Tuesday, 18-02-2025
Pendidikan

Kaji Peran Akupresur, Made Tangkas Raih Gelar Doktor FK Unud

Foto: Kaji Peran Teknik Akupresur untuk mengatasi Hiperemesis Gravidarum, Made Tangkas Raih gelar Doktor. (BB/FK/UNUD)

Denpasar | barometerbali – Kandidat promovendus dr. Made Tangkas, Sp.OG, MPH., berhasil meraih gelar Doktor dalam ujian Promosi Doktor dengan dengan judul disertasi “Aplikasi Akupresur di Titik PC 6 Menurunkan Kadar Serum Interleukin 1, Interleukin 6, Dopamin dan Human Chorionic Gonadotrophin serta Memperbaiki Luaran Klinis dan Keton Urin Pasien Hiperemesis Gravidarum”, di ruang sidang pascasarjana lt. III, Gedung Pascasarjana Denpasar, Senin (15/5/2023).

Dalam paparannya, Made Tangkas menjelaskan, Hoperemesis Gravidarum (HEG) merupakan komplikasi kehamilan muda yang ditandai dengan keluhan mual muntah berlebihan sehingga menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit dan metabolisme.

Etiopatogensis HEG sampai saat ini belum jelas, banyak faktor yang diduga berperan seperi faktor hormonal, inflamasi, neurotransmiter dan lainnya. Oleh sebab itu pengobatan HEG masih secara emperis dan suboptimal terutama ditujukan untuk mengembalikan cairan dan elektrolit dan mengurangi keluhan mual dan muntah.

“Pendekatan farmakologi dengan menggunakan obat antiemetik dilakukan namun efek samping obat tersebut menyebabkan kekurangnyamanan pasien dalam penggunaannya,” ungkap Made Tangkas.

Di samping itu efek teratogenik yang masih diduga terjadi dan biaya yang cukup mahal menyebabkan pengembangan kearah pendekatan nonfarmakologi dengan menggunakan sediaan herbal dan teknik akupresur,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, teknik akupresur merupakan teknik kedokteran tradisional China yang diketahui memiliki manfaat positif terhadap perbaikan kesehatan manusia demikian juga efek terhadap keluhan mual muntah terutama akupresur dititik PC6.

“Banyak penelitian telah dilakukan terhadap efektivitas dan efikasi akupresur terhadap perbaikan keluhan mual muntah, namun belum ada yang meneliti tentang bagaimana mekanismenya dalam memperbaiki keluhan mual muntah,” paparnya.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah tindakan akupresur di titik PC 6 berpengaruh pada proses inflamasi dan hormonal serta bagaimana mekanismenya sehingga dapat memperbaiki luaran klinis mual muntah dan keton urin pada pasien dengan hiperemesis gravidarum dengan memeriksakan kadar Interleukin-1β, Interleukin-6, Dopamin dan hCG serta keton urin dan wawancara menggunakan kuisioner PUQE.

Menurutnya, penelitian ini melibatkan 30 subyek ibu hamil dengan HEG yang dibagi dalam 2 kelompok, 3 diantaranya tidak ikut dianalisis karena dropout. Pada kelompok perlakuan dilakukan akupresur di titik PC6 sedangkan pada kelompok kontrol di titik sham selama 48 jam menggunakan gelang akupresur.

“Dilakukan pengambilan sampel serum dan wawancara pada 24 jam pertama dan 24 jam kedua. Kadar IL-1β, IL-6, Dopamin, hCG serum diperiksa dengan teknik ELISA, keton urine dengan drum stick. Perbedaan nilai pre tes, nilai 24 jam dan 48 jam di uji dengan menggunakan uji statistik komparatif Wilcoxon untuk data yang tidak homogen dan uji Paired t test untuk data yang homogen. Sedangkan dilakukan uji Path Analysis untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel,” rinci Made Tangkas.

Penurunan kadar IL-1β dan IL-6 lebih besar secara bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Demikian juga penurunan kadar hCG dan keton urine lebih besar secara bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

“Pada kadar dopamin, terjadi peningkatan pada kedua kelompok namun peningkatan yang terjadi pada kelompok perlakuan lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol,” tandasnya

Perbaikan klinis dengan mengunakan penurunan nilai skor PUQE lebih besar secara bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

“Uji Path membuktikan bahwa akupresur di titik PC 6 memperbaiki luaran klinis mual muntah dalam 24 jam pertama melalui pengaruhnya terhadap dopamin, sedangkan dalam 48 jam melalui pengaruhnya terhadap IL-6, yang lebih besar dibandingkan variabel lainnya,” pungkas Made Tangkas.

Ujian dipimpin oleh Dekan FK Unud, Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes., dengan tim penguji :

1. Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes (Promotor).

2. Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, Sp.An-KIC (Kopromotor I)

3. Dr. dr. I Nyoman Gede Budiana, Sp.OG, Subsp.Onk (Kopromotor II).

4. Prof. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si.

5. Prof. Dr. dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An., KAR.

6. Prof. dr. I Made Ady Wirawan, S.Ked, MPH., Ph.D.

7. Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes

8. Dr. dr. Dyah Kanya Wati, Sp.A (K).

Sedangkan undangan akademik adalah :

1. Dr. dr. I Nyoman Hariyasa Sanjaya, Sp.OG(K), MARS.

2. Dr. dr. I Wayan Artana Putra, Sp.OG, Subsp, K.Fm.

3. Dr. dr. I Gusti Ayu Widianti, M.Biomed4. Dr. dr. Ketut Suarjana, MPH5. Dr. dr. I Putu Eka Widyadharma, M.Sc., Sp.S(K).

Pada ujian kali ini Dr. dr. Made Tangkas, Sp.OG, MPH., dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke- 378 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Cumlaude. (BB/212)

Sumber: https://www.unud.ac.id/in/berita-fakultas2948-Kaji-Peran-Teknik-Akupresur-Untuk-Mengatasi-Hiperemesis-Gravidarum-Made-Tangkas-Raih-Gelar-Doktor.html

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button