Sopir Grab Pecatu Komit Jaga Citra Pariwisata dan Kamtibmas

Kolase: Dialog bersama Koordinator Grab di area red zone dengan sopir online Grab Pecatu dihadiri Kanit IV Subdit II Ditintelkam Polda Bali AKP I Wayan Sugita di Warung BB Corner, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kabupaten Badung, Kamis, (29/6/23). (BB/Ditintelkam Polda Bali)
Pecatu l barometerbali – Koordinator Grab di area red zone menggelar dialog bersama sopir online Grab Pecatu. Acara yang dihadiri oleh Kanit IV Subdit II Ditintelkam Polda Bali AKP I Wayan Sugita, serta Perwakilan Adat Pecatu dan Koordinator Grab Red Zone I Gde Awan Arnawa serta Ketua Grab Pecatu (GP) Mangku Suprapta, beserta Pengurus Grab Pecatu dan ketua di masing-masing pangkalan, berlangsung di Warung BB Corner, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kabupaten Badung, Kamis, (29/6/23).
Ketua Grab Pecatu (GP), Mangku Suprapta memberikan apresiasi kepada Polda Bali dan Grabi yang telah menyelenggarakan giat tatap muka dan dialog bersama kelompok sopir online Grab Pecatu yang baru terbentuk 4 bulan.
“Dibentuknya Grab Pecatu untuk memeratakan ekonomi masyarakat di bidang jasa transportasi, dengan mengikuti perkembangan teknologi,” ungkapnya.
Jumlah pangkalan yang tergabung dalam Grab Pecatu, yakni 17 pangkalan dengan jumlah driver mencapai kurang lebih 285 orang.
“Edukasi kepada para sopir selama ini selalu menjadi konsen seperti safety riding, tertib berpenampilan, etika layanan dan sebagainya,” harapnya.
Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa yang selama ini dominan konsumennya adalah wisatawan. Pihaknya mengharapkan agar permasalahan seperti konflik dan hal lainnya dapat diminimalisir demi citra pariwisata Bali.
“Begitu juga dibuatkan spanduk himbauan larangan parkir pada badan jalan maupun trotoar yang selama ini sangat menganggu kenyamanan dan kelancaran arus lalin. Sementara untuk Grab diminta agar mempertimbangkan sisi nilai tambah Pariwisata, sehingga imagenya pariwisata tidak dijual murah,” tandasnya.
I Gde Awan Arnawa selaku koordinator Grab pada red zone menyampaikan, intinya mengapresiasi terbentuknya Grab Pecatu yang sudah mengalami grafik peningkatan layanan online dari 30 persen menjadi 80 persen pascaterbentuknya komunitas tersebut.
“Adapun komitmen antara Grab dan Desa Adat bersama kelompok sopir, nantinya akan ada peningkatan kesejahteraan driver,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Kanit IV Subdit II Ditintelkam Polda Bali AKP I Wayan Sugita, bahwa sangat mengapresiasi komitmen dan ide terbentuknya Grab Pecatu, sehingga mampu mengikuti perkembangan teknologi, sehingga mampu bersaing secara sehat.
“Peningkatan layanan kepada konsumen yang didominasi oleh wisatawan sangat perlu dijaga kwalitasnya, menjamin kenyamanan dan kepercayaan wisatawan di wilayah Pecatu,” terang Sugita.
Diingatkan kepada kelompok sopir online, wajib menjaga kamtibmas yang kondusif demi citra pariwisata Bali.
Perwakilan desa Adat Pecatu, yang akrab di sebut Robi, menjelaskan wajib untuk mengikuti modernisasi dan perkembangan teknologi yang demikian pesat seperti negara lainnya.
“Sehingga para konsumen dapat menikmati jasa transportasi yang aman dan nyaman,” imbuhnya.
Pihaknya akan mengkaji kembali bersama para tokoh masyarakat di Desa Pecatu untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Adat Pecatu.
“Selain itu akan mencarikan solusi terkait dengan banyaknya driver online yang parkir di badan jalan, trotoar maupun tempat lainnya karena dapat menganggu kenyamanan wisatawan,” pungkas Robi.
Acara di akhiri dengan penyerahan cinderamata dan spanduk yang berisi imbauan larangan parkir pada trotoar, badan jalan dan lokasi lainnya. Serta deklarasi kelompok sopir Grab Pecatu (GP) yg berkomitmen menjaga citra pariwisata dan situasi kamtibmas di wilayah Provinsi Bali.
Editor: Ngurah Dibia