesehatan.
“Jadi perawat dengan petugas kesehatan yang lain memiliki tugas yang sangat mulia, dedicated untuk kemanusiaan. Itulah sebabnya kita semua harus memiliki pandangan, persepsi, sikap dan keberpihakan yang kuat kepada para tenaga kesehatan khususnya perawat,” pesannya.
Pengabdian perawat terhadap kemanusiaan telah dibuktikan kerja kerasnya yang sangat baik dan luar biasa, khususnya dalam rangka menangani Pandemi Covid-19. Semua pihak bekerja keras semua dengan bahu-membahu dalam menangani Pandemi Covid-19 di Provinsi Bali.
“Sehingga pandemi Covid-19 di Bali dapat ditangani dengan baik berkat peran kita semua, khususnya melibatkan peran dari dokter dan perawat yang saat itu sangat berisiko. Tapi di tengah-tengah keadaan tersebut, perawat kita mampu menjalankan layanannya dengan sangat baik,” terangnya.
Melalui kesempatan itu, Gubernur Bali mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali mengucapkan terima kasih yang tulus atas kerja keras perawat di Provinsi Bali dalam menangani Pandemi Covid-19. Perlu diketahui, Bali termasuk daerah terbaik dalam penanganan Pandemi Covid-19. Gubernur Koster mendapat award dari Pemerintah Pusat, di mana Bali menjadi contoh pelaksanaan PPKM di Indonesia karena menerapkan vaksinasi berbasis banjar dan komunitas. Begitu juga di dalam pelaksanaan vaksinasi. Vaksinasi pertama mencapai 108%, vaksinasi kedua 98%, vaksinasi ke-tiga (booster) lebih dari 80%.
“Atas hal itu, Bali menjadi Provinsi tertinggi, tercepat pencapaian vaksinasinya dan Bali paling pertama yang berani menerapkan kebijakan wisatawan tanpa karantina, karena saya yakin semua sudah terkelola dengan baik,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini yang disambut tepuk tangan.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali mengajak para Perawat agar terus bekerja menangani layanan kesehatan di Provinsi Bali, agar betul-betul terkelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Itulah sebabnya tugas kemanusiaan yang dilakukan oleh para perawat.
“Saya dukung penuh. Saya yang butuh, bukan para perawat yang butuh. Saya sebagai Gubernur Bali yang butuh keberadaan para perawat ini. Untuk itu, saya mendukung organisasi PPNI ini agar bisa berjalan dengan baik dan terus mengkonsolidasikan kekuatan untuk kepentingan layanan kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan mengatasi masalah-masalah kemanusiaan di Provinsi Bali,” tutupnya.
Ketua DPW PPNI Bali, IGN Ketut Sukadarma menyampaikan Persatuan Perawat Nasional Indonesia Bali, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster yang selama ini selalu mendukung profesi perawat utamanya teman-teman perawat di Bali, sejak jauh hari sebelum duduk menjadi Gubernur Bali.
“Saat masih menjadi DPR RI beberapa teman diterima oleh Bapak Wayan Koster. Bahkan kita beraudiensi untuk memperjuangkan Undang-Undang Keperawatan,” ucapnya.
Hingga saat ini saat Wayan Koster menjadi Gubernur Bali tetap hadir memberikan support untuk perawat di Bali.
“DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia Bali yang memiliki anggota sebanyak 17.600 orang se-Bali, mendoakan Gubernur Bali Wayan Koster selalu diberikan kesehatan, kekuatan sehingga bisa lanjut memimpin masyarakat menjadi Gubernur Bali, termasuk bersinergi dengan kita perawat di Provinsi Bali,” pungkas Sukadarma. (BB/501)