BPR Kanti Beraset Rp600 Miliar Gelar Family Gathering

Foto: Direktur Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba foto bersama di antara ratusan keluarga besar BPR Kanti usai acara family gathering di Taman Kota Lumintang, Denpasar, Minggu (16/7/2023). (BB/Ngurah Dibia)
Denpasar | barometerbali – Asset PT Bank Perkreditan Rakyat Sukawati Pancakanti (BPR Kanti) kini hampir Rp600 miliar, tercatat urutan terbesar ketiga BPR di Bali dengan NPL (Non-Performing Loan) berada di angka 2 persen. Direktur Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba mengakui kinerja terbaik ini tidak terlepas dari apa yang kami lakukan di tahun-tahun sebelumnya yang telah memberikan pengaruh vibrasi yang luar biasa.
“Belajar dari krisis moneter 1997-1998 dan pandemi Covid-19, tahun 2021 – 2022 BPR Kanti gencar memperkuat sektor industri baik keberadaan BPR maupun koperasi,” ungkapnya di sela-sela acara Family Gathering BPR Kanti di Taman Kota Lumintang, Denpasar, Minggu (16/7/2023).
Amitaba tak memungkiri, kondisi saat ini yang terjadi adalah kesulitan likuiditas yang tipis pada sektor industri sehingga tidak berani untuk menyalurkan kredit. Oleh karena itu gebrakan BPR Kanti mengupayakan ekonomi Bali jalan dan sebagai putra daerah tidak bisa berdiam diri yang akan bisa memengaruhi kita.
“Dengan segala kemampuan dan pengalaman, BPR Kanti salah satunya dengan mensupport BPR dan koperasi. Tidak saja di Bali tetapi juga di luar Bali,” jelasnya.
Ia bersyukur dukungan BPR Kanti kepada BPR dan koperasi mendapat dukungan sumber-sumber pendanaan dari lembaga perbankan (bank umum) di mana ke depan akan diupayakan program yang lebih besar lagi.
‘’Kami akan upayakan men-support pengusaha-pengusaha mikro, mudah-mudahan mampu menggali sekitar Rp250 miliar khusus akan diberikan kepada pengusaha mikro tidak hanya melalui dari BPR Kanti juga kita akan bekerja sama dengan BPR dan koperasi,. Dananya cukup besar kurang lebih Rp1 triliun yang terbagi di 5 provinsi dan ketika kami tindak lanjuti itu tidak merata tergantung dari daya serap pemerintah daerah masing-masing” bebernya.

Hal itu menurutnya masih dalam proses untuk penjajakan dan ia berharap ke depan bisa melakukan dan memberikan support kepada para pengusaha mikro.
Selain mengambil kesempatan tersebut, Bali juga mendapat kelonggaran regulasi stimulus yang lebih luas dari daerah lain. Karena itu potensi dukungan pemerintah dari sisi regulasi ini wajib disambut dengan segera, cepat dan optimalkan karena masih ada cukup waktu sekitar 9 bulan.
“Oleh karena itu, industri dalam hal ini BPR, Perbarindo, OJK wilayah 8 agar bersatu padu menyikapi stimulus yang ada untuk Provinsi Bali benar-benar bisa optimal,” tambahnya.
Terkait acara Family Gathering BPR Kanti yang dihadiri seluruh keluarga besar BPR Kanti dimeriahkan berbagai lomba yang melibatkan putra-putri karyawan/karyawati BPR Kanti.
Amitaba menuturkan kegiatan family gathering ini digelar secara rutin setiap tahun sekali. Kegiatan bertujuan mempertemukan seluruh keluarga besar dari karyawan/karyawati BPR Kanti. Dihadiri oleh pasangan suami istri maupun putra-putrinya.
‘’Ajang ini benar-benar bagaimana kita membuat suatu keakraban, menjadi tim work kebersamaan karena tentu optimalisasi kinerja BPR Kanti tidak bisa dilepaskan dari bagaimana peran pasangan para karyawan maupun dari anak-anak mereka,’’ kata Amitaba.

Hal ini rutin dilaksanakan karena sebagaimana visi founding father/pendiri BPR Kanti bagaimana BPR Kanti benar-benar kuat dari sisi pondasi sumber daya manusia yang berasal dari para keluarganya. Ini yang kita bangun, menanamkan mindset anak-anak karyawan suatu perusahaan bisnis, bagaimana membina hubungan, menjalin kerja sama, menjalin networking antara para anak-anak karyawan.
‘’Ke depan harapan kami bagaimana tongkat estafet BPR Kanti ini adalah mereka-mereka ini. Kita persiapkan mereka panggung untuk benar-benar berkiprah. BPR Kanti memberikan support kepada anak-anak, semacam beasiswa atau uang tambahan untuk mempersiapkan dirinya memasuki tahun ajaran baru,” pungkas Dirut Amitaba.
Editor: Ngurah Dibia