Sesar Aktif Darat Penyebab Gempa M4,4 di Buleleng

Grafis: Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi tektonik ini berkekuatan M=4,4. Episenter terletak pada koordinat 8,15° LS; 115,27° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km Tenggara Buleleng, Bali pada kedalaman 10 km. (BB/BMKG)
Denpasar | barometerbali – Guncangan gempabumi yang mengagetkan warga Buleleng dan dirasakan sebagian penduduk Bali berkekuatan Magnitudo 4,4 terjadi pada Rabu, (24/5/2023) pukul 01.41.50 Wita.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi tektonik ini berkekuatan M=4,4. Episenter terletak pada koordinat 8,15° LS; 115,27° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km Tenggara Buleleng, Bali pada kedalaman 10 km.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho dalam keterangannya menjelaskan jenis dan mekanisme gempabumi tersebut.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat,” ungkap Cahyo.
Lebih lanjut Cahyo merinci dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Buleleng IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Karangasem III – IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Bangli III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Denpasar II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga hari Rabu, (24/5/2023) saat ini , hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkas Kepala BBMKG Cahyo.
Editor: Ngurah Dibia