Dihadiri 200 Peserta, Gelaran NTSC ke-6 IPBI Suarakan Sustainabilitas dan Inklusivitas Pariwisata
Foto: Simbolis pemukulan gong tanda diresmikannya NTSC ke-6 oleh IPBI, Senin (25/9/2023). (BB/212)
Denpasar | barometerbali – Dipimpim langsung Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun, Dr. Drs. I Nyoman Gede Astina, dalam pembukaan kompetisi oleh Institute Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI) Bali bertajuk “The 6th National Tourism Student Championship 2023” (NTSC) mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun ini bertujuan menjadi medium antara civitas akademika untuk bertemu, berkolaborasi, melakukan berbagai macam kegiatan termasuk riset-riset sehingga dapat menjadi pengembangan tourism itu sendiri.
“Adanya komunikasi antara civitas pendidikan yang bergerak di dunia tourisme. Melalui pertemuan ini kita berharap mereka dapat mengembangkan diri dalam acara ini untuk pengembangan pariwisata nasional,” jelas Gede Astina, Senin (25/9/2023).
Kompetisi bertajuk “The 6th National Tourism Student Championship 2023” (NTSC), mengusung tema “Sustainable Escapes Embracing Green and Inclusive Tourism With IPBI”, diikuti oleh 200-an peserta yang berasal dari civitas pendidikan di jenjang perguruan tinggi dan SMA/SMK di seluruh Indonesia, di Kampus IPBI, Jalan Kecak, Gatot Subroto Timur, No.12, Denpasar, pada 25-27 September 2023.
“Kami mengusung konsep festival kolaborasi dengan pemerintah, pihak swasta, industry pariwisata, organisasi non pemerintah (NGO, red),” singkatnya.
Berbagai jenis perlombaan yang dihadirkan meliputi Call for Paper, Business Idea Competition, Digital Poster Competition, Speech Contest, dan Tour Guiding. Disamping itu juga terselenggara Webinar Nasional dengan menghadirkan narasumber Kevin Girard, Mohd Hafiz Mohd Hanafia, dan Dr. Yoga Iswara.
Baca Juga: “Sosialisasi Konsep Digitalisasi Desa untuk Meningkatkan Mutu Layanan Masyarakat Desa Gunaksa“
Ketua panitia sekaligus Kepala Program Studi (Kaprodi) S1 Pariwisata IPBI, Komang Shanty Muni Parwati S.Pd M.Par M.Pro mengatakan pemilihan tema ini didasari atas keinginan untuk mengajak semua orang, termasuk juga kelompok disabilitas untuk mendukung program global SDGs.
“Tema ini harus dirasakan, dilihat dan mahasiswa sendiri terutama harus bisa berinteraksi (dengan kelompok disabilitas) sehingga kenal. Kalau tidak kenal kan tidak paham,” ujarnya.
Menurut Muni Parwati pelibatan kelompok disabilitas dalam kegiatan ini guna memberikan kesempatan dan pemberdayaan bagi kelompok disabilitas untuk mereka mengambil peluang agar lebih mandiri, diharapkan kelompok disabilitas memiliki kesempatan terlibat dalam industri pariwisata.
“Paling tidak begitu, atau ada kesempatan mereka untuk terlibat di industri pariwisata,” terangnya.
Disamping itu, Parwati menjelaskan dalam kegiatan ini juga dimeriahkan dengan charity singing competition. Dimana ada beberapa sponsor membeli tiket seharga Rp 250.000 untuk bernyanyi. Dan semua hasil akan diperuntukan untuk kegiatan piknik yang melibatkan kelompok disabilitas di Pantai Sanur.
Dalam kegiatan ini pengunjung dapat mengikuti berbagai workshop seperti pembuatan tempe, salad, mengenal manfaat minuman fermentasi Kombucha dan minuman Tapache.
Selama acara, pengunjung juga dapat memperoleh berbagai informasi dari beberapa NGO seperti SOS (Scholar of Sustain) dan Su Re Co (Sustainability and Resilience Co) terkait SDG’s (Sustainable Development Goals) sebagai bentuk kepedulian terhadap pembangunan pariwisata di masa mendatang.
Selain materi tentang waste management dan eco enzyme, berbagai stand makanan, minuman, nail gel, dan pada Rabu, 27 September 2023 akan dimeriahkan konser musik kolaborasi UKM Band yang menampilkan berbagai band SMA dan bintang tamu yang peduli akan isu lingkungan sesuai tema NTSC. (BB/212)