Saturday, 15-02-2025
Kesehatan

Penyebab Pneumonia pada Anak dan Cara Mengobatinya

Ilustrasi kondisi paru-paru normal dan yang mengalami pneumonia atau dikenal dengan istilah paru-paru basah. (Grafis: alodokter)

Pneumonia atau dikenal dengan istilah paru-paru basah, adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh kuman, bisa bakteri, virus, atau jamur, dan parasit pada salah satu atau kedua belah jaringan paru-paru. Kantong udara atau alveoli pada paru-paru yang seharusnya berisi udara menjadi berisi cairan atau nanah yang menyebabkan kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen yang  masuk ke tubuh

Dikutip dari artikel kesehatan di laman resmi siloamhospitals.com pneumonia pada anak merupakan kondisi yang perlu diwaspadai oleh orang tua karena dapat menyebabkan gangguan serius bahkan kematian apabila tidak segera ditangani. Gejala pneumonia pada anak sering kali dikatakan mirip dengan batuk pilek biasa. Sehingga tak jarang gejala pneumonia pada anak kerap disepelekan.  Mari ketahui apa penyebab, gejala, dan cara mengobati pneumonia pada anak dalam artikel berikut. 

Apa itu Pneumonia pada Anak?

Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan pada sistem pernapasan. Pneumonia pada anak terjadi ketika paru-paru anak mengalami peradangan atau infeksi. Kondisi ini biasanya diawali dengan infeksi pada saluran pernapasan atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Infeksi tersebut kemudian menuju paru-paru dan menyebabkan penumpukan cairan, sehingga mengakibatkan aliran udara di dalam paru-paru tersumbat. Pada kondisi ini, napas anak akan menjadi semakin berat hingga mengalami kesulitan dalam bernapas.

Lantas, apakah pneumonia pada anak bisa sembuh? Sebagian besar kasus pneumonia pada anak dapat sembuh dalam waktu satu sampai dua minggu dengan penanganan yang tepat. Namun, kondisi anak bisa saja memburuk jika pneumonia disertai dengan penyakit lain.

Penyebab Pneumonia pada Anak

Mengutip dari IDAI, pneumonia yang menyerang anak dapat disebabkan oleh berbagai macam virus, bakteri, atau jamur. Bakteri yang paling banyak ditemukan pada kasus pneumonia adalah pneumokokus (Streptococcus pneumonia), stafilokokus (Staphylococcus aureus), dan HiB (Haemophilus influenzae type b).

Sementara itu, beberapa virus yang dapat menyebabkan pneumonia pada si kecil adalah rhinovirus, virus influenza, dan respiratory syncytial virus (RSV). Selain itu, virus campak (morbili) juga dapat menyebabkan komplikasi berupa pneumonia pada kondisi tertentu.

Faktor Risiko Pneumonia pada Anak

Salah satu alasan mengapa anak lebih rentan terkena pneumonia adalah karena sistem imun tubuhnya yang masih lemah dan belum terbentuk sempurna. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia adalah: 

Mengalami kelahiran prematur.

Kurang gizi (malnutrisi).

Menderita infeksi tertentu, seperti campak atau HIV.

Belum memperoleh vaksin pneumonia.

Tidak mendapatkan ASI eksklusif ketika bayi.

Terdapat kelainan bawaan pada organ paru-paru dan pernapasan.

Faktor lingkungan, seperti paparan asap rokok, debu, polusi udara, atau tinggal di daerah pemukiman padat penduduk.

Gejala Pneumonia pada Anak

Gejala pneumonia sering kali diawali dengan infeksi saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorokan) yang biasanya muncul 2–3 hari setelah tubuh terinfeksi. Namun, berbeda dengan pneumonia pada umumnya, beberapa gejala pneumonia yang menyerang anak dapat disertai peningkatan laju pernapasan (takipnea) dan tarikan dinding dada saat bernapas.

Gejala yang ditunjukkan oleh setiap anak penderita pneumonia juga bisa berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Apabila penyebabnya bakteri, maka beberapa gejala yang biasanya muncul yaitu:

Demam.

Tampak sesak napas.

Muntah atau diare.

Batuk kering atau berdahak disertai lendir.

Kelelahan.

Kehilangan nafsu makan.

Pada kondisi lebih parah, terjadi perubahan warna bibir dan kuku membiru (sianosis).

Gejala pneumonia yang disebabkan oleh virus sebenarnya hampir mirip dengan pneumonia akibat bakteri. Namun, kemunculannya terjadi secara perlahan. Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin dialami oleh anak adalah:

Demam dan keringat dingin.

Mengi dan kesulitan bernapas.

Batuk yang semakin memburuk.

Cara Mengobati Pneumonia pada Anak

Cara mengatasi pneumonia pada anak akan disesuaikan dengan penyebabnya. Perawatan untuk pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan virus tentu akan berbeda. Berikut masing-masing penjelasannya. 

Pengobatan Pneumonia pada Anak akibat Bakteri 

Dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik untuk mengobati pneumonia yang terjadi akibat infeksi bakteri. Pada kondisi ringan, umumnya kondisi anak akan membaik setelah 48 jam mengonsumsi antibiotik.

Penting untuk diingat bahwa obat antibiotik harus dihabiskan meskipun kondisi anak sudah membaik. Anak mungkin akan mengalami batuk selama tiga minggu setelah perawatan selesai, namun kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena akan berangsur sembuh dengan sendirinya. 

Pengobatan Pneumonia pada Anak akibat Virus

Pada kasus ini, dokter akan memberi obat-obatan untuk meredakan gejala yang dialami oleh si kecil. Perlu diketahui, pneumonia akibat virus biasanya tidak menimbulkan gejala berat seperti pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Meski begitu, masa pemulihan pneumonia akibat virus biasanya membutuhkan waktu lebih lama yaitu sekitar empat minggu.

Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Pneumonia merupakan penyakit menular yang dapat menyebar melalui droplet (percikan air liur). Untuk mencegah penularannya, usahakan agar anak tidak melakukan kontak langsung dengan penderita pneumonia.

Selain itu, pneumonia pada anak juga dapat dicegah melalui beberapa upaya seperti:

Mencukupi kebutuhan gizi anak. Berikan ASI kepada anak/bayi setidaknya selama 6 bulan pertama, dan juga cukupi kebutuhan nutrisinya selama MPASI dengan memberikan asupan buah, sayur, dan makanan bergizi lainnya.

Melengkapi imunisasi anak. Pastikan anak sudah mendapatkan vaksin pneumonia.

Menerapkan perilaku hidup sehat sejak dini. Biasakan anak untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum/sesudah makan, pastikan juga kebersihan rumah dan makanan yang dikonsumsi anak terjaga dengan baik.

Pneumonia pada anak perlu ditangani dengan segera untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Apabila anak mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk berkonsultasi dan mendapat penanganan secara tepat dari dokter.

Editor: Ngurah Dibia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button