PLN UID Bali Sambut Kedatangan Tim Asesmen BUMN CSR Award

Foto: Tim Asesmen BUMN CSR Award Provinsi Bali 2023 yakni Dr. Wayan Ardani, S.S., M.M. dan Ni Luh Indiani, S.S., M.M., diterima langsung oleh General Manager PT. PLN UID Bali, Wayan Udayana didampingi Senior Manager Komunikasi & Umum Krisantus Hendro Setyawan dan Manager Komunikasi Made Arya, Senin (25/9) di Kantor PT. PLN UID Bali Jalan Letda Tantular No. 1 Renon, Denpasar. (BB/303)
Denpasar | barometerbali – Sebagai calon kuat penerima BUMN CSR Award, tim penilai turun ke PLN UID Bali di bilangan Renon, Denpasar, Senin (25/9/2023).
Tim penilai dipimpin Dewan Juri Ni Luh Indiani, SE, MM, didampingi Dr. Wayan Ardani SE, MM. Di PLN UID Bali, dewan juri diterima GM PLN UID Bali Wayan Udayana dan Manajer Komunikasi Made Arya.
Wayan Udayana memaparkan, sesuai fungsinya PLN berupaya memberikan layanan kelistrikan yang berkualitas dan efisien. Untuk tujuan ini, pihaknya tidak bisa sendiri, segala upaya dilakukan. “Kami berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada di Bali,” ujarnya.
Khusus CSR, pihaknya menyalurkan kepada empat pilar yakni di bidang ekonomi untuk membantu UMKM dan seterusnya, di bidang lingkungan karena di Bali kental dengan Tri Hita Karana. Palemahannya kita support, di bidang sosial karena banyak juga yang kurang mampu dan kita wajib peduli.
Pihaknya juga mengkoordinasi secara legasinya secara hukum kita juga evaluasi supaya kegiatan CSR dari PLN Bali ini tetap efektif dan dikelola dengan baik.
“Poinnya kami PLN Bali tetap berkomitmen dan seterusnya menjalin hubungan baik dengan dengan stakeholder melalui CSR ini,” katanya.
Saat dikatakan, sesuai aturan minimal 5 persen keuntungan disalurkan untuk CSR, apakah PLN UID Bali sudah memenuhinya? Udayana menyatakan, masalah hitung-hitungan adalah masalah korporasi.
“Tidak per unit PLN. PLN Bali tentunya tak bisa berdiri sendiri karena unit-unit PLN itu kinerja keuangannya dikolaborasikan. Penjualan yang besar-besar di Jawa sehingga menjadi kinerja keuangan sehingga ini semua terhitung terpusat dan tak bisa terpisah-pisah,” ujar Udayana.
Namun dia yakin, komitmen itu sudah dilaksanakan dan tercatat Rp 6,7 miliar disalurkan untuk CSR tahun ini dan jumlah ini lebih besar dari tahun lalu. Penyalurannya hampir berimbang untuk empat pilar di atas.
Di bagian lain, dewan juri Dr. Wayan Ardani menyatakan, program CSR sangat bagus untuk branding juga untuk lingkungan yang kita harapkan.
“Ini sebagai wujud dari apresiasi yang diinisiasi oleh senator Arya Weda Karna (AWK). Dengan melakukan CSR Award ini dari 2018 hingga sekarang yang keenam, kita melihat ada suatu peningkatan implementasi adanya inovasi yang terus meningkat, tepat guna, tepat sasaran karena setiap tahun ada perbedaan indikator yang kita pakai. Tahun ini kita menggunakan enam indikator, yakni ekonomi, lingkungan, sosial, hukum, serta sosial media,” tegasnya.
Dari semua itu setiap indikator ada tujuh item yang dipakai sebagai penilaian. Nanti akan ada kategori tiga untuk tahun ini.
“Ada kategori gold, silver dan bronze berdasarkan hasil penilaian. Yang kita harapkan tentunya semakin tahun semakin ada peningkatan terutama dalam tahun ini kita berharap ada kesinambungan. Sebelum ini kita kadang-kadang belum melihat ada pemerataan. Misalnya semua bersumber di Denpasar dan Badung, sementara Singaraja dan yang jauh-jauh belum tersentuh,” katanya.
Ditanya peluang award yang diterima PLN ketika peta CSR-nya sudah terlihat, Wayan Ardani menyatakan, pihaknya belum menentukannya. Saat ini baru proses visit.
“Kita belum berani menyatakan sebelum mengecek setiap indikatornya,” tegasnya.
Selanjutnya, Tim asesmen BUMN CSR (Corporate Social Responsibility) Award Provinsi Bali tahun 2023 terdiri dari Dewan Juri Dr. Wayan Ardani, S.S., M.M. dan Ni Luh Indiani, S.S., M.M. diterima langsung oleh General Manager PT. PLN UID Bali Wayan Udayana didampingi Senior Manager Komunikasi & Umum Krisantus Hendro Setyawan dan Manager Komunikasi Made Arya.
Di sela said visit BUMN CSR Award 2023, GM PLN UID Bali Wayan Udayana mengemukakan bahwa PLN Bali selalu dan tetap berkomitmen untuk mengikuti BUMN CSR Award. Tidak sekedar mengikuti award-nya, tetapi CSR itu adalah kebutuhan bagi PLN Bali untuk tetap sustain dalam mengelola kegiatan kelistrikan
Udayana menegaskan, PLN Bali berkomitmen untuk menyiapkan dan melayani ketenagalistrikan yang andal, efisien dan berkualitas. Dalam pelayanan ini PLN menyadari tidak bisa sendiri. Segala upaya dilakukan PLN untuk melayani kelistrikan yang andal, efisien dan berkualitas dengan berkolaborasi dengan seluruh stake holder yang ada di Bali, baik itu masyarakat, para pemuka, pemerintahan dan seluruh stake holder lainnya.
’Oleh karena itu, kami berkomitmen menjaga hubungan baik dengan stake holder ini melalui program CSR yang kami lakukan secara sustain sampai sekarang,’’ ujar Udayana.
Dikatakan, ada 4 pilar pelaksanaan CSR yakni di bidang ekonomi dengan membantu UMKM, di bidang lingkungan dengan mensupport palemahan atau lingkungan, kemudian di bidang sosial dengan peduli kepada masyarakat yang kurang mampu. Dan pilar keempat, dari sisi legacy tata kelola CSR bahwa setelah melaksanakan tiga pilar itu lanjut dievaluasi supaya CSR ini tetap efektif, dikelola dengan baik dan benar untuk mensupport kepentingan masyarakat.
Terkait nilai CSR yang digelontorkan pada 2023 ini, Udayana mengungkapkan menyalurkan 6,7 miliar yang nilainya lebih besar dari CSR tahun sebelumnya. CSR ini dialokasikan seimbang, dimana bidang lingkungan 37 persen, ekonomi 32 persen dan sosial 30 persen.
Sementara itu, Dewan Juri BUMN CSR Award 2023 Provinsi Bali Dr. Wayan Ardani, S.S., M.M. mengatakan, CSR atau lebih dikenal dengan sebutan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN ini, merupakan suatu program yang sangat luar biasa bagus untuk branding dan untuk lingkungan yang kita harapkan. Tahun ini melibatkan 22 BUMN yang ada di Bali.
Ardani mengatakan sejak diinisiasi oleh senator dari Bali Dr. Arya Wedakarna pada tahun 2018 dan sudah berlangsung yang keenam sampai sekarang, pihaknya melihat ada satu peningkatan implementasi, inovasi, dan adanya tepat guna tepat sasaran karena setiap tahun ada perbedaan indikator.
Tahun ini, kata Ardani penilaian menggunakan enam indikator yakni ekonomi, lingkungan, sosial, hukum, sosial media dan dari semua itu setiap indikator ada 7 item yang dipakai sebagai penilaian. Jadi dari hasil penilaian nanti akan ada 3 katagori yakni katagori gold, silver dan bronze.
‘‘Kami berharap semakin tahun ada peningkatan terutama dalam tahun ini ada kesinambungan sustainability CSR. Karena sebelum ini kita belum melihat ada pemerataan. Misalnya semua bersumber di Denpasar sedangkan yang lain seperti Singaraja atau yang jauh belum tersentuh,‘‘ ujarnya seraya mengucapkan terimakasih atas kerja sama yang luar biasa khususnya kepada PLN dimana setiap dikasi saran dilaksanakan.
“Kami berharap CSR Award ini akan terus berlanjut tidak hanya untuk BUMN tetapi juga untuk perusahaan swasta,‘‘ pungkasnya. (BB/303)