Monday, 11-12-2023
Pariwisata

Nuanu, Pelopor Ekosistem Kota Kreatif Berkelanjutan seluas 44 Hektar

Dipilih Seniman Internasional Daniel Popper sebagai tempat untuk menghidupkan karya seni terbarunya: "The Earth Sentinels"

Kolase foto: Penampakan sebagian kawasan kota kreatif berkelanjutan Nuanu (kiri) dan suasana konferensi pers (kanan) dihadiri Tereze Strautmane (paling kiri), Daniel Popper (dua dari kiri) Adhelia Intan (dua dari kanan), dan Ichwan Hermecz (paling kanan) di Nuanu, Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, Jumat (13/10/2023). (Sumber: Nuanu/Ngurah Dibia)

Tabanan | barometerbali – Sebuah ekosistem kreatif dan pusat budaya seluas 44 hektar hadir sebagai terobosan baru menuju kota kreatif yang berkelanjutan bernama Nuanu. Kawasan ini lokasinya berdampingan dengan Pantai Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Direktur Utama Nuanu Ichwan Hermecz menuturkan di lahan seluas itu, akan dijadikan sebagai sebuah ekosistem kreatif dan pusat budaya. Ini juga sebagai langkah terobosan untuk menuju kota kreatif berkelanjutan.

“Nuanu menyediakan tempat pelestarian serangga, patung dari seniman luar negeri Daniel Popper yang berjudul “The Earth Sentinels” (Penyelamat Bumi, red). Upaya ini berfokus pada pembinaan komunitas kreatif dan inkubasi sambil mendorong kolaborasi dinamis antar komunitas, pelaku seni, budaya, bisnis kreatif dan kewirausahaan sosial,” ungkap Ichwan saat jumpa pers di Nuanu, Beraban, Tabanan, Bali, Jumat (13/10/2023).

Nuanu nantinya akan dibuka untuk umum dan akan menjadi kawasan sejenis Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot dengan target sebelum pandemi Covid-19 mampu meraup 10 ribu wisatawan.

“Selain sudah terbangun sebuah sekolah playgroup dan elementary school, terdapat juha spot berupa The Tower of Bhuma terbuat dari kayu ulin mencapai sekitar 15 sampai 20 meter dan akan menjadi ikon Nuanu. Kami akan membuat performing art, beach club, seni yang kompleks atau cultural complex,” urainya.

Ichwan menambahkan akan ada pula eco jejak, magic garden, yang di mana ketika seseorang masuk dalam wisata itu, maka akan merasa seperti di hutan.

“Menelusuri jejak. Jadi tidak merasa di pantai. Kami akan buatkan juga skate park. Ada penginapan juga. Yoga shala berupa resort yang tanahnya dikerjasamakan dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan, dan retreat center. Kemudian tree house yang kisaran ada 20-an kamar,” rincinya.

Apabila semuanya sudah berjalan maka ke depannya, bekerja sama untuk perencanaan membuat sebuah Wave Park.

“Sebenarnya Nuanu ini memang ditujukan untuk konservasi. Karena Canggu, Pererenan, sudah crowded. Di mana nantinya 70 persen performing art, 30 persen ruang terbuka hijau yang terjaga. Kemungkinan keseluruhan akan selesai di 2025,” tandas Dirut Nuanu Ichwan Hermecz.

Dirut Nuanu Ichwan Hermecz (kanan) paparkan visi dan misi Nuanu kepada awak media (Sumber: Ngurah Dibia)

Sementara itu Sergey Solonin selaku pendiri Nuanu, saat konferensi pers di Nuanu, Nyanyi, Tabanan, Bali, Jumat (13/10/2023) menuturkan upaya inovatif ini berfokus pada pembinaan komunitas kreatif dan inkubasi sambil mendorong kolaborasi dinamis antar komunitas, pelaku seni, budaya, bisnis kreatif, dan kewirausahaan sosial. Komitmen terhadap pemberdayaan sektor kreatif dan pelibatan seniman lokal menjadi salah satu misi utama Nuanu.

“Meskipun saat ini kami masih berada dalam tahap awal, upaya kami untuk memberikan kontribusi bagi komunitas kreatif sudah mulai terlihat bentuknya. Program dan inisiatif yang telah kami hadirkan sejauh ini mungkin masih dalam skala kecil, tetapi hal itu menandai lahirnya gerakan yang lebih besar di dalam Nuanu,” paparnya.

Sergey menambahkan bahwa dalam waktu dekat, Nuanu akan menjalankan inisiatif-inisiatif kreatif dan budaya yang komprehensif yang diharapkan mampu berkontribusi signifikan pada lanskap kreatif baik Bali maupun regional. Inisiatif-inisiatif ini mencakup berbagai elemen seperti, pendirian museum, galeri, pameran, dan instalasi seni yang menakjubkan.

“Salah satu inisiatif yang paling
menarik dalam rencana kami adalah melakukan integrasi antara teknologi dan dunia seni, sebuah upaya yang menantang imajinasi dan inovasi. Rencananya inisiatif ini akan kami wujudkan pada kuartal pertama 2024, bersamaan dengan pembukaan The Tower of Bhuma,” beber Sergey Solonin.

Mendukung inisiatif dari komunitas kreatif dan budaya yang sudah ada merupakan salah satu inti dari pendekatan Nuanu. Nuanu mengakui pentingnya membina ruang-ruang kreatif tersebut dan memberikan kesempatan bagi seniman dan bakat lokal untuk berkembang. Nuanu telah menjalin kemitraan dengan musisi lokal di Labyrinth, memfasilitasi kolaborasi dengan banyak seniman di berbagai bidang seperti komunikasi digital, pembuatan konten, dan pameran.

“Sebelumnya kami telah bekerja sama dengan ilustrator lokal Bali yang sangat berbakat, Monez, untuk menghadirkan identitas Suara Festival yang unik. Nuanu juga bertekad untuk mendorong ide-ide baru dan berbagai bentuk eksperimen di bidang kreatif. Misalnya, baru-baru ini kami menginisiasi sebuah sayembara terbuka dan menawarkan hibah kepada seniman dan pelaku kreatif untuk mengembangkan karya-karya mereka,” jelas Rafael Jimenez, Head of Brand-Movement Communications Nuanu.

Salah satu sudut Nuanu Resorts (Sumber: Nuanu)

Program ini dirancang untuk menjadi fleksibel sehingga mampu mendorong dan memunculkan karya-karya inovatif yang berkontribusi pada berkembangnya ekonomi kreatif. Dedikasi Nuanu dalam memberdayakan sektor kreatif dan seniman lokal menegaskan keyakinan akan kekuatan transformatif di bidang seni dan budaya.

Bagi Sergey Solonin, Nuanu merupakan tempat di mana kreativitas tidak mengenal batas, di mana teknologi dan tradisi berpadu, dan di mana seniman dari berbagai latar belakang menemukan rumah yang mampu membina ekosistem kreatif dan budaya. Nuanu juga meyakini bahwa kolaborasi adalah salah satu cara untuk mendorong inovasi di sektor kreatif, seperti yang terbukti melalui kemitraan dengan seniman visioner seperti Daniel Popper dan Alexander Milov.

Kolaborasi-kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menawarkan perspektif baru tentang pentingnya karya seni dan kerja kreatif yang memiliki tujuan kemasyarakatan dan nilai-nilai keberlanjutan. Kolaborasi ini berbentuk pertunjukan dengan projection mapping yang memberikan energi kehidupan terhadap patung-patung karya Daniel Popper. Kolaborasi menarik ini diharapkan akan membawa para penikmat seni dalam sebuah perjalanan transformatif, mengubah konsep individualisme dan menyoroti keterhubungan manusia sebagai ungkapan kesadaran universal. Kolaborasi ini memperkenalkan cara baru dalam menikmati seni, di mana alam dan
teknologi berpadu dalam harmoni yang sempurna.

Rumah bambu di salah satu sudut Nuanu Resorts (Sumber: Nuanu)

Menanggapi hadirnya Nuanu, menurut Wakil Menteri Bidang Industri dan Investasi dari Kementerian Indonesia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Rizky Handayani dalam keterangan persnya menyatakan bahwa Kementerian Pariwisata dan Sektor Kreatif Republik Indonesia mendukung upaya-upaya yang tidak hanya berkontribusi signifikan pada pengembangan sektor kreatif secara berkelanjutan tetapi juga membawa dampak ekonomi yang positif ke daerah tersebut.

“Bali dikenal dengan warisan budaya yang kaya dan tradisi artistik. Sangat menggembirakan melihat meningkatnya upaya dan inovasi di industri kreatif yang bukan hanya menjadi sebuah perayaan keberagaman budaya tetapi juga menyajikan peluang yang menarik bagi pertumbuhan ekonomi. Hadirnya gagasan-gagasan kreatif yang baru dengan tetap menjaga kelestarian dan kesinambungan ekosistem lokal sesuai dengan harapan kami untuk terus memupuk kreativitas dan inovasi di sektor kreatif Indonesia,” ungkap Rizky.

Selain itu, ia juga mengungkapkan apresiasinya atas komitmen yang ditunjukkan Nuanu dalam konservasi dan repopulasi yang sejalan dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Keterlibatan komunitas dan pelaku sektor kreatif lokal di Nuanu juga tercermin dalam tim arsitek Nuanu yang sebagian besar terdiri dari arsitek dan insinyur Indonesia berbakat. Tim yang beragam ini bekerja dengan dan terhubung dengan alam sekitar dan komunitas lokal, menciptakan hubungan yang didasarkan pada prinsip saling menghormati dan kerja sama.

Tim arsitek Nuanu mengelola proyek-proyek, mulai dari ide sampai desain, dan saat ini berada dalam tahap kolaborasi yang menarik dengan arsitek internasional ternama seperti Arthur Mamou-Mami, Inspiral Architectures Studio, dan Pablo Luna Studio.

Bangunan yang menyatu dengan alam di salah satu sudut Nuanu Resorts (Sumber: Nuanu)

Nuanu: Mendorong Pendidikan Melalui Seni

Komitmen terhadap pendidikan menjadi wujud bahwa Nuanu percaya arti pentingnya creative thinking dalam menghasilkan pemimpin masa depan yang berkualitas. Nuanu tidak hanya membentuk masa depan di bidang seni dan budaya, tetapi juga berupaya berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia dan masa depan generasi muda. Pondasi program pendidikan Nuanu semakin terlihat bentuknya dengan diresmikannya sebuah sekolah untuk pertama kalinya, berkolaborasi dengan Pro-Ed.

Nuanu uga memiliki Art Academy yang
telah beroperasi sukses selama satu tahun, menjadi tempat belajar yang mencoba memberi inspirasi dalam bidang seni. Dengan kurikulum yang mencakup lebih dari 1.200 jam pembelajaran yang mendalam, Nuanu Art Academy menawarkan pendekatan yang mendorong ekspresi diri melalui seni.

Visi Nuanu adalah memberdayakan setiap anak dengan kesempatan untuk mengeksplorasi potensi kreatif mereka dan memulai perjalanan menuju individu yang sukses dan kreatif.

“Dengan bergabung dengan Nuanu Art Academy, Anda secara aktif ikut berkontribusi dalam pendidikan siswa lokal. Dukungan Anda mencakup biaya sekolah, transportasi ke kelas, dan menyediakan materi pendidikan yang esensial. Dengan berinvestasi di Nuanu Art Academy, Anda tidak hanya membentuk para seniman masa depan, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih cerah dan kreatif bagi komunitas sekitar dan komunitas lain yang lebih besar,” ujar Sergey Solonin.

Nuanu: Aspek Lingkungan Hidup dan Keberlanjutan

Sebagai bentuk upaya menyelaraskan konsep kehidupan modern, Nuanu memperkenalkan Nuanu Living System – sebuah model kehidupan berkelanjutan yang mencerminkan harmoni ekologis, konektivitas komunitas, dan inovasi kreatif. Komitmen Nuanu terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan tercermin melalui inisiatif seperti Ecoverse, yang menggabungkan prinsip-prinsip penjagaan lingkungan hidup dan keberlanjutan.

Komitmen pada prinsip-prinsip berkelanjutan terintegrasi dalam setiap aspek fisik Nuanu, dengan menggunakan desain yang cerdas, bahan bangunan ekologis, dan teknologi smart living mutakhir seperti bata ramah lingkungan, filtrasi air, pendingin berkelanjutan, listrik fotovoltaik, dan sistem daur ulang dan pengelolaan limbah yang komprehensif. Prinsip keberlanjutan menjadi fokus utama di Ecoverse dengan penggunaan material dari EcoCrete, sebuah perusahaan Indonesia yang sejalan dengan visi lingkungan hidup Nuanu. EcoCrete adalah perintis dalam menciptakan beton geopolimer menggunakan limbah batubara untuk menyediakan alternatif berkelanjutan bagi bahan bangunan konvensional di Indonesia. Produk utamanya, GreenBlocks, menawarkan bata ringan dengan kekuatan tekan tinggi, daya serap air rendah, dan isolasi suara yang baik. Dengan menggunakan produk EcoCrete, Ecoverse tidak hanya menyediakan pengalaman bagi tempat tinggal dan kehidupan berkualitas tetapi juga melakukannya dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan, menerapkan praktik dan teknologi yang berkelanjutan sebagai dasar dari komunitas yang peduli lingkungan.

Komitmen Nuanu terhadap alam dan lingkungan hidup juga diwujudkan melalui program repopulasi. Nuanu mencoba menciptakan lanskap ekologis yang bertujuan untuk menghidupkan kembali habitat bagi satwa liar yang telah hilang seperti burung, kupu-kupu, dan kunang-kunang. Inisiatif repopulasi ini bertujuan untuk menyelaraskan pembangunan perkotaan dengan lingkungannya, sejalan dengan Sustainable Development Goals.

Konservasi merupakan salah satu etos utama Nuanu terutama karena lokasinya yang unik di Nyanyi, Bali, yang menawarkan ekosistem sungai dan pantai. Nuanu secara aktif mempromosikan upaya konservasi dari awal proyek hingga semua tahap pembangunan, termasuk konservasi spesies asli dan penanaman ulang setiap pohon yang ditebang. Ekosistem Nuanu merupakan upaya berani dan transformatif, menyatukan kreativitas, keberlanjutan, dan masyarakat Bali. Nuanu diharapkan mampu menjadi bukti kekuatan kolaborasi, inovasi, dan ikatan langgeng antara manusia dan alam.

Patung ikonik “The Earth Sentinels karya Seniman Daniel Popper (Sumber: Ngurah Dibia)

Earth Sentinels di Nuanu: Karya Seni Kolaborasi dengan Daniel Popper, The Earth Sentinels atau Penjaga Bumi adalah karya Daniel Popper yang mewakili kehadiran leluhur yang terlupakan,
seperti pohon tua, telah menjadi fosil dalam batu yang kemudian ditempatkan kembali ke dalam hutan. Earth Sentinels adalah penjaga jalan menuju sebuah area event di Nuanu yang mengingatkan kita setiap hari akan pentingnya hubungan manusia dan kesucian alam; hutan, gunung, dan alam liar. Earth Sentinels mengingatkan kita bahwa kita dapat menciptakan daya tarik wisata yang bermakna dan menakjubkan secara visual serta pembangunan yang berkelanjutan dan harmonis dengan alam.

Daniel Popper adalah seniman terkemuka internasional dari Afrika Selatan, yang terkenal melalui karya-karya patung monumental dan instalasi seni publiknya. Mengawali perjalanannya seorang mahasiswa seni, Popper
mengembangkan minatnya ke arah seni pertunjukan, desain panggung dan produksi. Hal inilah yang memperkenalkannya pada konsep-konsep patung berskala besar, karena panggung yang luas membutuhkan pekerjaan desain yang rumit, memberinya pemahaman mendalam tentang skala dan interaksi. Ini akhirnya mengarah pada penciptaan patung besar yang mengagumkan.

Pertunjukan Daniel Popper Projection Mapping dilakukan oleh Delivered. sebuah studio multimedia experience yang berfokus pada Arsitektur Media, Instalasi Imersif, dan Seni Publik. Beroperasi di Asia dan Timur Tengah, studio ini menggabungkan tim ahli industri terbaik yang menciptakan solusi seni media inovatif untuk membantu proyek
mencapai hasil dan mempromosikan perkembangan budaya yang kuat.

Layar projection mapping yang diciptakan studio Delivered, mengubah dan memberi tampilan terhadap patung-patung Daniel Popper menjadi sebuah petualangan yang memikat. Pengalaman seni media yang mempesona ini mengundang penonton dalam perjalanan transformasi, yang mendefinisikan gagasan tentang individualisme dan menyoroti keterhubungan kita sebagai manifestasi pikiran universal. Delivered menerapkan cara baru dalam menikmati seni dengan cahaya, di mana alam bertemu dengan teknologi dalam harmoni yang sempurna.

Editor: Ngurah Dibia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button